Part 48

9.4K 603 22
                                    

Sepulang sekolah, Dara menghempaskan tubuhnya dikasur.

Ben memasuki kamarnya kemudian melemparkan bantal mengenai wajah Dara.

"Heh, kutil kapan lo terima sih Dino?"

Dara berdecak kesal.

"Apaan sih lo."

Ben tau darimana coba kalo Dino udah nembak gue? Apa Dino yang cerita? Batin Dara

"Lo tuh yang apa-apaan. Emangnya lo mau Dino berpaling dari elo? Enggak kan? Makanya cepet terima dia. Cowok itu juga nggak mau digantungin."

"Aelah. Sok-sokan lo nasihatin gue. Mendingan lo pergi sono."

"Gue cuman kasih tau. Ya kalo lo gak peduli juga gak papa." Ujar Ben kemudian keluar dari kamar Dara

"Apa bener yah? Gue chat aja deh. Ajak ketemuan." Gumamnya

Ia mengambil ponselnya yang berada dinakas kemudian mengechat Dino.

To : Dino

P
P
Din, ketemuan yuk. Ada yang pengen gue bicarain sama lo. Ditaman deket rmh gue. Jam 5 sore yah.

Sent.

Tak lama kemudian, ponsel Dara bergetar.

Dara segera mengecek ponselnya.

From : Dino

Oke.

"What? Singkat amat jawabnya sih. Ngeselin banget." Gumam Dara

***

Waktu menunjukkan pukul 05.20 sore.
Dara masih saja tidur. Bahkan mungkin lupa dengan janjinya dengan Dino.

Daren mengetuk pintu kamar Dara namun tak ada jawaban.
Ia pun masuk kekamar Dara.

"Ya ampun Dara. Bangun woiii." Teriak Daren

Dara bangun kemudian mengucek-ngucek matanya.

"Kenapa sih kak? Berisik amat. Gak tau yah gue tuh masih ngantuk."

"Udah sono mandi. Dino tadi nelpon gue."

"Hah? Kenapa dia nelpon elo?"

"Lo emang bego yah. Daritadi dia nelpon elo tau. Tapi lo gak angkat."

Dara membuka ponselnya dan benar saja terdapat 30 panggilan masuk dan itu semua nomor Dino.

"Duh gawat. Gue udah telat nih. Pasti Dino udah nungguin gue."

Dara segera berlari ke kamar mandinya.

Daren hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu.

"Dasar. Bikin janji sama orang tapi dia yang lupa." Gumam Daren

***
Dara selesai siap pada pukul 05.50 sore.
Dara berlari menuju taman.

"Mudah-mudahan aja Dino masih ada."

Sekitar lima menit ia pun sampai ditaman tersebut.

Dara mengedarkan pandangannya mencari sosok Dino namun nihil.

"Dino dimana sih kok gak ada? Apa dia udah pulang? Gue telfon aja deh."

Dara mencoba menghubungi Dino namun Dino tak kunjung mengangkatnya.

"Dino lo dimana sih?"

Tiba-tiba seseorang menutup mata Dara menggunakan telapak tangannya.

"Eh siapa sih."

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang