"Kak Dara," panggil Elsa.
Dara yang sedang berjalan menuju kelas, menghentikan langkahnya dan menoleh pada gadis itu.
Seketika wajah Dara menjadi datar, kala tahu kalau Elsa yang memanggilnya.
"Kenapa?" tanya Dara malas.
"Kak Dara gak suka kan sama kak Dino?" tanya Elsa.
Dara mengernyitkan keningnya bingung.
Kenapa dia memberi pertanyaan tidak berbobot seperti itu? Bahkan, tidak terlintas sedikit pun dibenaknya untuk menyukai seorang Dino.
Dara tertawa pelan, membuat Elsa bingung.
"Gue rasa tanpa gue jawab pertanyaan lo, pasti lo udah tau jawabannya." Dara kembali melanjutkan langkahnya ke kelas.
Elsa mengepal kedua tangannya. Dara sangat menyebalkan.
"Cih. Dasar cewek sok cantik."
Dino berjalan melewati Elsa begitu saja. Membuat Elsa langsung menahan lengannya.
"Kak Dino. Mau ke mana?" tanya Elsa dengan senyum lebarnya.
"Menurut lo gue mau ke mana?" tanya Dino dingin.
Elsa hanya tersenyum kikuk dan melepas tangan Dino.
"Semangat belajarnya, Kak," ucap Elsa memberi semangat, namun Dino mengacuhkannya. Ia terus berjalan ke kelasnya.
Dara duduk di bangkunya dengan wajah kesal.
"Kenapa Dar?" tanya Ratih.
"Sumpah ya, Elsa ngeselin banget. Pengin gue makan dia hidup-hidup," gerutu Dara.
"Sabar Dar. Emangnya dia kenapa lagi sih?"
"Masa dia nanya gue suka atau enggak sama Dino. Pertanyaan apaan tuh."
Ratih hanya mengelus pelan punggung Dara. "Sabar Dar. Gak usah peduli sama dia. Maklum lah, dia kan suka sama Dino."
Dino berjalan memasuki kelasnya. Ia menatap Dara ketika mendengar Dara menyebut namanya.
Merasa ditatap oleh seseorang, Dara langsung melirik Dino.
"Kenapa liat-liat gue?" ketus Dara.
Dino mengalihkan pandangannya dan segera berjalan ke bangkunya.
"Dar, jangan-jangan dia tadi denger omongan lo," ucap Ratih.
"Biarin aja."
💮
Dara berjalan beriringan dengan Dino seraya memegang buku-buku tugas milik teman-teman mereka.
Mereka berdua diminta Bu Sita untuk membawa buku tugas mereka ke ruang guru.
"Permisi Bu," ucap Dara pada Bu Sita.
"Iya. Taruh aja bukunya di meja."
"Baik Bu." Dino dan Dara menaruh buku-buku tersebut di meja Bu Sita.
Setelahnya, mereka berpamitan pada Bu Sita.
"Ra," panggil Dino.
"Apa?"
"Gue udah periksa naskahnya, dan gue udah rubah dikit. Kalo lo mau baca, nanti gue kasih ke lo."
"Gak usah. Lo kasih ke Ratih sama Deva aja. Gue malas bacanya," tolak Dara.
Ia mempercayai Dino. Ia yakin Dino sudah membuat naskah mereka sebagus mungkin.
Dino hanya diam, menatap Dara lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...