Part 23

14.4K 858 4
                                    

Ben tertawa keras saat melihat wajah Dara. Gadis itu baru saja bangun tidur. Sepulang sekolah ia memang tidur sejenak agar bisa menghilangkan rasa lelahnya.

Ia menatap bingung pada Ben karena cowok itu menertawainya.

"Kenapa lo ngetawain gue?" tanya Dara bingung.

"Em, gak papa. Cuma lucu aja liat muka lo," ucap Ben yang berusaha menahan tawanya.

"Gak jelas banget sih lo," ucap Dara.

Tok...Tok...Tok...

"Dar, bukain pintu sana. Ada tamu, tuh," suruh Ben.

"Kenapa gak lo aja?"

Ben tiba-tiba langsung memegang perutnya.

"Gue sakit perut. Lo aja yang bukain pintunya." Ben langsung berjalan ke toilet dengan tangan di perutnya. Sebenarnya, Ben tidak benar-benar sakit perut. Itu hanya alasannya saja agar Dara yang pergi membukakan pintu untuk tamu.

"Ck. Kelihatan banget bohongnya," decak Dara.

Ia tahu Ben berbohong padanya. Tidak ingin, membuat sang tamu menunggu lama, Dara langsung berjalan ke depan untuk membuka pintu.

Ia langsung terkejut kala tahu kalau Dino yang datang ke rumahnya.

"Cowok cuek!" kaget Dara.

Dino menatap wajah Dara cukup lama kemudian tertawa kecil. Tepatnya seperti sedang menertawainya.

"Kenapa lo ketawa? Ada yang lucu?" ketus Dara.

Dino mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia membuka kamera di ponselnya kemudian menunjukkannya pada Dara. Membuat gadis itu kebingungan.

"Apa?" tanya Dara.

"Lo liat aja," ucap Dino singkat.

Dara menatap wajahnya yang tertera di kamera ponsel Dino. Sedetik kemudian, ia tersadar kalau wajahnya penuh dengan coretan spidol.

"Kok muka gue banyak coret-coret kayak gini sih?" Dara berusaha mengusap-usap wajahnya kasar mencoba menghapus coretan spidol yang ada di wajahnya.

"Pakai air aja," sahut Dino singkat.

Benar juga. Kenapa hal itu tidak terpikirkan oleh Dara? Ia langsung saja kembali masuk ke dalam.

"Eh, muka lo kenapa banyak coret-coret spidol gitu? Gambar di buku aja lah. Gak usah di muka juga," ucap Daren kemudian tertawa.

"Ck. Pasti kerjaan Kak Daren, kan?" tuduh Dara dengan wajah kesal.

"Ngapain juga gue gambar-gambar di muka lo? Kayak gak ada kerjaan aja."

"Terus kalo bukan Kak Daren siapa?"

"Siapa lagi kalo bukan sepupu tersayang lo itu?" kekeh Daren.

Daren memang sempat melihat kalau Ben tadi masuk ke kamar Dara secara diam-diam. Ia juga melihat Ben yang mencorat-coret wajah Dara dengan spidol. Tapi, Daren tidak menghentikan Ben. Karena, ia juga mendukung cowok itu.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang