18 : Sekolah Cenayang

11K 365 0
                                    

"Terkadang penyembuhan terbaik ada dalam diri seorang teman"



Ig : @hraa_124

"Lo berantem gak ajak-ajak! Jadi jelek sendiri kan muka lo, " ucap Budi yang baru mengambil posisi duduk bersila diantara ketiga temannya.

"Ada masalah apa emang sampe lo berantem gitu sama anak kelas sebelah?" Tanya Satya sambil memakan kacang toples yang berada dipangkuannya.

"Tadi gue gabut, makanya gelud ama anak kelas sebelah" jawab Nathan singkat dengan sebuah senyum lebarnya.

"Anjir! Lo berantem cuman karna gabut? Parah, " Budi melotot tak percaya.

Nathan mengangguk cepat.

"Lo kurang obat apa gimana? Gabut doang sampe cari mati. " Ucap David yang baru menyuarakan suaranya.

"Terus kenapa kalian bertiga gue cariin kagak ada? Gue kan gabut kalo sendirian! "

"Kita lagi disuruh bantuin pak wakasek diruangan nya." Jawab David.

"Kenapa gak ajak gue? "

"Kita udah nyari lo bego! Kata yang lain lo ke toilet dari tadi, kita tungguin lama Yaudah kita tinggalin aja. Pak wakasek nya maksa lagi, " sungut Budi sedikit kesal.

"Gue nyebat ditoilet bentar" Jawab Nathan tanpa beban.

"Kenapa lo gak ajak?! " Ucap Budi dan Satya secara hampir bersamaan sementara David hanya menatap Nathan dengan penuh tanya.

"Gak kenapa - kenapa "

      Satya dan Budi mendengus bersamaan. David yang kembali memainkan handphone nya itu menyibukkan dirinya sendiri. Sementara Nathan menyandarkan punggung nya ketepi ranjang sambil menatap ke atas langit-langit.

      Hari sudah menjelang malam, sisa-sisa senja masih terlihat dari jendela kamarnya.

        Mereka bertiga datang ke rumah Nathan sejak beberapa jam yang lalu. Saat waktu pulang sekolah mereka langsung meluncur ke kediaman Nathan. Hingga, mereka berakhir dikamar Nathan. Dengan mengacak-ngacak dan menyampah sembarangan disana.

Nathan pun tak lagi memperdulikan nya, itu sudah terbiasa baginya. Rumahnya rumah bagi sahabatnya juga.

"Cewek lo gak jenguk lo kesini? " Tanya Budi.

"Cewek gue yang mana? " Nathan balik bertanya dengan wajah sombong nya pada Budi.

"So kecakepan lo marmot! Cewek lo si Zyra doang juga! " cibir Satya dengan melempar kulit kacang ke arah Nathan.

"cewek gue mah banyak kali! Cuman gue lagi merjuangin Ara doang, "

"Halah! Indonesia udah merdeka dan lo masih berjuang? Lo hidup tahun berapa sih, kok bego nya nempel gitu? " Ucap Budi.

"Lo berdua gak tau rasanya jatuh cinta tuh kayak gimana. Mau apapun kata orang disebut salah, tapi selama kita ngelakuin nya karna cinta itu bisa dijadiin bener. Lo pikir cuman yang bego doang yang mau berjuang sendirian? Orang sejenius einsten aja bisa jadi bodoh karna cinta."

"Bucin pak Bucin! " teriak Satya dan Budi secara bersamaan. Setelah itu mereka berempat tertawa bersama, meskipun David hanya tersenyum.

"Mending kalian cari jodoh gih! Biar gak ngenes kalo malmingan. Ogah gue kalo punya temen jomblo karatan kayak lu lu pada " Ucap Nathan.

"Urusan cewek mah belakangan, yang penting lulus sekolah, punya banyak duit baru yang ketiga cewek. " Sahut Satya dengan santai.

"gue kalo mau punya cewek harus masuk sekolah cenayang dulu, " celetuk Budi yang menimbulkan rasa heran dari teman nya.

"Kenapa? " Tanya David dengan menyimpan handphone dibawah.

"Biar bisa baca pikiran cewek sama ngerti kode-kodean. Jadi pas pacaran gue gak perlu repot-repot nanya"

"anjir!! "

"Bener juga sih"

"Hahaha,,, "

    Kompak, keempat nya pun kembali tertawa. Mereka larut dalam obrolan bersama dengan senja yang meredup.

     Beginilah mereka, bahagia karna hal-hal yang kecil dan bersyukur dengan hal sekecil apapun.

_____________________________________________

Ig : @nathanathala_D

TBC 🔜

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang