Part 44

9.4K 574 14
                                    

Dara berjalan menuju kelasnya bersama Ben.
Sedaritadi Ben mencoba mengajak berbicara namun Dara hanya diam.
Tidak seperti Dara yang biasanya. Bahkan Ben berulang kali menjahilinya namun tetap sama tak ada respon dari Dara.

Setibanya dikelas Dara mendudukan bokongnya dibangkunya.

"Pagi Dara." Sapa Farah

Dara hanya berdeham.

Ratih menatap wajah Dara. Ada yang aneh.
Ya mata Dara sembab. Apakah Dara menangis? Tapi kenapa ia menangis?

"Dar, mata lo kok bengkak gitu? Lo habis nangis yah?"

Dara menggeleng pelan.

"Dar, kalo lo lagi ada masalah bisa kok cerita sama kita. Jangan lo simpan sendiri. Siapa tau dengan lo cerita ke kita lo ngerasa baikan." Ujar Farah

"Iya Dar. Gue gak mau lo simpan sendiri. Gue tau gak semua masalah bisa diceritain tapi gue juga gak mau kalo lo gak bisa selesaikan masalah itu." Ujar Ratih

"Enggak kok. Gue gak papa. Makasih ya udah khawatir sama gue. Kalian emang sahabat yang paling the best."

Mereka berdua hanya tersenyum.

"Eh Dar mata lo bengkak banget. Saking bengkaknya mata lo udah mau ketutup tuh. Gue tau lo galau tapi ya gak usah nangis sampai pagi juga kali." Sahut Arga yang entah sejak kapan sudah ada didepan Dara

Dara memutar bola matanya jengah.

"Ga mendingan lo duduk sana. Berisik banget sih lo." Ujar Farah

"Gak. Gue kan ngomong sama Dara kenapa lo yang sewot sih?"

"Gue gak sewot cuman lo aja yang nyebelin. Udah tau temen lagi sedih bukannya dihibur malah diganggu."

"Gue gak ganggu tuh. Gue kan cuma nasehatin dia."

"Stop. Berisik tau gak. Ga mendingan lo duduk sana. Gue malas liat muka lo." Ujar Dara sedikit kesal

Arga hanya menurut kemudian duduk dibangkunya tepatnya disebelah Dino.

Sebenarnya Dino ingin sekali menanyai Arga mengenai Dara.
Kenapa cewek itu menjadi murung dan menjauhinya?
Tapi saat kemarin ia melihat Arga berpelukan dengan Dara membuatnya kesal pada cowok yang duduk disampingnya kini.

"Dino, lo kenapa? Galau yah?"Tanya Deva

"Nggak."

"Lah terus kenapa muka lo kusut gitu?"

"Tau ah. Lo berisik banget sih." Kesal Dino

"Selow bang. Gak usah ngegas gitu. Lo lagi pms yah? Bawaannya emosian mulu."

"Lo mau diem apa gue sumpel mulut lo pake sepatu gue?"

Deva bergidik ngeri ketika mendengar ancaman Dino.
Lebih baik ia diam daripada sepatu Dino masuk kemulutnya.

Dafa terkikik geli.

"Makanya jangan bacot." Ujar Dafa

Deva menatapnya kesal.
Sedangkan Arga hanya tersenyum.

***

Dara, Farah, dan  Ratih berjalan memasuki kantin.
Sebenarnya mereka bersama Arga tapi tadi Arga sempat izin ketoilet.

"Dar, makin cantik aja." Ujar seorang cowok

Dara hanya diam dan terus berjalan tanpa menghiraukan perkataannya.

"Hai Dara cantik. Senyum dong jangan cemberut mulu. Entar cantiknya hilang loh." Ujar seorang cowok lainnya

"Ish apaan sih lo. Jadi cowok jangan sksd deh. Sadar dong Dara aja gak kenal sama lo." Ujar Farah

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang