Part 32

13.1K 781 15
                                    

Sesampainya di rumah Dara, ia segera mengetuk pintu rumah tersebut.

Tak butuh waktu lama, pintu pun terbuka menampakkan sosok Daren.

Daren sangat terkejut ketika melihat Dino membopong adiknya.

"Din, Dara kenapa? Kok dia bisa pingsan sih?"

"Nanti aja gue jelasinnya."

Setelah berkata demikian ia masuk dan menuju kamar Dara.

Ia membaringkan tubuh Dara dengan hati-hati.

"Lho nak Dino, Dara kenapa? Kok  Dara bisa pingsan? Penampilannya juga acak-acakan kayak gitu?" Siska memasuki kamar Dara dengan wajah cemas

Dino bingung, haruskah ia menjawab pertanyaan Siska tapi ia takut Siska akan sedih karena anaknya disakiti.
Dan Siska pasti akan tambah cemas.

"Em tan, mendingan tante bersihin tubuh Dara dulu." Ujar Dino

"Ah iya."

Dino dan Daren berjalan keluar dari kamar Dara.

Daren menatap Dino dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

"Kenapa lo ngeliat gue kayak gitu?"

"Kenapa Dara bisa kayak gitu? Siapa yang ngelakuin hal itu ke adik gue? Kenapa dia ngelakuin itu?" Daren menatap Dino dengan tatapan mengintimidasi

Dino meneguk salivanya.
Apakah ia harus memberitahu Daren bahwa Dara dibully oleh Wina karena dirinya? Kalau ia memberitahu yang sebenarnya pasti Daren akan menyuruhnya untuk menjauhi Dara karena Daren sangat menyayangi adiknya itu walaupun ia sering menjahili Dara.

"Kenapa lo diem? Nggak bisa jawab pertanyaan gue? Apa jangan-jangan elo yang bikin adik gue sampe pingsan iya? Lo yang mukul adek gue?" Celetuk Daren

Dino memutar bola matanya malas.

"Sejak kapan gue nyakitin cewek apalagi cewek yang gue su--" Dino tidak melanjutkan ucapannya

Daren menatap penasaran padanya.

"Su apaan?" Tanya Daren

"Tau ah, gue mau ke kamar Dara dulu mau ngeliat keadaannya." Ujar Dino

Ia sengaja menghindari Daren agar cowok itu tidak mendesaknya untuk menjawab pertanyaannya.

"Tante, gimana Daranya?" Tanya Dino

"Dara belum siuman." Jawab Siska dengan wajah cemas

"Udah mama gak usah cemas kayak gitu, bentar lagi Dara bakal sadar kok."

Tak lama kemudian Dara membuka kedua matanya secara perlahan.

Siska segera mendekat pada Dara.

"Dar, kamu udah sadar."

"Ma, kok aku dikamar?" Tanya Dara

"Iya, tadi kamu pingsan Dino yang bawa kamu kesini."

"Ngomong-ngomong kenapa lo bisa pingsan?" Tanya Daren seraya menatap Dara

Dara mengalihkan pandangannya. Ia tak ingin Daren curiga padanya.

"Em, ma aku laper."

Daren semakin curiga dengan adiknya.
Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan pikirnya.

"Bentar yah, nih kamu makan dulu buburnya." Siska menyuapi Dara

"Tan, aku pulang dulu yah." Pamit Dino

"Loh kok udah mau pulang aja?"

"Iya tan soalnya mama udah nelpon."

Siska hanya mengangguk.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang