Daren sedaritadi menatap Ben dengan wajah heran.
Benar apa yang dikatakan Dara. Akhir-akhir ini Ben terlihat seperti orang yang berbeda tidak seperti biasanya."Ben."Panggil Daren
"Hm. "Ia berdehem dengan tatapan yang masih terfokus pada ponselnya
"Lo lagi kenapa? "
"Maksud lo? "
Ben tidak mengerti dengan pertanyaan Daren oleh karena itu ia bertanya balik.
"Maksud gue lo lagi ada masalah sama Dara atau temen-temennya? "Tanya Daren
"Gak. "Jawab Ben singkat
Darej menghembuskan nafasnya.
"Lo boleh cerita ke gue semuanya. Tenang aja Dara kan lagi pergi. Gue janji kok gak bakalan ngasih tau siapa pun termasuk Dara. "
Terlihat Ben yang berpikir sejenak.
Tak apa jika ia bercerita pada Daren toh Daren juga pasti tidak akan memberitahu Dara.
"Bener? "
Daren mengangguk.
"Sebenernya, gue itu bukan marah sama Dara atau temen-temennya bahkan Dino sekalipun. "
Daren menatap Ben dengan serius.
"Gue cuman marah sama diri gue sendiri. Karena gue gak bisa ngelindungi Dara. Gue sebagai saudaranya tapi gue gak bisa lindungi dia dari Wina. Andai aja gue waktu itu ngelarang dia buat ketemu sama cewek stres itu pasti dia bakal baik-baik aja. "
"Jadi yang waktu itu... "
"Iya. Dara waktu itu dibully sama Wina. Dia terobsesi sama Dino makanya dia sampe nyiksa Dara. Gue juga sempet kesel sama Dino karena dia Dara menderita tapi gue sadar gue juga salah karena gue gak peduli sama Dara. Gue lebih pentingin urusan gue sendiri. "Ujar Ben dengan wajah sesalnya
Daren kemudian mengerti bahwa Ben menyalahkan dirinya atas musibah yang menimpa Dara.
"Lo gak salah kok Ben. Dara aja yang nekat. Udah tau cewek stres kayak gitu tapi masih diladenin. Gue saranin lo jangan terlalu memyalahkan diri lo. Coba deh lo ngomong sama Dara gue yakin kok dia gak bakalan nyalahin elo." Ujar Daren seraya menepuk-nepuk pundak Ben
"Makasih yah Daren, gue lega udah cerita sama lo. "Ujar Ben
"Nggak masalah. Intinya sekarang lo harus ngomong sama Dara. "
"Iya gue bakal ngomong sama dia. "
"Pada ngomongin apa sih kok serius banget?" Tanya Dara tiba-tiba membuat mereka berdua sedikit terkejut
"Darimana lo? "Tanya Daren
"Yaelah gue kan tadi udah bilang gue ke rumah Dino. Nyokapnya pengen ketemu sama gue. "
"Oh iya gue lupa. "Ujar Daren cengengesan
"Masih muda tapi udah pikun."Cibir Dara
"Serah lo dah. Jadi ceritanya abis ketemu calon mertua nih. "Goda Daren
"Apaan sih lo kak, gak jelas banget. "Ujar Dara salah tingkah
Daren dan Ben tertawa.
"Cieeee... Cieeee... Makin deket aja. Btw, udah jadian belom? "Goda Daren lagi
Membuat Dara kesal dengan Daren sehingga ia melengos pergi kekamarnya.
Daren dan Ben tertawa kencang.
Daren sangat suka menggoda adiknya itu."Inget yang gue bilang. "Ujar Daren
"Iya. "
Sesampainya dikamar, Dara bergegas mandi karena tubuhnya sangat gerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...