Part 45

9.6K 627 32
                                    

Daren sedaritadi menatap Dara heran.
Karena adiknya itu sedaritadi hanya diam tak berbicara.

"Dar, lo kenapa sih? Kok melamun mulu. Lagi ada masalah yah?" Tanya Daren

Dara menggeleng pelan.

"Lo bisa cerita ke gue. Gue yakin kok gue bisa bantu."

Lagi. Dara tetap diam.

"Apa lo lagi ada masalah sama Dino?"

Dara menoleh pada Daren.

"Tau darimana lo? Dino cerita ke elo?" Tanya Dara

"Enggak. Gue nebak aja. Lagian lo masalah apalagi sih sama dia. Belum juga jadian eh udah berantem melulu. Gimana kalo udah jadian coba."

"Hikss...hikss...hikss..." Dara menangis

Daren panik dan segera membawa tubuh Dara ke pelukannya.

"Cup...cup...cup... udah dong Dar jangan nangis lagi. Maaf yah udah ngomong kek gitu ke elo. Gue gak bermaksud ngomong kayak gitu. Gue cuman gak pengen kalian berantem mulu. Gue sayang sama lo Dar."

"Gu...gue hiksss...gue benci Dino hiksss..."

"Kenapa lo benci dia? Dia jahatin elo? Dia mukul lo?"

Dara menggeleng.

"Dia hikss...pelukan hikss... sama hikss...ce..cewek lain hikss..."

Daren mengelus puncak kepala Dara.

"Kamu yang sabar yah. Kakak yakin kok pasti kamu cuma salah paham."

Dara melepas pelukan Daren.

"Maksud kak Daren?"

Daren menghapus air mata Dara.

"Kamu harusnya jangan langsung marah sama dia. Seharusnya kamu tanya sama dia. Kenapa dia pelukan sama cewek itu. Dan lagi apa dia yang meluk duluan atau cewek itu yang meluk duluan?"

Dara berpikir sejenak.

Benar juga yang dikatakan Daren.
Kenapa waktu itu dia langsung marah dan tidak memedulikan Dino tanpa tahu sebabnya.
Tapi ia juga gengsi jika harus bertanya pada Dino.

Memang ia mencintai Dino tapi ia tak berani mengatakan pada Dino kalau ia cemburu.

"Gue tau lo gengsi kan buat tanya langsung sama dia. Lo tenang aja gue yang bakal tanya langsung sama dia."

Dara memelototkan matanya.

"Jangan. Biar gue aja yang tanya."

Daren terkikik geli.

"Yaudah deh. Tapi janji yah gak boleh berantem lagi."

Dara mengangguk.

"Kakak mau kekamar dulu. Mau mandi soalnya baju kakak udah basah semua gara-gara ingus lo."

"Ih kak Daren...lo nyebelin banget sih." Pekik Dara

Daren segera pergi kekamarnya sambil tertawa.

Daren berharap Dara dapat menyelesaikan kesalapahamannya dengan Dino.

___________________________________

Drrt...drrt...drrt...

Ponsel Dara bergetar sedaritadi.
Entah sudah berapa banyak pesan yang masuk di ponselnya.

Dengan ogah-ogahan ia mengambil ponselnya yang berada dinakas.

Dibukanya ponsel tersebut dan ternyata ada line dari Dino.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang