"Terimakasih telah ada sebagai pundak ternyaman untuk ku bersandar"
-
Azzyra menajamkan penglihatannya kearah pagar rumah nya yang bergerak. Dibawah lampu yang remang ia menatap fokus kesana. Tidak mungkin kan ada maling yang mencoba masuk kedalam. Tapi, tengah malam begini sangat rawan untuk maling melancarkan aksi nya. Apalagi ini diwilayah komplek perumahan yang sepi.
Azzyra terus memperhatikan nya, hingga sepasang tangan terlihat dari balik pagar. Seperti nya itu laki laki yang sedang memanjat pagar. Dan rasa penasaran serta was was Azzyra punah seketika saat melihat siapa yang turun dari pagar.
Itu Nathan, Yang sedang melambaikan tangan nya sambil menatap Azzyra dengan senyum lebar."Mau ngapain kesini? ini tengah malam" Ucap Azzyra pada Nathan yang sudah duduk dikursi balkon.
"Kangen he-he" Jawabnya .
Dengan susah payah Nathan memanjat pagar dan tembok agar bisa sampai di balkon kamar Azzyra yang berada di lantai dua. Dan Azzyra hanya melihatnya tanpa mau membantu atau menawarinya masuk melalui pintu agar lebih mudah.
Ah sudahlah, Azzyra memang seperti itu dari dulu."Udah ketemu kan? Sekarang pulang gih"
Mendengar nya Nathan langsung murung seketika. Susah payah ia kemari tapi baru saja duduk sudah diusir terang terangan. Menyebalkan."Bentar dulu kenapa sih, cape manjat pagar sama tembok. Dikira cicak yang nemplok kali!. Bawain minum kek, apa kek, cape nih" Kesal Nathan yang mendengar kekehan halus Azzyra dari samping nya.
"Kenapa ketawa? " Nathan menatap Azzyra yang baru saja menghentikan suara kekehan kecil nya.
"Lo lucu" Jawab Azzyra dengan senyum simpul nya.
Nathan menatap Azzyra lama, menelisik siapa tahu ada hantu atau jin yang nemplok sama Azzyra. Tumben sekali Azzyra tersenyum simpul padanya, biasanya juga masang wajah yang datar plus masam padanya.
Harusnya Nathan senang dengan Azzyra yang seperti ini, kenapa ia malah aneh?."Ra, lo tadi siang gak kesambet petir atau kejedot pintu supermarket kan? "
"Apasih!" Senyum nya masih tertahan sampai sekarang .
"ya kali aja lo tadi kesambet . Aneh tau gak liat lo senyam senyum ke gue, kayak lagi kasmaran. Apalagi kalo kejedot pintu supermarket,salah salah pintu yang harus nya didorong malah lo tarik lagi. " Ungkap Nathan asal bicara.
"Di judesin salah, disenyumin salah. Mau lo apa sih Setan" Kesal Azzyra yang merasa serba salah.
"Mau gue ya di kasih cinta sama lo" Nathan tersenyum geli kearah Azzyra.
Refleks Azzyra menoyor kepala Nathan hingga wajahnya oleh kekanan."Ayo kebawah! " Ajak Azzyra. Ia sudah berdiri dari tempatnya.
"Kemana? " Nathan mendongak menatap Azzyra yang buru buru berdiri.
"Nganterin lo kedepan, biar cepet pulang"
Nathan memasang wajah datar seketika. Dengan malas ia berdiri dan menyusul langkah Azzyra yang sudah berjalan mendahului nya.
Jika tadi Nathan datang seperti maling karena memanjat pagar dan tembok. Kali ini ia pulang dengan jalan yang mudah. Diantar Azzyra hingga ke depan rumahnya.
Nathan tahu bahwa ini sudah larut malam hampir menuju pagi, tapi feeling nya tidak pernah salah jika Azzyra belum tidur diwaktu sekarang."Langsung pulang! " Ucap Azzyra saat mereka sudah sampai didepan gerbang rumah.
"Iya, dipikir gue anak kecil gitu yang bakal kelayapan dulu. "
"Udah sana pulang"
"Iya iya, ini juga mau pulang. Lo juga langsung masuk rumah, tidur. Jangan bergadang! " Ujar Nathan.
Azzyra mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, Nathan bergegas menghampiri sebuah motor yang terparkir tepat didepan pagar. Baru saja ia akan mengenakan helm nya, suara Azzyra menghentikan nya.
"Nathan, thanks yah""Buat? " Nathan menatap Azzyra yang sekali lagi tersenyum tipis kearah nya.
"Buat lelucon dan kehadiran lo"
Nathan terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya ia mengangguk dan tersenyum hangat.Nathan segera mengenakan helm dan menghidupkan mesin motor matic nya. Sebelum pergi Nathan menyempatkan diri untuk melambaikan tangannya pada Azzyra. Azzyra hanya tersenyum saja dan melihat kepergian Nathan.
Malam yang begitu panjang untuknya.
TBC 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Teen Fiction[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...