dan untuk apalagi ia kembali menampakkan diri? dengan hati yang tak merasa menyakiti siapapun.
🍁
Instagram : @hraa_124
"heh-heh-heh " hembusan nafas yang tak beraturan yang dibarengi suara yang tengah terengah engah seperti sehabis berlari. Buka seperti nya tapi memang ia telah berlari. Membuat nya lelah bukan main, seperti habis dikejar anjing.
Bersama dengan teman teman nya ia merebahkan tubuh nya ditepi lapangan basket. Kebetulan lapangan ini adalah lapangan indoor jadi mereka tidak merasakan panas akibat matahari yang entah mengapa hari ini seakan memiliki rasa marah hingga ingin membakar kami, manusia.
Mereka berempat berbaring dengan posisi yang berbeda beda. Nathan dengan gaya terlentang nya, David yang terlentang dengan tangan kanan yang menutupi wajahnya, Budi yang tengkurap dengan mata tertutup, dan yang terakhir yaitu Budi, terlentang dengan kepala yang bersandar pada perut Satya.
Keempat nya masih anteng dengan gaya masing masing. Seragam yang basah juga lengket menutupi tubuh mereka. Entah apa yang sudah mereka lakukan.
"cuy kira kira kalo nanti kita udah lulus sekolah kita bisa kayak gini lagi gak?" tanya Budi yang sudah mengubah posisi nya menjadi duduk diantara Nathan dan Satya.
"Emang lo bakal lulus? " canda David yang berniat meledek Budi.
"ssstt, si Budi lagi serius nih" sergah Nathan pada kedua teman nya yang sudah pasti akan melancarkan aksi meledek nya.
"Lo emang sahabat baik gue Than" rangkul Budi pada bahu Nathan.
"iyah, gue mau denger curhatan lo dengan baik Bud, kali ini lo keluarin unek unek lo sama kita kita." ucap Nathan dengan wajah serius.
"sebelum lo ngeduluin kita ke sang pencipta " lanjut nya yang kemudian tertawa.
"Anjer! Lo ngedoain gue mati hah? Sahabat bangke lu pada ." Kesal Budi dengan wajah masam nya.
"Woy! ". Jerit Satya menghentikan tawa Nathan dan David.
Mendengar suara Satya yang begitu menggelegar berhasil menghentikan tawa Nathan dan David juga Budi. Ketiga nya pun menoleh, menatap Satya yang begitu serius.
"ngepet yuk"
Tak!
Sebuah jitakan keras mendarat dengan keras di ubun ubun Satya. Tangan besar David yang kasar berhasil memberi Satya sebuah jitakan keras."ngepet ngepet! Lo aja sendiri ngepet,,, tapi kalo gue yang jagain lilin terus lo yang keliling mah ayok! " ucap Budi yang diakhiri dengan mengiyakan ajakan Satya dengan semangat.
"ngomong nya enggak mau ngepet, tapi ujung ujung nya mau. TUMAN! "
Sindir David dengan menabok wajah Budi dengan keras."Alamak! Sakit kali ini. Macam kek tabok pantat kuda" ucap Budi dengan logat batak abal abal nya sambil tangan kanan nya mengusap ngusap pipi kanan nya yang baru saja ditampar David.
"Gue cabut dulu yak! " ucap Nathan yang langsung berdiri.
"mau kemana? Ikut dong"sahut Budi dengan cepat.
"Ke kelas nyamperin Ara" Ucap Nathan .
"duh, tiba tiba jantung gue mau meledak ngedenger nama Azzyra disebut"ledek Budi pada Nathan yang mengedikkan bahu nya acuh.
Tanpa menunggu apapun lagi Nathan langsung berbalik dan meninggalkan teman teman nya. Sambil berjalan Nathan membenarkan posisi rambut nya dengan menyisir nya menggunakan sela sela jari.
"tuh bocah kadang kadang jadi aneh sendiri" celetuk satya.
"geus gelo meren" celetuk Budi dengan memakai bahasa sunda.
"Otak nya ilang gara gara kedempet pantat kali"
"emang si Nathan punya pantat? " tanya Budi dengan wajah so polos.
"kagak! "
"hahaha hahah, ngakak! " ketiga tertawa bersama. Meluapkan perasaan bahagia mereka akibat lelucon yang mereka ciptakan sendiri.
Masa SMA adalah masa-masa yang paling indah dalam tahap pendidikan menengah. Tawa karena tingkah laku sendiri hingga kekonyolan teman-teman adalah hal yang paling berkesan untuk dikenang.
________________________________________________
TBC🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Novela Juvenil[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...