"Bahkan mata yang tak bisa bicara mampu membuka jendela jiwa lewat sorotan mata."
🍁Instagram ' @hraa_124
Sudah sejak satu jam yang lalu Nathan merasa bosan dan terus menggerutu kesal dalam hati nya. Suasana canggung begitu menguasai kedua nya untuk saat ini. Meskipun kelas terdengar sangat ramai dan berisik seperti biasa nya namun itu tak mengubah sedikit pun suasana yang terjadi antara Nathan dan Azzyra.
Tak Ada yang berani memulai obrolan. Keduanya sama-sama membisu. Sejujur nya mulut Nathan sudah gatal ingin mengatakan sesuatu. Namun, entah kenapa suara seakan menghilang ketika mulut nya terbuka. Jadi mau tak mau mulut Nathan hanya terbuka , menutup lalu terbuka kembali dan menutup lagi.
Sementara Azzyra yang duduk disamping nya hanya diam menatap lurus kedepan. entah itu memperhatikan Pak Jaka yang sedang menulis didepan atau sekedar melamun.
Sedari tadi nathan hanya duduk dalam gelisah nya hingga ia tidak menyadari bahwa bel sekolah telah berbunyi. Menandakan bahwa jam pelajaran telah usai . Pak Jaka yang semula tengah menulis dipapan tulis menghentikan aktivitas nya. Dengan tangan kiri yang memegang buku paket dan tangan kanan nya yang memegang sebuah spidol.
" Baik anak anak, karna waktu nya sudah habis jadi silahkan kalian tulis dan kerjakan tugas makalah nya sesuai ketentuan yang sudah bapak tulis. khusus buat kamu Nathan dan juga Budi makalah kalian berdua harus dikerjakan dua kali dengan jumlah halaman harus lima puluh halaman! Tidak boleh kurang,"
Seru Pak Jaka kepada seluruh siswa nya. Dan untuk kalimat terakhir Pak Jaka menatap Nathan dan Budi dengan tatapan tajam.Sementara disebrang sana. Nathan dan Budi hanya menampilkan wajah yang sedang nyengir lebar.
Setelah mengucapkan apa yang ingin disampaikan nya, Pak Jaka membereskan buku-buku dan berlalu meninggalkan kelas. Begitu pun siswa-siswi yang membereskan alat tulis mereka masing-masing dan langsung keluar dari kelas nya.🍁
Saat ini Nathan masih ragu dan canggung jika harus bertegur sapa dengan Azzyra. Melihat wajah nya saja sudah bisa mengurangi rasa khawatir nya, apalagi jika mengobrol dan bercanda seperti dulu.
" Balik, jangan natap gue" Ucap Azzyra datar.
empat kata yang mampu membuat Nathan terdiam. dari empat kata itu mampu membuat Nathan tersenyum tipis. Meskipun singkat dan datar, setidak nya ada yang Azzyra ucapkan untuk nya.
" Abisnya lo cantik sih, jadi gue betah deh natap lo" Jawab Nathan dengan sedikit canggung.
" Gas teroooosss!" Seru Satya tepat ketelinga Budi.
"Sakit gila! lo mau bikin kuping gue budeg? dasar si Bang sat," Kesal Budi dengan memanggil Satya menggunakan embel embel Bang dan awal namanya.
"Canda Bud canda, lo mah baperan"
Semuanya terkekeh dengan kekonyolan yang diciptakan oleh Budi. Menurut mereka Budi adalah sahabat sekaligus Kakak untuk mereka . Sifat jahil, humoris dan Konyol nya serta bisa bersikap bijak jika sedang insyaf adalah keunggulan yang dimiliki Budi. Jika dilihat lihat Budi tak kalah ganteng dengan ketiga teman nya. Hanya saja Budi bukan tipe orang yang senang jika disebut ganteng ataupun semacam nya. Ia lebih senang jika disebut jelek atau apapun itu. Karna menurut nya hal hal semacam itu bisa ia buat menjadi sebuah candaan.
▪▪▪
Disaat yang lain nya sedang bercanda. Azzyra lebih memilih untuk pergi mendahului teman teman nya. Meninggalkan obrolan yang menurut nya sama sekali tidak penting untuk ia bahas.
" Zyra tungguin gue sama Mila!" Teriak Laras lagi dan lagi pada Azzyra. dan berlari kecil mendekati Azzyra yang kemudian disusul oleh Mila.
Ke-empat cowok tadi hanya menatap punggung Azzyra , Laras dan Mila yang menjauh dan menghilang dibelokkan tanpa berniat ikut serta untuk pulang bersama. Seperti nya mereka ber-empat mempunyai rencana untuk bermain.
" Yang sabar ya Than. Semoga lo kuat ngadepin nya" Kini David yang mulai membuka suara sambil menepuk bahu Nathan.
" Jangan panggil gue Than bego!." Kesal Nathan.
" Lagian si Nathan, cinta kok sama bunglon. Sebentar gini, sebentar gitu , berubah lagi gini. Hadehhh Cinta cinta, kadang bisa buat orang tuli sekaligus buta." Cerocos Budi .
" Namanya juga Cinta. ya harus siap jadi bego" tambah Satya.
" Kan si Nathan udah bego nih karna cinta, tanggung kalo bego nya setengah setengah. mending sekarang kita bikin si Nathan jadi bego beneran" Usul Budi dengan mulut kompor nya.
" Sahabat bangke mah gini! temen lagi ada dijalan yang salah , malah dibawa lebih sesat." Ucap Nathan sedikit kesal.
" Udah ayok! mending sekarang kita pergi ke tempat itu tu" ajak David dengan senyum jahil nya.
"Cuss ah,gow" sambung Budi.
"Kemana?" Tanya Nathan yang benar benar tak tahu kemana teman temanya akan mengajaknya pergi.
_________________________________________________
TBC 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Teen Fiction[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...