'Kemana lagi aku harus mencari mu? '-
-
-
Dibawah langit kelam, ia berdiri sendiri. Menghadap kearah pagar besi yang menjulang tinggi. Meskipun awan hitam sudah menyebar diatas kepalanya. Mega yang sudah siap menurun kan beban nya, yang hanya tinggal menunggu waktu.
Sepertinya hari ini matahari tengah dirundung kesedihan. Sejak pagi tadi ia bahkan tak pernah muncul. Meski untuk satu kehangatan. Nathan mendongak, melihat langit. Seharusnya senja berwarna oranye bukan hitam kelam.Nathan mengangkat tangan kiri nya untuk menekan bell rumah yang berada disamping kanannya. Beberapa kali ia menekan bel itu, hingga pagar itu bergerak kesamping. Menampilkan seseorang dengan pakaian sederhana.
Wanita itu menatap Nathan dengan pandangan yang sulit diartikan. Sedetik kemudian ia tersenyum kikuk pada Nathan. Yang ia balas dengan senyum juga."Ada apa den? Tumben kesini? " Tanya nya yang sudah mengenal Nathan.
"Saya kesini mau ketemu Azzyra, ada? "
Seketika wanita itu terlihat gugup, beberapa kali Nathan menangkap gelagat aneh di wajah nya. "Mba? " Panggil Nathan.
"A-anu den, anu"
"Ada apa Mba? Anu apa? "
"Mba gak tau non Azzyra dimana, yang tau itu tuan Ziko. Mungkin aden bisa tanya sama dia, " Jawabnya dengan ragu-ragu.
"Ziko nya dimana? "
"Mungkin dikantor nya den, " Nathan mengangguk. Sedetik kemudian ia berbalik dan meninggalkan kediaman Azzyra.
Wanita yang dipanggil mba itu pun terlihat menghembuskan nafas nya lega. Setelah kepergian Nathan, ia menutup kembali pintu pagar nya.
🍁
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?, " Ucap resepsionis kepada Nathan yang baru saja tiba di perusahaan milik Ziko.
"Apa ada Ziko? "
"Pak Ziko nya sedang tidak ada dikantor , "
"Kemana? "
"Untuk beberapa pekan kedepan Pak Ziko mengambil cuti dari perusahaan. Jadi tidak akan ada diperusahaan dalam waktu dekat, "
"Kemana dia pergi, "
"Kami tidak bisa memberitahukan nya kepada siapapun, "
"Mba! Tolong beritahu saya"
"Maaf dek, tidak bisa. "
Sekeras apapun Nathan memaksa, ia tak akan mendapatkan jawabannya. Yang ada hanyalah ia yang diseret paksa oleh petugas keamanan disana. Membuat tangan kanan nya merasakan ngilu akibat lengannya yang dicekal. Ia mengusap Arm sling nya yang tampak kusut juga dengan tangan kiri nya ia merapikan pakaian nya yang sedikit lusuh.
Saat ini Nathan sudah berada di dalam taksi. Melihat kearah luar yang menampilkan pemandangan jalanan yang mulai sepi. Hari semakin gelap yang dibarengi dengan gerimis kecil sudah mulai turun. Nathan mendesah panjang. Hari ini adalah hari yang panjang untuk nya.
Setelah sekian lama ia terkurung dan baru bisa keluar rumah. Ia malah sibuk mencari Azzyra. Mencari tahu keberadaan gadis itu.Dering handphone tiba-tiba saja terdengar. Nathan segera merogoh handphone nya yang berada disaku celananya. Segera ia menggeser icon hijau dan mendekatkan nya ke telinga.
"Hallo sayang! Kamu dimana? Kenapa jam segini belum pulang? Tadi pagi mama kan udah bilang, jangan pulang telat! " Suara Risa langsung terdengar ke indra pendengaran miliknya. Ia tahu Risa pasti khawatir padanya. Apalagi ia baru saja sembuh.
"Maaf, "
Risa terdiam saat Nathan mengatakan maaf padanya. Seketika rasa khawatir kembali menyelimuti nya. "Nathan, kamu kenapa sayang? "
"Nathan gapapa, sebentar lagi nyampe rumah kok. Udah dulu yah Mah, " Nathan langsung mematikan panggilan nya. Tanpa menunggu jawaban dari Risa .
Jari nya bergerak diatas layar handphonenya. Menampilkan deretan panggilan keluar yang ia lakukan sejak tadi. Sudah puluhan kali Nathan menelpon Azzyra dan Ziko. Namun nihil, tak ada satupun dari mereka yang mengangkat telepon nya. Begitu juga dengan pesan singkat yang Nathan kirim. Tetap tak ada jawaban.
Taksi yang ia tumpangi berhenti tepat di depan rumah nya. Segera Nathan membayar dan turun dari dalam taksi. Ia melangkahkan kakinya dengan lesu masuk kedalam rumah nya.
Kedatangan nya langsung disambut oleh Risa. Yang sudah menunggunya sejak tadi sore."Kamu kemana aja sih! Jam segini baru pulang,Mama tuh khawatir sama kamu! " Omel Risa.
"Nathan kamu kenapa?, " Tanya Risa yang khawatir pada Nathan. Sejak tadi ia hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
Nathan menggeleng pelan menjawab pertanyaan dari Risa.Tiba-tiba saja ia memeluk Risa dengan erat. Mencari kenyamanan disana. Sementara Risa yang mulai nya terkejut, perlahan membalas pelukan putra satu satunya itu. Risa tahu, seharusnya ia tak banyak bertanya. Ia akan menunggu hingga putra nya itu mau berbagi cerita dengan nya.
"Azzyra, " Lirih Nathan,
_____________________
____Vote & comment 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
UnPerfect Couple [End]√
Ficção Adolescente[ Judul awal : Nara | Nathan & Azzyra ] -FOLLOW DULU YA BIAR BERKAH- "Bukan tentang ku yang memperjuangkan mu habis-habisan, Bukan juga tentangmu yang mengacuhkan ku mati matian. Tapi tentang kita yang terlalu mencintai hingga titik melelahk...