"Seperti tamu yang datang dan pergi sekehendak hati"
-Nathan.A
🍁Ig : @hraa_124
Ditengah lapangan sekolah ada banyak siswa yang sedang berkumpul. Menjemur seluruh tubuhnya dibawah teriknya matahari yang menyengat hingga ke kulit. Keringat mulai mengalir dari tubuh mereka semua. Baju yang mereka pakai pun kini sudah basah oleh keringat.
Memang saat itu mereka sedang melakukan aktifitas olahraga dijam siang. Dan mereka adalah siswa siswi yang sekelas dengan Nathan yang terkenal akan kejahilan dan sikap badung nya itu."Baiklah anak anak sekarang kita akan melakukan beberapa tes fisik, tes nya ada 3 dan yang pertama adalah tes lari mengelilingi lapangan satu putaran penuh". Ucap Pak Dirga selaku guru olahraga yang sekarang sedang mengajar.
"Pak jangan tes fisik dong" teriak satya dari belakang barisan.
"Tes kesetiaan aja pak, biar sweet gitu" tambah Budi dengan melakukan hal yang sama seperti Satya yaitu berteriak.
"Pak gimana kalo tes kehamilan aja!" celetuk Nathan dengan asal nyeplos tanpa ada beban.
Akibat ulah nya pun dirinya dihadiahi oleh sebuah handuk yang melayang dan mendarat tepat diwajah nya.
"Jaga mulut kalian! Mau bapak hukum hah ! Mana pakai baju seragam lagi! Sudah tahu pelajaran olahraga!" teriak pak Dirga tak kalah keras dari Satya,Budi dan Nathan.
Pak Dirga yang tergolong sebagai guru muda yang sudah mengajar selama dua tahun pun sudah sangat mengerti dengan sifat Nathan dan teman nya. Berumur kurang lebih 35 tahun dengan tubuh yang sangat atletis dan wajah yang masih terlihat muda. Mengajar mata pelajaran olahraga dan menjadi guru favorit bagi siswi nya.
Dan ya! Nathan dan ketiga teman nya memang mengenakan pakaian yang berbeda dari yang lainnya. Bukan nya mengenakan pakaian olahraga, Mereka berempat malah memakai baju seragam putih abu abu nya.
"Hukum aja pak! Tapi hukuman nya yang seru yah" jawab Satya dengan wajah yang antusias.
"Hukuman nya ditoilet ya pak!" ucap Budi yang tak kalah antusias dari Satya.
"Mau ngapain ditoilet Bud?" tanya Satya.
"Mau cebok, tadi pagi gue lupa cebok" jawab nya setengah berbisik pada Satya.
"Jorok bego!" ucap Satya dengan raut wajah yang menunjukkan ekspresi jijik.
"Kalian bertiga lari keliling sekolah 10 kali!" Teriak pak Dirga yang sudah kesal dengan kelakuan anak didik nya itu.
Bukan nya sedih ataupun kesal ketiga nya malah berteriak kegirangan. Namun,
"Tapi pak, kok cuman kita bertiga aja yang dihukum? Kenapa David enggak? Padahal dia juga lagi jailin celana nya si Adit" ucap Nathan yang protes dengan keputusan guru nya itu.
David yang tadi nya berjongkok karena sedang menjahili Adit dengan mengaitkan tali sepatu nya pun langsung berdiri ketika mendengar namanya disebut kan oleh Nathan.
David pun memandang sengit ke arah Nathan yang kini memalingkan wajah nya ke arah lain."David! Lagi ngapain kamu?" tanya Pak Dirga.
"A,,aanu pak" jawab nya dengan gugup.
"Dia lagi jailin celana nya si Adit pak! Liat tuh celananya sampe mau merosot gitu" ucap Budi.
"Lemes banget tuh mulut! Seenaknya lo kalo ngomong"protes David.
"Kalian berempat lari keliling sepuluh putaran sekarang!" titah nya yang sudah emosi dengan tingkah badung siswa nya yang menguras emosi.
Mereka pun dengan segera melaksanakan hukuman yang diberikan oleh guru nya. Bukan dengan keluhan tapi dengan teriakkan girang yang mereka ucapkan. Terkecuali David tentu nya,
Guru nya pun hanya bisa menggelengkan kepala nya pelan seraya mengusap dada nya naik turun guna meminta kesabaran dari yang maha kuasa untuk menghadapi siswa siswa nya yang bisa dibilang memiliki tingkah yang luarbiasa.
Kini berakhirlah mereka sekarang di sebuah tempat yang dipenuhi berbagai jenis makanan. Ya! Dimana lagi jika bukan berada di kantin belakang sekolah.
Seperti kebiasaan anak nakal lainnya. Bukan nya melaksanakan hukuman mereka malah lebih memilih untuk pergi ke kantin. Sekedar kabur dari hukuman ataupun mengisi perut nya yang mulai keroncongan karna lapar.
Nathan dan yang lain nya pun melakukan hal yang sama dengan memilih untuk pergi ke kantin daripada melaksanakan hukuman yang tadi sempat diberikan oleh guru nya.
Duduk manis dengan camilan dan minuman dingin yang tersedia diatas meja, mengobrol , canda tawa yang mengiringi kebersamaan mereka berempat.
"Gue mau beli kacang lo pada mau kagak?" tawar Nathan yang sudah berdiri hendak pergi.
"Gue pengen makanan yang gak pernah ada" jawab David yang sambil menyuapkan camilan kedalam mulutnya.
"Semerdeka lo lah!"
Nathan pun melangkah kan kaki nya , menjauh dari meja teman teman nya menuju dapur kantin untuk membeli makanan keinginan nya. Berjalan santai dengan sebelah tangan yang menyisir rambut nya kebelakang. Dan yang sebelahnya lagi dimasukan kedalam saku celana nya.
Berjalan santai sambil bersiul seakan tak ada orang lain lagi selain dirinya. Hingga Nathan tak menyadari akan adanya seseorang yang sedang berjalan ke arah nya dengan wajah yang tertunduk karena sedang fokus membaca buku.
"Brugh!!"
Suara jatuhan terdengar begitu nyaring ditambah suara kursi yang jatuh akibat tak sengaja tersenggol.Nathan meringis kesakitan saat bokong nya mendarat tepat dilantai dengan keras. Mengaduh kesakitan. Iapun langsung berdiri dari posisi duduk nya. Mengusap ngusap bokongnya yang sakit dengan kedua tangan nya.
Sementara perempuan tadi selamat dari tragedi terjatuh karna tertolong oleh meja yang berada disamping nya. Kaget bercampur rasa sakit akibat pinggul nya yang terbentur ke ujung meja.
"Sakit mama!! Bokong athan yang seksi nihh huaa" gerutu nya yang masih mengusap bokong nya itu dengan kedua tangan nya.
"Sorry sorry, gue gak sengaja" ucap lawan bicara nya dengan raut wajah yang tak terbaca.
"Oke! Gue maafin tapi anjir, ini beneran sakit gila" ujarnya
"Gue permisi" setelah mengucapkan kalimat nya pun perempuan itu berlalu meninggalkan Nathan.
"Sakit! Udah ditinggal Zyra eh ini malah ditinggal juga , Atit ya Alloh hati Baim"ucapnya dengan dirinya sendiri.
______________________________
______TBC 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Ficção Adolescente[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...