Part 11

17.7K 1K 25
                                    

Dara menatap Daren yang masih sibuk memilih sabun cuci muka yang akan dibelinya.

Mereka sekarang sedang berada di salah satu minimarket dekat rumah mereka.

Daren meminta Dara menemaninya untuk membeli sabun cuci muka dan berbagai macam barang yang ia perlukan.

"Kak, masih lama gak? Milih sabun cuci muka aja lama banget," gerutu Dara.

"Sabar Dar. Ini gue masih milih. Gue bingung gue mau beli yang mana ya. Menurut lo gue beli yang mana?" tanya Daren sembari memegang dua merk sabun cuci muka.

"Udah lo beli aja yang biasa lo pake," jawab Dara malas.

"Gue mau ganti aja. Soalnya gue ngerasa gak cocok sama sabun yang biasa gue pake."

"Ya udah, lo beli yang menurut lo bagus aja."

"Tapi, gue bingung. Yang mana ya?"

"Yang lemon aja."

"Tapi gue takut kalo muka gue gak cocok gimana?"

"Ck. Ribet banget sih lo jadi orang," decak  Dara.

Ia berjalan menjauh dari Daren. Salah satu alasan Dara malas menemani Daren pergi membeli sesuatu adalah karena ini.  Selalu meminta pendapat pada Dara, tapi tidak pernah didengar oleh Daren. Ia memilih berjalan mendekati rak yang ada snack.

Ia hendak mengambil salah satu snack, namun seseorang juga hendak mengambilnya. Membuat Dara menoleh pada orang itu.

"Dino!" kaget Dara.

Dino menatap sekilas Dara, kemudian mengambil snack yang tadi hendak diambil olehnya. Setelahnya, ia langsung berjalan meninggalkan Dara.

"Sok banget jadi orang. Pengin gue jitak kepalanya, dasar cowok cuek," gerutu Dara.

"Dar," panggil Daren berjalan mendekati adiknya.

"Apa?" ketus Dara.

"Buset. Selow dong. Lo kenapa sih?" tanya Daren bingung.

Ia merasa ada yang aneh dengan perubahan sikap Dara.

"Gak papa. Lo udah beli semuanya, kan?" tanya Dara.

"Iya."

Dara memasukkan snack ke dalam keranjang yang sedang dipegang Daren.

"Lo bayarin. Gue tunggu di mobil."

"Eh, masa gue juga harus bayarin punya lo juga sih?"

"Itu bayaran buat gue karena udah nemenin lo," ucap Dara.

Daren berdecak pelan. Seharusnya, ia tadi pergi sendiri. Percuma ia mengajak Dara. Adiknya tidak membantu sama sekali.

💮

Dona menghampiri Dino yang baru saja pulang dari minimarket. Ia segera merampas kantung kresek putih yang dipegang Dino.

"Kak, gue minta ya," pinta Dona.

Ia mengambil beberapa snacks yang tadi dibeli oleh Dino. Setelahnya, ia menaruh kantung kresek tersebut di meja.

"Makasih Kak Dino ganteng," ucap Dona dengan senyum lebar.

Dino hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya.

"Kok bisa ya gue ketemu Dara? Kenapa gue selalu ketemu dia?" gumamnya.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang