68 : mie instan dan hujan

5.3K 193 10
                                    

Alasan kalian, kenapa pengen happy ending? Or sad ending?


'Aku tahu bagaimana rasanya diabaikan, ku harap kamu menjauh'



▪▪▪

I

nstagram : @hraa_124

       Gemercik hujan dari luar terdengar hingga dalam. Hujan di saat senja. Suaranya seperti lagu pengantar tidur yang indah. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat untuk mereka tidur. Senja itu waktu yang bagus untuk bersantai. Sambil ditemani mie instan panas yang baru saja diseduh.
      Budi, Satya, David, Laras, Mila dan Risa tengah menikmati mie instan panas didalam ruang rawat Nathan. Mereka semua bercanda, tertawa bersama. Sehubungan dengan pulihnya Nathan, mereka sangat bahagia. Dan itu mereka rayakan dengan makan makan. Meskipun sederhana tapi bisa menciptakan rasa bahagia diantara mereka.

"Untung banget tadi ada rapat guru, jadi bisa pulang cepet, " Ujar satya yang terlihat sangat senang.

"Andai aja tiap hari kek gitu, gue sujud syukur deh! " Satya mengiyakan ucapan Budi.

Laras menepuk kepala Budi dengan keras, "Kalo tiap hari ada rapat guru, yang ada kita jadi bego karena gak belajar! "

Budi menatap Laras tajam, ia mengusap bagian atas kepala nya yang ditepuk keras oleh Laras. "Sakit bego! "

"Lagian lo sendiri yang salah Budi, ngomong yang kayak gitu dideket Laras. Masalah tuh, " Kekeh David yang melihat Budi dan Laras.

"Si Laras emang gak ada akhlak! " Ketus Budi yang akan dihadiahi tamparan oleh Laras. Namun urung karena Satya yang lebih dulu berbicara.

"Jangan ngerusak moment dong kampret! Ini tuh lagi makan mie ditemenin hujan, nikmat! Jangan ribut"

"Si Laras yang mulai duluan, apaan maen ngegeplak pala orang! " Seru Budi.

"Lo juga salah! "

Risa tertawa melihat tingkah mereka. Sedari tadi ia sudah tak bisa menahan tawanya dengan tingkat teman teman anaknya itu. Beruntung Nathan memiliki teman seperti mereka, "kalian ini memang lucu, tante daritadi sampai ketawa terus"

"Mau gimana lagi tan, Budi emang udah lucu dari lahir. Jadi susah kalo gak lucu, "

"Pala lo gede Bud, "

"Idung nya jadi gede, "

"Jelek gini dibilang lucu, " Budi mendelik kearah Laras.

"Lo gak mau gabung Ra? " Tanya Nathan yang memperhatikan Azzyra disamping nya.
    Azzyra yang sedari tadi memperhatikan interaksi orang-orang yang tengah duduk saling mengelilingi di sebrang nya.

      Azzyra memang sengaja memisahkan diri dari kumpulan orang disana. Bukan karena hadir nya Mila ditengah tengah mereka. Ia sengaja ingin bersama dengan Nathan, agar orang itu tak kesepian ditempat nya.

Azzyra menoleh pada Nathan, ia tersenyum tipis sambil menggeleng kan kepalanya.

"Kenapa? Gabung aja sana, gue liatin darisini. Gue tahu lo masih rindu sama gue, gue ngerti kok Kenapa lo gak mau jauh dari gue sekarang." Nathan mengulas senyum percaya diri.

      Azzyra memutar bola matanya jengah, ternyata saat tengah sakit seperti ini tingkat percaya diri Nathan semakin tinggi saja. Malah melebihi saat ia sedang sehat.

Azzyra tiba-tiba teringat sesuatu, "Nath, lo denger obrolan gue sama Mila? "

Nathan menatap Azzyra, kening nya bergelombang menandakan ia tidak mengerti dengan pertanyaan dari Azzyra. "Maksud nya apa? "

"Lo sempet denger gak suara gue pas lagi ngobrol sama Mila? "

"Kapan? "

"Sebelum lo diperiksa tadi siang, "

"Kan gue baru sadar beberapa jam yang lalu Ra, " Azzyra mengangguk pelan. Ternyata Nathan tak mendengar apapun.

"Kalo lo mau bicarain soal Mila, jangan bahas sekarang Ra. " Ucap Nathan yang mengundang tanya dari Azzyra.

"Kenapa? "

Nathan memalingkan wajahnya kedepan, menatap sekumpulan orang yang tengah tertawa. "Gue tahu Mila punya perasaan lebih sama gue, " Ucapnya pelan. Membuat Azzyra diam tak merespon.



________________________________
______


Tinggalkan jejak!
Please vote & komen❤

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang