"Daraaaaa." Teriak Ben dari balik pintuDara sibuk menyisir rambutnya kemudian menguncirnya. Tanpa peduli dengan suara Ben.
"Daraaaa. Bangun woi."
Setelah Dara selesai ia pun keluar dari kamarnya.
"Kenapa teriak-teriak?" Kesal Dara
"Maaf gue kira lo belum bangun."
"Lo berangkat sama gue kan?"
"Gak."
"Ya udah kalo gak mau berangkat sama gue. Gue juga sebenarnya ogah berangkat bareng lo."
Dara tidak memedulikan ucapannya.
Ia menuruni tangga menghampiri kedua orangtuanya beserta Daren dan Rio yang sedang sarapan."Pagi semuanya."
"Pagi Dara."
"Ben dimana Ra?" Tanya Siska
"Masih di atas."
Dara mengambil roti kemudian mengolesi selai coklat pada rotinya.
Saat Dara hendak melahap roti tersebut Ben datang dan mengambil roti tersebut darinya."Makasih Dar." Ujar Ben kemudian melahap roti tersebut
Dara memberikan tatapan tajamnya.
Siapa yang tidak kesal dengan perilakunya seperti itu.
"Lo bener-bener cari masalah ya sama gue?"
"Enggak. Bukannya nih roti emang buat gue?"
"Ya buat gue lah. Enak aja lo."
"Udah jangan ribut. Nih Dar buat kamu." Ujar Siska seraya menaruh roti yang sudah diolesi selai ke piring Dara
"Makasih ma."
Siska hanya mengangguk.
Selesai sarapan Dara berpamitan pada kedua orangtuanya.
"Pa, ma aku berangkat sekolah dulu." Ujar Dara kemudian menyalim tangan kedua orangtuanya
"Hati-hati ya. Belajar yang benar."
"Siap pa."
"Eh Dar tungguin gue." Ujar Ben tapi Dara tak peduli
"Pa, ma kalo gitu Ben juga berangkat ya."
"Iya. Hati-hati."
"Belajar yang benar. Jangan cewek aja yang lo urusin." Sahut Daren
"Bacot lo."
Dara membuka pintu rumahnya.
Ia sedikit terkejut karena Dino yang sudah berada di depan pintu rumahnya."Dino. Lo ngapain ke sini?"
"Mau ngapain lagi kalo bukan jemput kamu."
"Emang lo udah gak papa? Kalo lo masih sakit mending gak usah ke sekolah dulu. Takutnya lo kenapa-napa lagi."
"Aku udah gak papa kok. Cie kamu perhatian banget sama aku. Sampe gak mau aku kenapa-napa."
"Apa sih enggak ya. Gue cuma khawatir aja. Gue ngerasa bersalah karena gue lo sakit."
Dino tersenyum tipis kemudian mengacak rambut Dara.
"Ih Dino. Rambut gue jadi berantakan nih."
"Rambut berantakan aja kamu tetap cantik."
Dara memutar bola matanya malas.
Ia merapikan kembali kunciran rambutnya."Dara lo berangkat sama---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...