Sesampainya dirumah Dara segera menuju kamarnya tanpa mempedulikan mamanya yang sedang menonton televisi.
"Dara. Kamu baru pulang? Pulang sama siapa? "Tanya Siska
Tapi Dara tak menjawabnya. Dara melangkah menuju kamarnya dengan raut wajah kesal.
Siska jadi bingung sendiri. Ada apa dengan Dara sehingga ia tak menjawab pertanyaannya.
Dara membanting keras pintu kamarnya. Ia mengunci pintu kamarnya agar tidak seorang pun yang bisa masuk kekamarnya.
Ia melempar asal tas dan sepatunya.
"Akhhhhh. Seharusnya gue nggak boleh berharap sama dia."Ujarnya sambil mengacak rambutnya
"Hiks... Gue bodoh. Hiks... Hiks... Seharusnya gue gak boleh suka sama dia. Hiks... Dasar cowok sialan. Hiks... Selama ini dia cuman bikin gue baper hiks...Gue benci lo."Gumamnya
Dara terus menangis. Ia terus merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia harus menyukai Dino?
Selama ini ia salah mengira kalau Dino juga menyukai dirinya selayaknya ia menyukai Dino."Tok... Tok... Tok... "
"Dara. Mama masuk yah. "Ujar Siska dibalik pintu
"Aku lagi pengen sendiri ma. "Ujar Dara
"Yaudah tapi nanti keluar jangan dikamar terus. Mama tau kamu lagi ada masalah tapi kamu harus hadapin."
Dara hanya terdiam. Ia kembali menangis.
Dara kembali mengingat kejadian dirooftop sekolah saat ia melihat dengan jelas Dino sedang mengobrol dengan cewek yang tak dikenalnya.Terlihat jelas Dino begitu nyaman berada didekat gadis itu. Setahunya Dino tidak pernah sedekat itu dengan cewek lain selain dirinya.
"Gue benci lo Dino. "Pekiknya
Drrt... Drrt... Drrt...
Dara mengambil ponselnya yang tergeletak dilantai.
Dilihatnya sebuah panggilan masuk dari Dino.
Ia pun melempar ponselnya ke kasur.
Ponselnya terus bergetar tapi ia tak mempedulikannya.
Dara tak mau memikirkan cowok itu lagi. Ia tidak mau berhubungan dengannya.
"Ben. " panggil Siska
"Iya tan. "
"Coba kamu ke kamar Dara. Kayaknya dia lagi ada masalah. Kamu tanya dia gih. Siapa tau dia mau cerita. "
"Aku kurang yakin kalo dia mau cerita tan. Kita semua kan tau Dara gimana orangnya. "
"Iya tau. Tapi siapa tau kalo kamu yang nanya dia mau cerita."
"Aku coba ya tan. "
Siska hanya mengangguk.
Ben melangkah menuju kamar Dara dengan bimbang.
Ia memutar kenop pintu kamar Dara tapi pintu terkunci.
"Tok... Tok... Tok..."
"Dara buka pintunya dong gue mau masuk." Ujar Ben
Tapi tak ada sahutan dari Dara.
"Dara. Buka pintunya dong. Kok lo diem aja sih. Lo belum mati kan? "
Dara berdecak sebal. Disaat moodnya sedang tidak baik Ben masih saja mengganggunya.
"Pergi Ben. Gue lagi pengen sendiri. "Ujar Dara dengan suara seraknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...