"DEVA!!!" teriak Dara yang baru saja memasuki kelas.
Tidak peduli dengan teman-teman kelasnya yang mengomelinya karena teriakannya itu.Dara berjalan menghampiri Deva yang sedang berlindung di belakang tubuh Dino.
"Sini lo! Jangan sembunyi di belakang Dino!" ucap Dara dengan wajah garang.
Deva yang masih bersembunyi di belakang tubuh Dino semakin ketakutan.
Ia langsung mendorong tubuh Dino ke arah Dara.
Dino yang tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya pun langsung terjatuh bersama Dara di lantai.Mereka bertatapan cukup lama, kemudian tersadar karena mendapat sorakan dari seisi kelas.
Buru-buru Dino bangun dan berjalan ke tempat duduknya.
Sedangkan, Dara gadis itu langsung bangun dan kembali mengejar Deva, hingga ia berhasil mendapat cowok itu. Langsung saja, Dara menjewer telinga Deva cukup kuat sehingga cowok itu mengadu kesakitan."Sakit Dar. Ampun," ucap Deva.
"Balikin pulpen gue!"
"Iya tapi lo lepasin dulu."
"Balikin!"
Deva menyerahkan pulpen tersebut pada Dara.
Gadis itu menarik telinga Deva lebih keras kemudian melepaskan dan kembali ke tempat duduknya."Dasar Dara jutek. Kuping gue sakit tahu," ringis Deva.
"Mampus lo. Siapa suruh ngambil barang orang," sahut Ratih.
"Kok Ratih sayang ngomong gitu sih sama pacar sendiri?"
"Idih. Ogah gue punya pacar kayak lo. Sukanya ngambil barang orang mulu. Miskin ya miskin aja, gak usah ngambil barang milik orang lain juga."
"Tega banget sih lo ngomong gitu sama gue. Hati gue sakit tahu."
Ratih hanya memutar bola matanya malas.
"Udah deh gak usah drama. Sekali lagi lo ambil barang gue kayak tadi, gue pastiin kepala lo bakal hilang," ancam Dara yang membuat Deva langsung ketakutan.
Ia langsung duduk di samping Dino yang sedang membaca buku paketnya.
"No, pacar lo serem amat," adu Deva pada Dino.
Dino menatap sekilas pada Deva kemudian berucap, "Gue gak peduli!"
💮
Dino, Dafa, dan Deva berjalan memasuki kantin. Seperti biasa, Dino selalu mencuri perhatian para cewek yang berada di kantin. Namun, reaksinya biasa saja. Wajahnya terlihat datar, seperti biasa. Lain halnya dengan Deva. Cowok itu justru tersenyum lebar ke setiap cewek yang memujinya.
Mereka bertiga berjalan menuju pedagang untuk membeli makanan dan minuman. Setelah selesai, mereka berjalan ke meja mereka.
"No, lo mau ke mana?" tanya Dafa pada Dino saat menyadari kalau Dino terus berjalan melewati meja mereka.
Ia langsung duduk di samping Dara yang sedang tertawa bersama Ben.
Dara cukup terkejut karena Dino yang tiba-tiba duduk di sampingnya.
"Apaan sih lo? Ngapain lo duduk di sini?" ketus Dara.
Bukannya menjawab, cowok itu hanya diam dan melahap soto ayamnya.
"Ck! Pindah gak lo?"
"Udah lah, Dar. Biar Dino gabung sama kita aja. Mungkin, dia lagi pengin jauh-jauh dari Deva dulu," sahut Ben.
Dara tidak berbicara lagi. Ia kembali melahap makanannya sesekali mengobrol dengan Farah dan Ratih.
"Bro, lo kenapa gak sama Deva dan Dafa?" tanya Ben pada Dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...