73 : Permintaan

5.2K 181 9
                                    

'Karna seorang ibu, adalah malaikat bagi anak-anak nya'





Instagram : @hraa_124

      Azzyra sudah berjalan mengelilingi rumah sakit sejak tadi. Ia kebingungan mencari Risa yang saat ini tak bisa ia temukan. Beberapa kali Azzyra bertanya pada suster yang berlalu lalang di Koridor rumah sakit. Lama kelamaan ia menjadi kesal sendiri karena tak menemukan Risa disemua sudut rumah sakit. Azzyra memutuskan untuk berhenti melangkah dan menepi sejenak. Memberi ruang waktu untuk nya beristirahat dan berpikir. Saat ia tengah bersandar di dinding rumah sakit. Tiba-tiba saja ia teringat satu tempat yang berada diluar rumah sakit. Taman, ia harus kesana. Ada atau tidak adanya Risa yang penting ia sudah mengeceknya disana. Lagipula sejak tadi ia belum sempat mengecek kesana. Semoga saja Risa ada disana.

     Belum jauh Azzyra melangkah, tiba-tiba kepalanya diserang rasa pusing. Ia memegangi kepalanya dengan satu tangan dan tangan lainnya bersandar pada dinding. Azzyra meremas rambutnya saat rasa pusing itu semakin menjadi.  Tak kuat menahan rasa pusing nya, tubuh Azzyra luruh ke lantai. Sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Pandangan nya terasa kabur, beberapa benda yang ia lihat seperti memiliki banyak bayangan. Beberapa kali Azzyra menggerakkan kepalanya ke kanan dan kekiri dengan keras. Mencoba menormalkan penglihatan dan rasa pusing nya.

"Mbak mbak kenapa! " Seru salah seorang suster yang sedang melewati jalan tersebut.

Azzyra menggeleng pelan, "saya gapapa, bisa bantu saya berdiri? "

Suster itu pun membantu Azzyra berdiri. Dengan hati hati Suster itu membawa Azzyra duduk dikursi tunggu pengunjung yang berada tak jauh dari sana.
"Mbak yakin gapapa? Perlu saya panggil dokter, "

"Gapapa Sus, Terimakasih sudah menolong, " Lagi, Azzyra menolak bantuan suster itu.

    Dirasa sudah membaik, suster itupun memilih untuk berlalu. Karena alasan ada pekerjaan lain. Azzyra pun mulai baik baik saja. Pusing nya sedikit demi sedikit mereda. Meskipun pandangan nya masih sedikit kabur, setidaknya ia sudah mulai normal sekarang.

     Setelah rasa pusing nya hilang Azzyra segera berjalan lagi. Meskipun tubuhnya dirasa lemas tapi ia memaksakan diri untuk pergi ke taman rumah sakit.

"Tante, " Panggil Azzyra pelan. Ia duduk disamping Risa.

       Benar saja, setelah ia sampai ditaman. Ia menemukan Risa yang tengah melamun dibawah pohon rindang yang menyejukkan. Tak ingin membuang waktunya, Azzyra segera menghampiri Risa dan duduk disamping nya.

      Risa yang menyadari kehadiran Azzyra pun langsung memalingkan wajahnya kesamping dan menghapus sisa air matanya yang masih basah.

"Eh, sayang. Kenapa kamu kesini? Nathan diatas sama siapa? "

"Zyra khawatir sama Tante, Nathan sendiri. Paling dia tidur, "

"Tante gapapa Ra. Disini nyaman loh! Sejuk, terus rame juga sama anak-anak " Risa antusias menatap banyak anak kecil yang berlarian kesana kemari. Memang taman itu sekaligus menjadi taman bermain untuk anak-anak.

"Tante yakin gapapa? " Azzyra menatap Risa dengan serius, yang di jawab Risa dengan anggukan mantap disertai senyum hangat. "Tante gapapa sayang, buktinya tante masih bisa senyum. Nih liat" Memamerkan deretan gigi putih nya.

"Senyum itu kayak topeng tan, semakin banyak senyum yang tersungging semakin dalam juga luka yang ditutupi, "

    Risa menatap Azzyra dengan lembut. Belaian halus Azzyra rasakan di puncak kepalanya saat tangan Risa menyentuh nya. Senyum itu kembali hadir, Risa tersenyum tulus. Matanya berbinar, seolah menggambarkan ketulusannya selama ini.

"Tante gak banyak menyembunyikan rahasia sayang, tante tulus buat senyum. Karena ketulusan itulah yang bikin tante bahagia, "

     Azzyra memejamkan matanya. Saat tangan Risa membelai lembut rambutnya. Rasa hangat langsung menjalar keseluruh tubuh nya. Menikmati momen ini, rasanya Azzyra kembali mengingat mama nya. Rindu.

"Azzyra," Seru Risa dengan lembut. "Boleh tante minta sesuatu sama kamu? "

      Azzyra menggenggam tangan Risa, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Apapun tante, "

"Tante minta, tolong kamu jagain Nathan, temani dia saat dia merasa terpuruk, buat dia bahagia dengan hadirnya kamu dan jangan tinggalkan Nathan, "

"Tante tau, Nathan sangat mencintai kamu. Dia hanya menginginkan kamu Sayang, jangan membuat nya hancur tante mohon, " Sambung Risa. Air matanya lolos begitu saja melewati pipinya.

      Azzyra menatap Risa tepat pada manik matanya. Matanya yang memancar ketulusan dengan air mata yang menggenang disana.
      Sulit, bukan Azzyra tak mau mengiyakan permintaan Risa. Hanya saja ia takut tak mampu memenuhi keinginan Risa. Ia tahu bagaimana takdir bermain, dan ia takut.

"Sayang, " Ucap Risa halus.

      Azzyra tersadar dari pikiran nya. Ia kembali menatap Risa. Tatapan memohon itu tak bisa ia acuhkan, Azzyra bimbang saat ini.

      Azzyra menghembuskan nafasnya pelan, "Iya, "

Hanya satu kata yang bisa Azzyra ucapkan saat ini.

     Benar kah? Apa ia sanggup untuk memenuhi keinginan dari Risa? Keputusan yang saat ini ia ambil membuat nya bahagia sekaligus bimbang disaat yang bersamaan. Ia terlalu takut pada takdir yang membawa nya pada luka. Ia terlalu takut pada permainan takdir yang akhirnya mengharuskan dia kalah. Ia takut pada kemungkinan kemungkinan itu nantinya. Azzyra bimbang. Bahkan hingga detik ini, Azzyra tidak mengetahui perihal perasaannya pada Nathan. Laki-laki yang digadang-gadang memiliki perasaan tulus yang begitu besar untuk nya.



__________________________________
_______

Dah lah, inti nya tinggalkan jejak!
Vote & komen❤

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang