38 | Raditya Dinata

7.5K 250 14
                                    


" Jika kamu mencintai nya tapi ia mencintai orang lain, maka lepaskan lah. Cinta itu membahagiakan bukan menyakitkan. jika kamu memaksanya untuk kebahagiaan mu itu bukan lah cinta. tapi sebuah obsesi semata".

🍁

Instagram : @hraa_124

"Udah ayok! mending sekarang kita pergi ke tempat itu tu" ajak David dengan senyum jahil nya.

"Kemana?" Tanya Nathan yang benar benar tak tahu kemana teman temanya akan mengajaknya pergi.

"Ke--- ah, nanti juga lo tahu sendiri" Jawab Satya menyela ucapan Budi.

         Nathan hanya mendengus dan mengikuti mereka tanpa minat. Sebenarnya laki-laki jangkung itu penasaran dengan apa yang akan direncanakan oleh teman teman nya itu. Tapi daripada ia banyak bertanya yang ujung ujung nya sia-sia saja karna tak akan ada yang jawab. Jadi lebih baik ia diam mengikuti keinginan mereka.

▪▪▪

     Terdengar helaan nafas kasar dari Nathan. Laki-laki itu menatap dengan tatapan tanpa minat ke arah ketiga temannya. Pakaian seragam sekolah sudah ia ganti dengan pakaian biasa. Kaos hitam lengan panjang yang ia gulung hingga ke sikut dan celana jeans hitam yang melekat sempurna ditubuh nya.

     Suara bising tempat ini seperti mengalahkan ratusan tawa yang tengah menikmati acara. Musik yang di putar dengan sangat keras membuat mereka harus berinteraksi dengan gerakan tubuh. Begitu juga dengan Nathan. Dan itu membuat nya terlihat sangat terganggu.

"Apa sih Nath? " Nathan melepaskan tangannya yang menarik kerah kemeja Budi. Membuat Budi harus merapikan kembali kemejanya.

"Ini acara siapa sih? Gue risih, pengen balik"

"Sabar elah, yang punya acaranya aja belum keluar. " Nathan mendengus keras.

  "Gue pengen balik, " Ucap Nathan yang langsung berbalik seperti akan pergi saat itu juga. Jika lengan nya tidak Budi tarik.

"Jangan dulu balik lah Nath, kita datang bareng masa pulang masing-masing. "

"Tapi gue mau balik, "

"Sejam lagi aja, kalau yang punya acaranya udah datang kita langsung balik deh, sumpah! " Bujuk Budi yang berusaha menahan kepergian Nathan.

"Yang punya acaranya aja gue gak tau Vin, "

    Vin, ketika mendengar nama panggilan nya berubah. Wajah Budi langsung berubah menjadi panik. Itu artinya Nathan benar-benar sudah merasa jenuh dan kesal. Sudah menjadi kebiasaan jika nama panggilan nya berubah dari Budi menjadi Vino, maka artinya bisa dipastikan Nathan sudah benar-benar kesal dengannya.

    Manik mata Budi terus bergerak dengan gelisah, membuat beberapa kecurigaan untuk Nathan. "Lo kenapa sih? Aneh "

"Gue--gue gapapa kok, " Elak Budi yang menghindari kontak mata langsung dengan Nathan.

"Vin, lo ngomong sama gue sekarang. Ini acara siapa? "

     Semakin kuat Budi mengelak, semakin kuat juga desakan Nathan. Dan itu membuat Budi menyerah. Lebih baik begitu, lagi pula ini bukanlah hal yang penting.

"Iya iya! Ini gue mau bilang. Tadinya gue sama yang lain sepakat buat gak ngasih tau lo, biar jadi surprise gitu. Tapi karena lo nya maksa yaudah, "

"Jangan banyak ngomong , to the poin langsung !" Desis Nathan yang sudah merasa kesal.

"Ini juga mau ngomong!" Erangan Budi dengan tertahan. "Ini pesta ulangtahun Radit, dia yang ngundang kita langsung "

    Mendengar nama Radit, sontak membuat raut wajah Nathan berubah masam.

    Raditya Dinata, Sepupu jauh Nathan dari pihak ayahnya. Usia Radit terpaut tiga tahun lebih tua dari Nathan. Cucu laki-laki sulung dari keluarga ayahnya. Meskipun keduanya adalah saudara, tapi hubungan keduanya tak lebih dari sekedar saling mengetahui nama. Itu saja.

    Nathan tak menyukai Radit, begitu juga Radit yang sangat membenci Nathan. Banyak hal yang menjadi pemicu retaknya hubungan kekeluargaan mereka berdua. Salah satunya, kakek Nathan yang terlihat lebih menyayangi Nathan dibandingkan Radit. Cucu tertua di keluarga mereka. Selain itu, Nathan tak menyukai Radit karena laki-laki itu sombong dan merasa dirinya superior dibandingkan yang lain. Itu adalah secuil fakta yang menjadi alasan hubungan keduanya yang buruk.

Nathan menghembuskan nafasnya berat, "Gue balik, "

"Lah Nath," Panggil Satya yang berjalan mendekat dibelakangnya. "Lo mau balik? "

"Iya"

"Jangan dulu balik lah, " Tahan Satya.

Nathan memandang tajam kearah Satya, " Gue gak paham sama otak kalian, antara bego atau pura-pura lupa. "

"Gue balik duluan, terserah lo berdua mau balik ataupun enggak juga"

     Nathan berbalik hendak melangkahkan kakinya meninggalkan Satya dan Budi yang berdiri dengan gelisah ditempat nya. Sebelum seseorang datang menghalangi jalan nya.

____________
_____

TBC 🔜

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang