22 | Kosong

10.4K 355 0
                                    


"Pernah berharap kamu tinggal lebih lama, namun aku sadar kamu tak lebih dari sekedar tamu untukku"


🍁

          Nathan berjalan dengan santai didepan sebuah rumah yang menjulang tinggi dihadapan nya. Dengan baju seragam yang masih melekat ditubuhnya lengkap dengan tas yang ia sampirkan dibahu kanan.

         Waktu sudah menunjukan malam hari, dimana seharusnya ia sudah berada didalam rumah dan melakukan aktifas didalamnya. Namun, karna baru pulang dari rumah azzyra dia masih berkeliaran diluar rumah.

"Assalamualaikum,,, " Teriak Nathan sesaat setelah membuka pintu rumah nya.

"Wa'alaikumsalam den, baru pulang den? " Jawab seorang wanita paruh baya yang menjadi asisten rumah tangga dirumah nya. Sekaligus menjadi pengasuh Nathan sejak dulu.

"Iya Bu, Biasa baru pulang dari rumah camer" ucap Nathan dengan senyum lebarnya.

     Fatma yang melihat kebiasaan dari Nathan pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Tuan muda nya itu sulit untuk ditebak. Tingkah nya yang terkadang diluar batas kewajaran membuatnya gemas sekaligus jengkel sendiri.

"Yasudah, sekarang aden pergi ke kamar. Nanti ibu buatkan air hangat buat aden mandi"

"Siap bu, kebetulan nih badan udah bau banget"

"Yaudah, Ibu kebelakang dulu yah" Ucap nya lalu berbalik meninggalkan Nathan lebih dulu diruang tamu.

       Tanpa banyak menunggu, Nathan langsung berjalan menuju kamar nya dilantai atas.


▪▪▪

      Sepi baginya sudah biasa. Ia bahagia bahagia saja, toh ada seseorang yang membuat nya bisa bertahan sampai detik ini. Dia yang sedang diperjuangkan.

      Nathan berjalan ke arah meja belajarnya yang berantakan. Buku pelajaran yang berserakan, alat tulis, bungkus makanan ringan, Laptop, dan buku bacaan yang saling bertumpuk tidak rapih. Namanya juga kamar cowok, sudah menjadi pemandangan biasa.

      Belum benar ia sampai ke depan meja belajarnya, Nathan berhenti sebentar dan langsung memutar arah menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya.

      Setelah selesai mandi, tadi ia langsung turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama dengan Fatma. Setelah itu, ia kembali ke kamar nya dan bermain gitar. Karna bosan memainkan gitar dengan lagu yang hanya itu itu saja, Nathan memilih untuk berdiam diri. Merenung.

   
     Entahlah, semakin hari dirinya semakin kosong. Hari harinya memang berjalan dengan semestinya. Namun, selalu ada tempat kosong dalam hidupnya. Tempat yang ia jauhkah dari jangkauan orang orang, tempat yang selalu ia jauhkan dari sentuhan apapun. Ruang kosong itu selalu menjadi tempat nya menyendiri, menikmati sakitnya dengan rasa tenang.

      Nathan menghembuskan nafasnya berat. Beberapa kali ia terlihat memejamkan matanya begitu erat, membuka nya diiringi dengan desahan nafas yang berat.

     Setelah beberapa saat ia hanya terdiam tanpa tujuan, Nathan bangkit dan berjalan menuju ranjang kasur nya. Ia membaringkan tubuh nya dengan posisi telentang sambil menatap langit langit kamarnya.

      Perlahan Nathan memejamkan matanya. Meskipun matanya sudah terpejam lebuh dulu, namun rasa kantuk belum juga menghampiri nya.
Nathan berdecak dengan kesal.

"Ck! Anjir, udah mau jam 01:12 tapi gue belum ngantuk juga".

"Tidur dong tidur! Udah malem ini. Besok harus sekolah, cape gue juga pengen tidur" gerutu nya dengan kesal.

     Posisi nya sudah berubah-ubah sejak tadi. Bahkan sprei kasurnya pun sudah tak beraturan.


______________________________________________


Jangan lupa untuk selalu suport cerita ini dengan VOTE & COMMENT 👌❣ Share juga ceritanya kalau kalian suka.

TBC 🔜

UnPerfect Couple [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang