4. Teman Ribut

7.3K 566 11
                                    

Dari kelima abangnya Sarada, Shin tuh paling bawel beda sama kembarannya si Shun. Emang sih si Shun ga seirit bicara papanya tapi ga sebawel Shin.

Dan Shin adalah teman ributnya Sarada. Kalo udah ketemu tuh anak, ribut dah rumah sama teriakan gila anak dua itu padahal mah kalo diluar rumah pada sok kalem.

Jaga image ke-Uchiha-an dong sama kayak papanya yang kalo dirumah suka manja-manjaan sama mama tapi kalo udah keluar rumah terus ngurusin perusahaan mulai dah wibawanya keluar. Emang keren dah tuh si papa.

Nah tadi Shin sama Sarada lomba lari dari lapangan basket sampe kerumah dan yang kalah harus bikinin jus buat yang menang.

"Jus apaan nih?"

Nah itu yang nanya Shin karena dia yang kalah.

Sejujurnya Shin masih rada ga percaya gitu sih padahal kan badan si Sarada lebih kecil dari dia eh tapi larinya kenceng amat.

Kalo kata orang-orang mah 'kecil-kecil cabe rawit'.

"Jeruk dong yang manis"

"Jeruk impor atau lokal?"

"Yang lokal dong, lebih fresh"

"Mau banyak apa dikit jeruknya?"

"Ga usah banyak-banyak"

"Berapa banyak?"

"5 aja cukup deh keknya"

"Mau pake gula?"

"Pake dong"

"Mau gula pasir atau gula batu?"

"Gula pasir aja"

"Gulanya banyak atau dikit?"

"Dikit aja, entar kemanisan"

"Mau berapa sendok?"

"Dua sendok aja cukup kok"

"Sendok makan atau sendok teh?"

"Sendok teh lah"

"Mau pake gelas apa?"

Kening Sarada langsung berkerut, baru sadar kalo dia kayak orang bego jawabin pertanyaan unfaedah abangnya itu.

"Abang niat ga sih bikinnya?"

"Niat kok tapi takut salah makanya nanya"

"Ribet ihh"

"Ya udah air putih aja ya biar ga ribet"

"Ya udah"

Shin udah kabur kebelakang ambil minum sambil tawa-tawa kecil.

Si Sarada lagi miker dah tuh. Kan tadi perjanjian lombanya yang kalah bikin jus nah terus abangnya malah nanya-nanya karena ribet abangnya nawarin air putih nah karena males jawab abangnya nanya-nanya, Sarada iyain aja.

Dan si Sarada baru sadar kalo dia lagi dibegoin sama abang berambut pinknya itu.

"ABANGGGGG!!"

Pas Sarada teriak para abangnya pada nonggol.

"Hadir" - Suho.

"Oii" - Sakka.

"Disini" - Shun.

"Ihhh bukan kalian" - Sarada.

"Lah sapa dong?" - Suho.

"Bentar-bentar ada yang kurang deh" - Sakka.

"Paan sih bang gaje" - Sarada.

"Serius nih ada yang kurang" - Sakka.

"Apa?" - Suho.

"Ga tau, apa ya?" - Sakka.

"Gaje ihhh" - Sarada.

"Ah aku tau apa yang kurang" - Shun.

"Apa?"

"Kembaran ku mana?" - Shun.

"Ohh iya tuh bocah mana?" - Sakka.

"Disini hayo kenapa pada nyariin? Kangen ya sama babang tampan" - Shin.

"Dih PD " - Shun.

"Biarin, nih minumnya" - Shin.

Shin ngasih Sarada segelas air putih.

"Abang!! Ga mau, perjanjiannya tadi jus" - Sarada.

"Lahh katanya air putih tadi" - Shin.

"Perjanjiannya kan jus" - Sarada.

"Kamu tadi katanya air putih. Gimana sih" - Shin.

"Ihh itu kan udah dikibuli abang" - Sarada.

"Mana ada abang ngibuli lah kamu sendiri yang minta" - Shin.

"Itu karena tipu daya abang" - Sarada.

"Apaan? Mana ada" - Shin.

"Ada" - Sarada.

"Nggak" - Shin.

"Ada" - Sarada.

"Nggak" - Shin.

"Ada" - Sarada.

"Nggak" - Shin.

"Ada" - Sarada.

"Nggak" - Shin.

"Udah yuk cabut, males dengernya" - Suho.

"Ya udah maen ps yuk bang" - Shun.

"Ide bagus" -Sakka.

"Ya udah berangkat kita" -Suho.

Dan ketiga abang ganteng Sarada itu pun pergi ninggalin dua adeknya yang masih berdebat entah kapan selesai.

•••
TBC

S-seven [Book 2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang