70 : Merampas

5.2K 191 11
                                    


'Saat semuanya sudah hancur, bagaimana kamu akan menata ulang kembali'





Instagram : @hraa_124

           Azzyra melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Rumah yang masih begitu asing untuknya. Dengan segala furnitur yang berbeda, bergaya Eropa dan Tionghoa. Dengan warna cat dan barang barang yang dominan berwarna soft disetiap sudut nya.
 

     Azzyra tampak begitu asik melihat lihat deretan foto keluarga yang terpajang rapih di dinding. Hingga tak menyadari ada seseorang yang tengah berjalan mendekat kearah nya.

"Kamu sudah datang Ra?, " Tanya nya Ramah sambil memeluk Azzyra sebentar.
     Azzyra mengangguk singkat sebagai jawaban. Enggan membalas pelukan singkat yang baru saja terjadi.

"Tadi kata papah kamu, katanya kamu datang kesini mau ketemu sama Mila yah? "

"Iya , Mila nya adakan? "

"Ada diatas. Tante heran sama Mila, pagi pagi udah hilang gak tau kemana eh pas pulang kayak orang rusuh gitu langsung ke kamar gak keluar lagi dia. Kadang aneh sama anak sendiri, " Dewi terkekeh pelan.

"Boleh Azzyra keatas? "

"Boleh, naik aja keatas, nanti kamu bakal tau kok kamar Mila yang mana. Soalnya ada namanya di pintu " Dewi mempersilahkan Azzyra untuk naik keatas. "Oh ya, sekalian tante buatin minum yah. Nanti tante antar keatas"

      Azzyra mengangguk singkat. Setelah kepergian Dewi, Azzyra segera melangkahkan kakinya menuju lantai dua. Tempat dimana kamar Mila berada. Sebenarnya Azzyra malas untuk datang menemui Mila. Apalagi disaat yang kurang tepat seperti ini.
     Perlahan Azzyra berjalan, hingga ia tiba di depan sebuah pintu yang di depan nya terdapat sebuah papan ukiran yang digantung. Bergambar kan Halloween dengan nama Mila ditengahnya.

"Mil, " Panggil Azzyra saat membuka pintu nya perlahan. Pintu kayu itu sedikit berderit.
      Azzyra memberani kan diri masuk mendekati ranjang besar yang dekat dengan jendela kamar.

"Ngapain lo kesini? Mau tinggal disini? " Ujar Mila dengan ketua. Mila berdiri dengan tubuh yang bersandar pada dinding yang berada di belakang nya.

"Gue cuman mau ngasih surat dari BK, " Azzyra melemparkan sebuah amplop keatas kasur Mila.

"Ngapain lo susah susah nganterin surat dari BK kerumah gue? "

"Gue gak ada maksud lain, lagipula yang tinggal dirumah ini bukan lo aja, tapi ada papah. " Azzyra berbalik hendak meninggalkan nya, sebelum Mila menghentikan langkah kakinya.

"Gue tahu lo pasti seneng kan? "

"Maksud lo? " Azzyra berbalik menatap Mila tak mengerti.

"Lo seneng kan akhirnya gue kalah? Kalah dari semua nya. Dimulai dari papah, temen sampai Nathan. "
      Azzyra masih menatap Mila dalam diam. Membiarkan nya meluapkan apa yang ada dalam pikiran nya.

"Apa sih kurang nya gue dari lo? Apa! Bertahun tahun gue temenan sama lo, gue cuman dianggap bayangan! Ada tapi cuman sebatas siluet. Gue yang hidup sama papa mama lengkap, tapi gak pernah sedikit pun dapat perhatian dari seorang Papah!. Dan lo dengan seenak nya masuk lagi ke kehidupan papah, lo ngambil dia dari gue!" Nafas Mila memburu. Mata nya menatap tajam Azzyra.

"Kenapa lo diem? Gak bisa ngomong? Atau malu? "

      Azzyra berjalan beberapa langkah mendekati Mila. Matanya mengunci pandangan Mila.
"Gue gak nge rampas siapapun dalam hidup lo! " Tegas Azzyra.

"Munafik tau gak! Lo bilang lo gak nge rampas tapi fakta nya lo nge rampas semuanya Azzyra! " Seru Mila dengan kencang.

Plak!!
    Azzyra menampar pipi kiri Mila. Dengan sekali tamparan, membuat Mila terdiam.
"Lo semakin gue diemin semakin gak tau diri! "

"Maksud lo apaan! " Bentak Mila yang semakin emosi.

Dengan sikap tenang Azzyra membalas ucapan Mila padanya. "Seumur gue hidup, gue gak pernah nge rampas hak orang lain. Dan lo! Dengan tidak tau dirinya menjudge gue sebagai perampas, lebih baik lo berkaca Mila. Sebelum kaca itu rusak karna gak mau liat wajah munafik lo"

     Kini giliran Mila yang menampar Azzyra dengan keras. Hingga kepala Azzyra tertoleh kesamping. Meninggalkan bekas tangan Mila di pipi nya.
      Panas. Satu kata yang menggambarkan keadaan pipi nya saat ini.

"Mila! " Jerit Dewi yang melihat Mila menampar Azzyra. Dewi yang baru saja tiba diambang pintu langsung berjalan menghampiri keduanya.

      Dewi meletakkan nampan yang berisi dua cangkir minuman diatas meja. Ia mendekati Azzyra yang menatap tajam kearah Mila.

"Mila kamu apa apaan  sih! Nampar Azzyra hah!, " Seru Dewi.

Tak kunjung mendapatkan jawab dari putri nya membuat Dewi kesal, "Mila jawab Mama! " Bentak Dewi. Membuat Mila tersadar.

"A,,aku aku,, "

"Jawab dengan benar Mila! "

"Tante, Azzyra gapapa. Mungkin Azzyra ada salah Mila, dan Azzyra udah membayarnya dengan tamparan barusan, " Jawab Azzyra dengan tenang. Meskipun yah, pipi merasa panas dan perih secara bersamaan.

"Azzyra, kamu beneran gapapa? Ya ampun maafin Mila yah. Dia orang nya emang begitu, kasar. Sekali lagi tante minta maaf" Dewi memegang tangan Azzyra. Menatap nya lamat lamat.

"Gapapa, yaudah kalo gitu Azzyra langsung pamit pulang aja tan. Gak enak lama lama disini, titip salam aja sama papah. "

     Setelah keluar dari rumah Mila, Azzyra merasakan bahwa dirinya sedang tidak baik baik saja. Sejak tadi dirinya sudah berusaha mengontrol emosi nya. Meskipun terkontrol dengan baik, tetap saja gejolak amarah dalam dirinya masih saja ada.
      Azzyra memutuskan untuk mampir dulu kesalahan satu tempat makan. Sebelum ia melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit.

__________________

Gak tau mau bilang apaan, intinya ini konflik masih agak panjang dan nyebelin! Bentar lagi mau ending huhu😢

Si Mila mulai nyebelin parah!

Tinggalkan jejak!
Vote & komen ❤

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang