DARA menghampiri keluarganya di meja makan.
"Pagi semuanya," sapa Dara.
"Pagi Ra," balas Siska.
Dara mengambil roti dan mengoleskan selai coklat pada rotinya.
"Papa udah berangkat Ma?" tanyanya.
"Udah."
"Ben ke mana?" tanya Dara.
"Ben pergi," jawab Siska.
Dara melahap rotinya, dengan wajah bingung.
"Pergi ke mana?"
"Ke sekolah barunya."
Dara semakin bingung. "Ben pindah sekolah?" tanyanya lagi.
"Lo nanya mulu kayak Dora," sahut Daren.
"Biarin. Gue kan nanya Mama, bukan nanya lo," ucap Dara.
"Iya. Ben pindah sekolah. Katanya dia mau sekolah di sini."
Dara hanya manggut-manggut mengerti.
Selesai sarapan, ia berpamitan pada Siska."Ra, gak mau gue anter?"
"Enggak. Ntar yang ada lo tebar pesona lagi sama cewek-cewek."
Daren hanya tertawa geli. Ia kembali menikmati sarapannya.
****
"Selamat pagi anak-anak," salam Bu Cindy.
"Pagi Bu," jawab sekelas.
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo Nak silahkan masuk," suruh Bu Cindy.
Seorang cowok tinggi dengan wajah tampan memasuki kelas Dara dan Dino.
Hampir semua cewek yang ada di kelas, memuji-muji ketampanan cowok itu.
Dara yang awalnya tidak peduli, langsung membulatkan kedua matanya.
"Gila. Dar, tuh cowok cakep banget," bisik Farah pelan.
"Silahkan perkenalkan diri kamu," titah Bu Cindy.
"Perkenalkan nama saya Benito Ferano. Saya pindahan dari Surabaya. Salam kenal," ucap murid baru itu.
"Baik, Benito kamu duduk sama Deva."
"Hah? Saya Bu?" tanya Deva.
"Iya kamu. Memangnya siapa lagi yang namanya Deva?"
Deva hanya terdiam. Tidak berani melawan perintah Bu Cindy.
Jadi, Ben pindah ke sekolah gue? Mana sekelas sama gue lagi. Udah gitu gak ngasih tau gue. Maksudnya apa coba? batin Dara.
Murid baru itu adalah Ben. Tepatnya saudara sepupu dari Dara. Yang Dara bingung, kenapa cowok itu tiba-tiba pindah ke sekolahnya tanpa memberitahunya?
Ben menatap Dara seraya tersenyum.
"Dar, lo kenal sama dia?" tanya Farah pelan agar tidak didengar oleh Bu Cindy.
"Gak tau. Gue gak kenal," bohong Dara.
Dino melirik Ben yang mencuri-curi pandang ke arah Dara. Ia merasa Ben menyukai Dara. Tapi, apa secepat itu?
Dino menggeleng kepalanya kuat-kuat.
Mencoba menghilangkan rasa ingin tahunya yang tidak penting itu.****
Dara menarik Ben menuju taman belakang sekolah.
"Eh, lo ngapain bawa gue ke sini?" tanya Ben bingung.
"Mau gue makan lo," ucap Dara ketus.
Ben bergidik ngeri mendengar jawaban Dara.
"Lo kanibal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...