Part 41

10.2K 608 6
                                    

Kini Dino tengah berada dikamarnya.
Melepaskan lelah sejenak setelah pulang sekolah.

Ia menatap sebuah foto. Dimana foto itu terdapat seorang anak cowok berumur tujuh tahun dengan wajah datarnya yang sedang merangkul seorang gadis kecil yang sedang memegang boneka teddy bearnya.
Anak cowok yang ada pada foto itu adalah dirinya.

Dino terus tersenyum ketika menatap foto itu.
"Dar, lo kenapa gak nyadar kalo gue ini temen kecil lo. Gue kangan lo Dar. Gue pengen kita sama-sama terus. Gue gak mau kita pisah lagi." Gumamnya

Ya gadis yang amat dirindukannya adalah Dara.
Memang mereka sudah dekat bahkan sudah saling suka. Tapi anehnya Dara tak mengenali dirinya.

Dino bertekad untuk tidak memberitahu Dara. Ia ingin cewek itu yang mengetahuinya sendiri. Apakah Dara juga merindukannya yaitu teman kecilnya? Yang paling diinginkannya adalah mereka selalu bersama.

Disisi lain...

Dara sedang membuka album foto keluarganya.
Ia ingin mencari foto Daren dan Ben saat mereka masih kecil.
Pasti wajah mereka sangat lucu.
Ia ingin mengejek wajah kecil kakaknya dan juga sepupunya itu. Dara tidak mau ia dikerjain terus-terusan oleh dua manusia ajaib itu.

"Wah, dapet juga akhirnya."

"Hahahahaha. Ngakak bener gue ngeliat foto mereka. Gue foto aja." Dara pun mengambil ponselnya dan memotret foto kecil kakak dan sepupunya itu

Saat ia ingin menutup album foto itu, sebuah foto lama jatuh kelantai.

Dara mengambil foto itu kemudian menatapnya.

"Lah ini kan gue. Gila gue dari kecil emang cantik sih. "

Ia menatap seorang bocah lelaki yang merangkul Dara kecil.

"Ini siapa yah? Kok kayak gak asing wajahnya. Udah gitu dater banget wajahnya. Apa dia terpaksa rangkul gue?"

Dara mencoba mengingat foto bocah itu.

"Eh nenek sihir ngapain lo tadi ketawa-ketiwi sendiri? Kesurupan ya lo?" Tanya Daren

"Ish apaan sih kak. Gue itu lagi mikir."

Daren menatap adiknya bingung.
Mikir apanya emangnya ada mikir sambil ketawa.

"Lo mikir apaan sampe ketawa?"

Dara menyodorkan foto yang ia pegang kepada kakaknya.

"Lo kenal nggak sama anak ini?" Tanya Dara seraya menunjuk bocah lelaki yang ada pada foto

"Yaelah Dar, masa lo lupa sih sama bocah ini."

Dara hanya menatap kakaknya bingung.

"Maksud kak Daren apaan? Gue gak ingetlah. Kan gue orangnya pelupa."

"Bener juga sih. Ratu jutek kayak lo kan pelupa. Udah jutek pelupa pula."

"Lo ngomong apa? Berani-beraninya lo ngatain gue kak? Minta ditampol ya." Ujar Dara dengan wajah garangnya bersiap ingin memukul Daren

"Eh eh. Bentar dulu. Lo mau gue kasih tau gak nih bocah siapa?"

Dara menarik foto yang dipegang Daren secara paksa.

"Gak perlu. Gue males liat muka lo yang kayak kodok itu. Bawaannya pengen gue tampol."

Setelahnya ia pergi kekamarnya sambil menghentakkan kakinya kesal.

Daren hanya tersenyum melihat adiknya yang sudah kesal setengah mati.

"Biarin aja deh. Biar dia tau sendiri." Gumamnya

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang