DINO dan Dara diminta Bu Tina untuk pergi memfotokopi materi terbaru untuk dibagikan kepada teman kelas mereka.
Keduanya sudah selesai. Dara berjalan duluan, sedangkan Dino masih membayar biaya fotokopi.
Dara masih sibuk menghitung jumlah fotokopian yang ia bawa. Memastikan jumlahnya pas dengan jumlah murid di kelasnya.
Namun, karena sibuk menghitung ia tidak melihat ke arah jalan. Di arah berlawanan sebuah mobil hampir saja menabraknya jika saja Dino tidak langsung menolongnya.
Pengemudi mobil itu memarahi Dara karena tidak menyebrang dengan benar.
"Lo mau mati?" tanya Dino yang sedikit kesal.
Jika ia terlambat menolong Dara, ia akan merasa sangat bersalah.
Jantung Dara masih berdetak cukup kencang karena insiden tadi.
"Gu... Gue gak tau," ucap Dara dengan nada bergetar.
"Ayo." Dino menggenggam tangan Dara dan menyebrang jalan ke sekolah mereka.
Mereka terus berjalan sampai di kelas. Bahkan, Dino masih saja menggenggam tangan Dara. Keduanya tidak sadar hingga suara Ben menyadarkan mereka.
"Cie. Gandengan nih. Mesra banget kayaknya," goda Ben.
Dara beralih menatap tangannya dan tangan Dino yang masih tertaut. Dara langsung saja melepas tangannya dari Dino.
"Apaan sih lo. Modus banget," ucap Dara kemudian berjalan membagikan fotokopian materi kepada teman-temannya.
Dino sendiri tidak ambil pusing. Ia kembali ke tempat duduknya.
💮"APA?! JADI, TADI LO HAMPIR DITABRAK?!"
Dara langsung membekap mulut Farah ketika penghuni kantin melirik ke arah mereka.
Saat ini memang sedang jam istirahat, dan mereka sekarang sedang berada di kantin.
"Lo bisa gak sehari aja gak usah teriak gitu," ucap Dara.
Farah hanya cengengesan.
"Sorry. Abisnya lo bikin gue kaget sih."
"Lagian, gimana bisa sih lo hampir ketabrak?"
"Jadi, waktu gue nyebrang gue sibuk hitung fotokopiannya. Gue gak sempat liat jalan dan dari arah berlawanan ada mobil yang hampir aja nabrak gue. Untung aja Dino tolongin gue. Kalo gak gue gak tau lagi nasib gue gimana," jelas Dara.
"What? Jadi Dino nolongin lo? Baik banget dia. Walaupun dia cuek, tapi dia masih punya hati buat nolongin lo. Gue kira dia bakal cuek aja kalo lo hampir ditabrak," ucap Farah.
"Dia emang cuek, tapi gue liat-liat dia baik kok. Waktu itu aja dia nolongin gue dari kakak kelas yang minta uang sama gue," sahut Ratih.
Dara dan Farah langsung menatap ke arah Ratih.
"Serius lo Rat?" tanya Farah.
"Iya. Makanya kalian jangan asal nilai orang dari luarnya aja."
"Iya sih. Gue juga rasa dia baik," gumam Dara.
"Jadi, lo masih gak suka sama Dino?" tanya Farah.
"Emang gue gak suka sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Woi... lo kalo jalan tuh hati-hati dong main nginjak sepatu orang aja." ujar Dara kesal khas dengan wajah galaknya "Sorry. Gue nggak sengaja." ucap Dino dingin "Nggak sengaja lo bilang hah? Halah bilang aja lo sengaja nginjek sepatu gue kan ngaku a...