'Sandaran ternyaman bagi ku adalah kamu, '
🍁
"Jangan ngikutin! " Peringat nya pada seseorang yang tengah berjalan santai dibelakang nya.
Siapa lagi jika bukan Nathan. Cowok dengan gaya lusuh yang dengan santai nya berjalan dibelakang Azzyra. Menyampirkan tas nya dipundak dengan satu tangan yang dimasukkan kedalam saku celana. Bersiul dengan keras dan menyapa para gadis yang berpapasan nya.
Azzyra risih dengan hal itu. Dimana ia menjadi pusat perhatian, ups! Ralat. Nathan yang menjadi pusat perhatian, tapi tetap saja ia juga diperhatikan bukan?. Dengan Nathan yang terus mengekori nya sejak tadi membuat nya terus diperhatikan oleh orang lain.
"Gue gak ngikutin lo Ra, Gue cuman jalan dibelakang lo" jawab nya.
Azzyra berdecak kesal,
"Gue Risih! ""Anggap mereka monyet aja"
Azzyra lebih memilih diam. Menyesal juga mengajak Nathan bicara yang pada akhirnya akan berujung dengan kekesalan untuknya. Ia mempercepat langkah kaki nya menuju gerbang sekolahnya.
"Lo bawa motor apa mobil Ra,? " Tanya Nathan yang masih setia berjalan dibelakang nya.
"Sayang, kalo ada orang yang nanya itu harus dijawab"
"lo bukan orang" Jawab Azzyra singkat.
"Terus lo nganggap gue apaan? Nathan pacar nya Ara yang ganteng tak terkira ini lo anggap apaaa! " Ucap Nathan sedikit histeris dan lebay.
"Bakteri"
"Njer! Lo jahat banget sih yang, "
"Jangan panggil gue kayak gitu! " Peringat nya ketus.
"Ra, gue nebeng yah pulang nya sama lo. Gue yang nyetir deh, " Ucap Nathan mengalihkan pembicaraan.
"Gak bawa kendaraan " Jawab nya dengan cepat.
"Tumben, dianterin sama om-om tua itu yak? Gapapa deh, gue mah ikut aja. Mau jalan kaki juga ayok, sekalian mau mampir ke rumah lo ketemu canemer"
"Canemer?" Ucap Azzyra mengulang kalimat terakhir Nathan.
"Canemer, Calon nenek mertua " jawab Nathan dengan bangga nya.
"Alay" cibir Azzyra seraya mendengus geli.
"Bodo amat sih" Nathan mengedikkan bahu nya acuh. Nathan rasa panggilan dengan singkatan itu jauh lebih bagus daripada ia harus terang-terangan menyebutnya sebagai calon nenek mertua. Terlalu panjang juga untuk disebutkan.
▪▪▪
"Silahkan diminum den, " Ucap Bi Mirna ramah dengan menyimpan segelas jus jeruk serta sekaleng soda diatas meja. Lalu langsung pamit kembali ke belakang.
Nathan mengganguk dan tersenyum ramah padanya. Setelah itu ia menatap Azzyra yang tengah membuka kaleng soda, dan meminumnya.
"Lo haus apa suka ? Rakus amat" Tanya Nathan yang masih memperhatikan Azzyra.
"Dua-duanya" Jawab Azzyra cepat setelah meneguk minumannya.
Saat ini keduanya tengah duduk diruang tamu kediaman Azzyra. Sebenarnya bukan Azzyra yang menawarkan Nathan mampir kerumah nya, tapi Nathan lah yang memaksa masuk kedalam. Mau tak mau Azzyra membiarkan Nathan begitu saja bertindak sesuka hati. Mau diusir pun percuma, karena pasti Nathan akan berulah lebih dari ini.
Nathan yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap, sementara Azzyra sudah berganti pakaian dengan kaos santai panjang serta celana jeans hitam.
"Eh ada Nak Nathan, ada apa? Tumben mampir ke rumah " Sapa Dira yang baru saja datang menggunakan kursi roda yang tengah didorong oleh sang suster.
"Hai Oma, iyah Oma. Kebetulan aja Nathan lewat sini, sekalian aja mampir. " Jawab nya dengan senyuman tulus.
"Cih, kebetulan " desis Azzyra.
"Gimana kabar orangtua kamu?" Tanya Dira.
"Alhamdulillah sehat omat, gimana keadaan Oma? "
"Syukurlah, Oma juga alhamdulillah sudah membaik. Ini buktinya, Oma sudah bisa beraktivitas meskipun masih harus pakai kursi roda. "
"Itu udah ada kemajuan loh Oma, Nathan doain semoga besok pas Nathan kesini lagi oma udah sembuh total. Jadi bisa main bareng Nathan" ucap Nathan setengah bercanda.
"Kamu ini, Oma sudah tua. Gak mungkin lah main bareng sama anak muda kayak kamu"
"Jangan bicara gitu dong Oma. Gitu gitu juga Oma keliatan nya masih berjiwa muda loh. Yah, sebelas -duabelas lah sama Azzyra" Ucapnya sambil melirik Azzyra.
"Haha, bisa aja kamu ini" Dira tertawa renyah mendengar penuturan dari Nathan.
"Yasudah Oma mau ke kamar dulu, kalian lanjutkan saja mengobrol nya yah. Ayo sus, " Pamit Dira.
Nathan dan Azzyra pun mengangguk cepat secara hampir bersamaan. Selepas kepergian Dira, tak ada yang dilakukan Nathan selain bersenandunt kecil dan beberapa kali meneguk minumannya. Sementara Azzyra, masih sibuk dengan handphone yang berada digenggaman tangan nya.
"Kapan lo balik? " Tanya Azzyra tanpa melepaskan tatapan nya dari handphone miliknya.
"Ngebet banget sih pengen ngusir gue Ara" Lirihnya.
"Hampir malam, "
"Bentar lagi kenapa sih? Perasaan gue gak buat ribut deh dirumah lo. Malahan gue duduk manis disini dari tadi" sewot nya.
Azzyra memutar bola matanya malas.
"Ini udah mau malem, gak baik cowok dirumah cewek""Oh gitu, gue pikir lo gak suka gue disini " Ucapnya dengan menampilkan senyum lebarnya.
"Setiap minggu lo juga kesini! " ketusnya .
"Seminggu sekali mah kelamaan, pengen nya sih tiap hari. Syukur syukur biasa tiap detik"
"Terserah! Ayo, gue anter kedepan" Ucap Azzyra sambil meletakkan handphone nya dimeja.
"Asiikkk dianter calon makmun ke depan rumah , kuy ah! " Ucap Nathan dengan semangat dan segera membereskan diri beserta ras nya. Dengan cepat ia berjalan menyusul Azzyra yang sudah berjalan mendahului.
________________________________________________
Ig : hraa_124
TBC 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Teen Fiction[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...