'Jangan menjadi jahat dengan melukaiku lebih dalam lagi"
"Kan udah gue bilang tadi! Kalau bentar lagi Ujian! Geblek sih lo, " Budi menyuapkan sesendok batagor kering kedalam mulutnya.Semuanya tertawa mendengar ucapan Budi. Satya, David, Laras dan Mila. Semuanya bergabung dalam satu meja didalam kantin yang penuh sesak itu.
"Emang nya lo udah ada persiapan buat ujian? " Tanya Satya menatap Budi.
"Udah dari lama gue belajar, tapi gak tau . Try out aja nilai gue setengah"
"Anjir! Lo kapan waras nya? Kok gue gak tau lo udah belajar lagi? "
"Belajar seminggu sekali, itupun dari youtube "
"Itu sama aja boong budbud, " Ujar Laras.
"Yang penting gue belajar, gue pengen lulus. "
"Bentar lagi kita bakal lulus, pisah dan nyari kesibukan masing-masing. Gue harap gak akan nemuin temen temen yang se-goblok kalian lagi, " Ucap Satya penuh harap.
Budi menepuk bahu Satya pelan,
"Nanti lo bakal kangen sama kita kita, gak akan ada temen yang bakal bikin lo ketawa dengan kegoblokan kita, Sat!""Kalian gak ada rencana bikin liburan? Khusus buat kita kita aja, " Ucap Mila memberi saran.
David yang baru menelan makanannya, ikut berbicara. "Gue sih pengen nya gitu, cuma setelah Ujian nanti gue bakal pergi ke Rusia. "
"Gue juga akhir akhir ini bakal sibuk sama les privat, biasalah nyokap maksa" Tambah Satya.
"Kita semua lagi sibuk sama kegiatan masing-masing. Kayaknya gak bakal mungkin mikirin itu, "
Mila mengangguk pelan, ia paham dengan kegiatan teman-teman nya. Saat ini mereka semua tengah disibukkan dengan berbagai aktivitas. Entah itu disekolah dengan segala evaluasi ujian, atau dirumah dengan persiapan masuk Perguruan tinggi.
Mila menatap satu persatu mereka. Ditengah tawa mereka Mila diam, menerawang jauh kemasa depan. Mungkinkah ia masih bisa bersama dengan mereka?. Melepas segala sesak dengan kebersamaan mereka.Semuanya tiba-tiba saja terdiam. Pikiran mereka tiba-tiba saja melayang ke masalalu. Semuanya larut dalam pikiran nya masing-masing. Suatu hari nanti, tak akan ada lagi canda dan tawa dari mereka. Suatu hari nanti, siswa-siswi sekolah nya tak akan bisa melihat tingkah jahil mereka. Guru guru mereka tak akan lagi sakit kepala karena tingkah mereka. Setelah semuanya berpisah.
"Gue mendadak mikirin lo semua njir, " Ucap Budi.
"Gue juga, "
"Gue juga, "
" Gue juga, "
"Mikirin apaan? " Tanya Nathan yang baru saja tiba. Ia langsung duduk dikursi disamping Mila. Yang memang kosong.
Mereka menatap kearah Nathan.
"Ngapain natap gue kayak gitu? ""Lo baru tawuran apa gimana? "
"Maksud lo? " Nathan memperhatikan penampilan nya sendiri.
Baju yang basah karena keringat, dua kancing terlepas dari tempatnya. Rambut yang basah serta acak-acakan, celana yang kotor, ujung baju yang dikeluarkan. Ia menatap semuanya, lalu sedetik kemudian ia tersenyum lebar. Nathan baru sadar jika penampilan nya tak layak disebut baik.
Tangan kanan nya sudah tak memakai Arm sling lagi. Tetapi tetap masih mengenakan pengaman dan perban. Membuatnya lebih leluasa, ketimbang memakai Arm sling."Gue abis lari,Dikejar pak Joko. Kampret emang tuh guru! pantat gue kena pukul! "Nathan menyugar rambutnya kebelakang. Merapikan dengan sela-sela jarinya.
"Ngapain Pak Joko ngejar lo? Lo abis nyuri? " Tanya Budi disela sela tawanya.
"Pantat lo gak pecah dipukul? " Satya menambah tawa kencang mereka dengan mengatakan jika pantat Nathan pecah.
"Gak ada otak lo! Dimana ada pantat bakal pecah kalo dipukul!. Gue cuman masuk ke ruang TU bentar eh malah di teriakin. Bangsat! " Umpat Nathan dengan kesal.
"Salah lo sendiri bego! " Mila tertawa kencang, begitu juga dengan yang lain.
"Lo ngapain ke ruang TU pas lagi istirahat gini? Mau nyolong apaan? " Tanya David yang terkesan menuduh itu. Membuat Nathan kesal saja.
"Gue mampu yah buat beli nih sekolah, cuman sayang aja nih sekolah milik pemerintah " Sombong nya.
"Ya terus buat apaan? "
Nathan mendengus kasar, ia menopang wajahnya dengan satu tangan. "Nyari info tentang Azzyra. Ternyata dia keluar, " Desah nya pelan.
"Hah! "
"Apa! "
Semuanya terkejut mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Nathan. Tak ada yang mempercayai nya. Apalagi Laras yang lumayan dekat dengan Azzyra.
"Jangan bercanda Nath! Ini gak lucu, Azzyra tuh masih sekolah disini! " Seru Laras.
"Gue gak becanda! "
"Lo pasti bohong! "
"Gue gak bohong curut! "
"Lo udah pastiin kalau dia udah keluar? Bukannya sebentar lagi kita lulus, kan gak bisa keluar sembarangan? " Tanya David dengan tenang.
"Gue udah pastiin berkali-kali. Dan datanya emang bener kalau Azzyra udah keluar. "
Laras menundukkan wajahnya, beberapa kali ia mencoba menghubungi Azzyra. Namun tak ada hasil. Satya dan Budi diam tak merespon apapun. Mereka takut akan memperburuk suasana jika mereka berbicara.
Sementara Nathan, ia semakin menundukkan kepalanya. Tangan nya terlipat diatas meja dan menyembunyikan kepalanya diantara lipatan tangan. Semuanya diam, tak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi. Kali ini, akan ada perubahan.Dan itu akan terjadi,,
Pada seorang Nathan Athala Dinata.Orang yang begitu menyukai sosok Azzyra,,,
_________________________
_________Tinggalkan jejak!
Vote & Comment 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Teen Fiction[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...