Part 22

14.6K 881 19
                                    

Farah duduk di samping Dara yang terlihat diam. Wajahnya terlihat sangat datar.

"Dar," panggil Farah.

Dara sama sekali tidak menoleh pada Farah. Gadis itu tetap diam dengan pandangan lurus ke depan.

Dara memang masih kesal pada Farah karena kejadian kemarin. Dimana Farah berhasil mempermalukan dirinya di depan semua orang. Ia tahu Farah hanya bercanda dan tidak bermaksud untuk mempermalukannya, tapi tetap saja ia kesal.

"Ra, maafin gue. Gue gak tau kalo reaksi orang-orang pada gitu sama lo. Padahal, gue niatnya cuma bercanda."

"Gue mohon maafin gue ya, Ra," ucapnya sembari memegang lengan Dara berharap gadis itu mau menoleh padanya.

"Gue lebih milih diomelin sama lo daripada lo diemin gue kayak gini. Gue gak bisa didiemin, Ra."

Dara memutar kepalanya menghadap Farah.

Ditatapnya wajah Farah yang terlihat sedih. Melihat wajah Farah yang seperti itu, bukannya membuat ia iba, malah ia merasa lucu.

"Muka lo lucu banget, Far," kekeh Dara.

"Ish. Lo kok malah ngetawain gue sih? Gue kan mau minta maaf," kesal Farah.

"Iya gue udah maafin lo. Lain kali jangan ulangi lagi ya."

"Siap bos."

"Udah kan? Sekarang bisa pindah? Gue mau duduk di kursi gue." Itu suara Ratih. Gadis itu sudah datang dari lima menit yang lalu, dan ia menunggu Farah yang sedari tadi duduk di kursinya.

Farah hanya cengengesan dan segera bangkit dari duduknya, agar Ratih bisa duduk.

"Maaf Rat. Tadi gue masih ngobrol dulu sama Dara."

"Gue gak nanya."

"Gue kan cuma kasih tau."

"Gue gak mau tau. Udah sana pergi," usir Ratih.

Farah mendengus sebal. Ia langsung berjalan ke bangkunya yang berada di belakang Dara dan Ratih.

"Dar," panggil Ratih.

"Iya."

"Sebenarnya lo sama Ben itu pacaran atau enggak sih? Gue bingung sama hubungan lo berdua."

Dara mengendikkan bahunya. "Gue juga gak tau. Lo tanya aja sama Ben."

💮

"Ra," panggil Dino.

Dara yang sedang berjalan dengan kedua sahabatnya ke kelas pun menghentikan langkahnya.

"Apa?" ketus Dara.
Ketika Dino sudah berada di hadapannya.

"Uang lo jatuh," ucap Dino menyodorkan uang selembar berwarna biru pada Dara.

Gadis itu langsung merogoh saku rok abu-abunya mencoba memeriksa uangnya. Dan, benar saja uangnya sudah tidak ada.

Ia mengambil uang tersebut dari tangan Dino.

"Makasih," ucap Dara singkat.

Dino hanya mengangguk dan kembali berjalan ke arah kantin.

"Tuh, kan Ra gue bilang juga apa. Dino itu cowok yang baik. Buktinya dia mau kembaliin uang lo. Bayangin aja kalo orang lain yang nemu duitnya, udah pasti mereka gak bakal balikin," ucap Farah menggebu-gebu.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang