Dara memasuki rumahnya dengan wajah bingung. Ia melihat punggung seorang lelaki yang sedang duduk menonton tv membelakanginya.
Ia yakin itu bukan Daren, karena ia dapat mengenal tubuh kakaknya dari belakang.
"Lo siapa?" tanya Dara berjalan mendekati orang itu.
Ia menoleh ke arah Dara, kemudian mengembangkan senyumnya.
"Lo siapa?" ulang Dara. Kali ini nadanya terdengar cukup ketus.
Cowok itu masih saja tersenyum menatap Dara membuat Dara merasa risih.
"Lo siapa sih? Temennya Kak Daren?" tanya Dara lagi.
Cowok itu berjalan mendekati Dara, kemudian tangannya terulur untuk mencubit pipi Dara.
Dara menatap tajam ke arahnya. Ia memukul keras tangan cowok itu agar berhenti mencubit pipinya.
Dara kesal dengan cowok yang ada dihadapannya ini. Berani sekali ia menyentuh Dara. Padahal, Dara sama sekali tidak mengenalnya.
"Ma. Mama," panggil Dara.
Ia ingin bertanya langsung pada mamanya. Karena cowok itu tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Siska berjalan menghampiri Dara.
"Kenapa Dar?" tanya Siska.
Dara mendekat pada Siska mencium tangan mamanya.
"Dia siapa Ma?" Dara melirik cowok itu tak suka.
Siska tertawa pelan membuat Dara semakin kebingungan.
"Ini Ben sepupu kamu. Masa kamu lupa?"
Dara terdiam sejenak. Menatap cowok itu cukup lama. Hingga ucapan Ben, menyadarkannya.
"Udah liatin gue nya?"
"Lo beneran Upin?" tanya Dara tak percaya.
Ia hampir tidak mengenali Ben, karena wajahnya sudah banyak berubah.
"Iya lah gue Upin. Mau siapa lagi?"
"Gue heran aja sih, muka lo berubah banget. Gue sampe gak ngenalin lo," ucap Dara.
"Iya lah berubah. Gue jadi makin ganteng, kan?"
Dara memutar bola matanya malas. Ternyata, rasa percaya diri seorang Ben, belum hilang juga.
"Ra, kamu ganti baju dulu, abis itu baru ngobrol sama Ben lagi," titah Siska.
"Iya Ma."
💮
Daren duduk di samping Dara dan Ben yang sedang asyik bercerita.
"Upin," panggil Daren.
Ben menatap kesal ke arah Daren. Ia tidak suka mereka memanggilnya dengan nama 'Upin'. Padahal, diliat dari sisi manapun wajahnya sama sekali tidak mirip dengan karakter yang ada di salah satu film kartun.
"Kalian bisa gak, gak usah manggil gue 'Upin'? Serem tau gak dengernya," ucap Ben.
Daren dan Dara hanya tertawa.
"Lo ke sini mau ngapain?" tanya Daren.
"Em, gue ada urusan."
"Urusan apa?" tanya Dara penasaran.
Mereka berdua menatap Ben penasaran.
"Kepo." Ben tertawa melihat ekspresi mereka berdua yang terlihat kesal.
"Jawab gak?" paksa Dara.
Ben menggeleng. "Nanti juga lo bakal tau," ucap Ben.
Memilih tidak ingin bertanya lagi, Dara mengambil camilan yang ada di meja dan memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...