'Jika saja ada sedikit keterbukaan darimu, mungkin aku takkan segila ini mencarimu. '-
-
-
-Hari ini langit begitu kelam, menurunkan gerimis kecil dengan hawa dingin yang menguar di pagi hari. Tapi keadaan itu tak menghentikan niat seorang Nathan untuk pergi kesekolah nya. Ia sudah memakai seragam sekolah nya lengkap dengan tas yang sudah berada di punggung nya.
Meskipun diluar dalam keadaan melow karena gerimis, mood Nathan saat ini malah kebalikannya. Ia tengah bahagia. Setelah beberapa minggu berada di rumah sakit dan beberapa hari beristirahat dirumah."Pagi mah, " Sapa Nathan dengan senyuman seraya mencium singkat pipi Risa. Risa tersenyum dan menjawab sapaan Nathan.
Nathan menarik salah satu kursi dan duduk diatas nya. Hanya dengan satu tangan nya, ia hanya bisa menunggu Risa yang menyiapkan semuanya. Terlalu lama jika ia yang melakukan nya sendiri.
"Terimakasih Mah, " Nathan tersenyum dan segera melahap roti tawar yang diolesi selain kacang di dalam nya."Nanti pulang nya jangan telat yah, hati hati dijalan terus ini Mama siapin bekal roti isi jangan lupa dimakan. " Nathan menganggukkan kepala nya pelan. Mulut nya penuh oleh roti.Ia melihat Risa yang memasukkan kotak bekal nya kedalam tas nya.
Sejak hari itu, kehidupan Risa benar benar berubah. Seolah setiap hari nya hanya akan ada kebahagiaan saja. Nathan telah berubah, ia tak sedingin dulu. Anaknya telah kembali, seperti Nathan kecil nya.
Nathan memasukan roti terakhir ke dalam mulutnya. Setelah itu ia meminum susu hangat yang disediakan oleh Risa. Dengan sekali teguk susu itu habis tak bersisa. Nathan mengambil tisue dan mengelap area mulutnya.
Ia bangkit dari kursinya, "Nathan berangkat dulu mah, ""Yaudah, Hati-hati yah! " Nathan mencium tangan Risa. Setelah mengangguk ia segera pergi keluar rumah.
🍁
Setelah turun dari bus, Nathan segera memasuki kawasan sekolah nya. Dengan senyum bahagia yang terpatri di wajah nya ia berjalan dengan cepat. Menyapa semua orang yang ia kenal disepanjang jalan menuju kelas nya. Apalagi siswi perempuan yang menyapa nya lebih dulu dengan senyum manis mereka.
"Kak Nathan! " Jerit salah satu adik kelasnya, yang Nathan tau dia adalah anggota OSIS di sekolah nya.
Nathan berbelok memasuki ruang kelas nya. Terlihat semua orang menatap nya dengan berbagai ekspresi. Ada yang terkejut, senang bahkan ada yang biasa saja. Nathan tak peduli, ia terus melangkahkan kaki nya menghampiri teman-temannya yang sudah mengkode nya dengan melambaikan tangan agar ia segera mendekat.
"Widihhh, Nathan Athala Dinata dateng ke sekolah. Pake seragam putih abu, " Seru budi.
"Kalo gue pake seragam warna merah, gue gak akan kesini. Tapi, ke SPBU jadi babu disana! " Tugas Nathan.
"Lagian si Budi goblok nya kebangetan sih, " Satya menepuk pundak Budi pelan.
"Minggir dikit Sat, gue mau duduk" Titah Nathan pada Satya yang tengah duduk disisi kiri bangku. Yang akan Nathan duduki.
Satya menggeser tubuhnya. Membiarkan Nathan duduk disamping nya. Sementara di depan nya ada Budi yang sebangku dengan David. Tempat duduk mereka bisa saja berpindah. Sesuai dengan keinginan mereka.
"Tumben cewek cewek belum pada dateng, " Nathan menyisir setiap kursi perempuan yang masih kosong.
"Maksud lo si Zyra? Dia udah beberapa hari ini gak sekolah. Gak tau kenapa, " Tutur Budi yang mendapatkan tatapan bingung dari Nathan.
"Laras? Mila? "
"Ya mereka adalah lah, masih butuh sekolah. Makanya ada"
"Maksud gue, mereka tau kagak Azzyra kenapa! "
"Ya gue gak tau lah onta! Kan gue bukan emak nya. "
Nathan mendesis pelan, percuma jika ia bicara dengan Budi. Bukannya menemukan penyelesaian, yang ada hanyalah adu mulut.
"Gak ada yang tau Zyra kenapa Nath, Laras sama Mila juga pada gak tahu" Ucap Satya yang mendahului Nathan. Baru saja Nathan akan bertanya padanya."Emang guru guru gak nanyain? " Tanya Nathan.
"Mereka kayaknya udah tau, soalnya kalo ngabsen nama si Zyra suka dilewatin. Tapi gak tau sih, "
Nathan perlu berfikir keras. Sebenarnya ada apa? Apa yang ia lewat kan saat ia tak berada di sekolah nya. Dan kemana Azzyra?
"Jangan terlalu dipikirin Nath, mungkin Azzyra lagi ada urusan. Bisa ajakan dia lagi sibuk atau ada urusan keluarga, " Ucap Satya.
"Heem, bentar lagi kita mau ujian. Harus serius, kan gue mau lulus. Pengen cepet kuliah terus kerja, " Timpal Budi.
Benar, sebentar lagi anak anak kelas dua belas atau tiga Sekolah Menengah Atas akan segera melaksanakan Ujian nasional. Dalam jangka waktu beberapa minggu lagi. Maka dari itu semuanya sudah memiliki persiapan masing-masing. Ada yang belajar sejak kelas sepuluh, ada yang belajar sejak beberapa bulan lalu atau ada juga yang menggunakan SKS. Sistem Kebut Semalam.
Mungkin Nathan akan menggunakan sistem ketiga yaitu SKS. Ia tak ingin terlalu ambil pusing dengan ujian Nasional. Yang penting ia lulus._______________________
_______
Tinggalkan Jejak!
Vote & Comment 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Teen Fiction[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...