S-seven [Book 2]
Daftar isi

    KAMU SEDANG MEMBACA

    S-seven [Book 2]

    Fanfiction

    Kehidupan Sasuke berubah menjadi lebih berwarna setelah dirinya bertemu dengan Sakura hingga hari demi hari mereka lalui bersama dan semuanya semakin indah ketika keduanya memutuskan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Pernikahan, sebuah...

    #keluarga #sakura #sarada #sasuke #sasukesakura #sasusaku #uchiha #uchihafamily #uchihaocmale #uchihasakura #uchihasarada #uchihasasuke #wattys2020

    13. Suara Papa

    6.9K 537 13 
                                        
    
                                              
    Papa lagi sibuk ngurusin berkas-berkas perusahaannya diruang kerjanya dirumah, hari ini tu hujan dan papa males buat kekantor jadi dia kerjanya dirumah aja.
    Mama masuk keruang kerjanya papa sambil bawa secangkir kopi pahit terus diletakin dimejanya papa.
    "Masih banyak?"
    Papa yang baru sadar ada mama langsung nengkok kearah mama sambil senyum terus nyium bibir mama sebentar.
    "Masih"
    Mama mijitin bahu papa bikin papa rada rileks gitu. Duh senangnya punya istri pengertian.
    "Anak-anak mana?"
    "Sakka sama Sarada tadi pergi beli es krim kalo Suho sama si kembar ga tau deh ngapain, kayak lagi diskusi gitu"
    "Diskusi gitu?"
    "Iya gitu deh, udah biarin aja namanya anak-anak"
    Papa narik tangan mama terus nyuruh mama duduk dipangkuan papa, mama mah nurut aja ampe papa meluk mama dari belakang.
    "Aku kangen sama kamu"
    Papa naro dagunya di bahu mama sambil tangannya ngeraba-raba kepaha mama.
    "Sasuke entar ada anak-anak tau"
    "Hn"
    "Say ahhh... S-sayang shttt"
    Mama ngedesah-desah gitu entah ngapain itu tangan si papa.
    Clekkkkk
    Pintu ruangan kerjanya papa kebuka ampe papa berenti dari aksi 'mengoda' mama.
    Muka mama udah merah gitu ampe dia buru-buru turun dari pangkuan papa.
    Suho, Shin sama Shun melotot karena ya mereka sempat liat mama yang dipangku papa sementara papa natap ga suka kearah anak-anaknya karena udah ganggu 'kegiatan' dia sama istri tercinta.
    "Ah a-abang" -Mama.
    "Hai mama, boleh keluar ga? Kita mau ngomong serius nih sama papa" -Suho.
    "Loh mama ga boleh denger?" -Mama
    "Ga boleh mah, ini rahasia negara" -Shun.
    "Ohh jadi sekarang udah maen rahasia-rahasiaan sama mama hm?" -Mama.
    "Ini tu masalah cowok mah" -Suho.
    "Iya, mama ga usah denger ya" -Shin.
    Shin narik tangan mama keluar ruangan kerjanya papa sementara mama cuman bisa geleng-geleng
    "By mama"
    Shin nutup pintu terus duduk kursi didepan mejanya papa diikuti sama para abangnya.
    "Puas gangguin orang pacaran?" -Papa.
    "Udah tua juga pa, udah bau tanah ga inget umur" -Shin.
    "Tau nih papa, awas aja bikin adek baru" -Shun.
    Ini anaknya papa ngomongnya kasar-kasar amat kayak papa. Nurun emang ya sifat kasarnya.
    "Udah berisik, kenapa?" -Papa.
    "Pah nyanyi dong, ini Sarada loh yang minta kalo papa ga mau nyanyi entar Sarada ga mau ngomong sama kita" -Suho.
    "Biarin, sana pergi. Papa sibuk, hus hus" -Papa.
    "Papa jahat!!" -Shin.
    "Bodo amat" -Papa.
    Abis itu mereka keluar dari ruangan papa sambil banting pintu sementara papa ketawa dalam ruangannya.
    Gemes deh liat anak cowoknya ngambek.
    -_ kejam amat ini bapak ya.
    .
    .
    .
    Suho, Shun sama Shin lagi gulung-gulung dikarpet depan tv ampe mama datang bawa cemilan.
    Mama duduk disamping Shin sambil elus rambut Shin yang warnanya sama kayak punya mama.
    "Kalian kenapa? Kok lesu banget?" -Mama.
    "Ya gitu deh mah" -Shun.
    "Mama pernah ga denger papa nyanyi?" -Suho.
    "Pernah lah" -Mama.
    "Hah serius?" 
    Sarada yang baru dateng sama Sakka langsung ikutan duduk disamping mama.
    "Iya, kalian mau liat?"
    S bersaudara langsung ngangguk antusias ampe mama ngeluarin ponselnya dan nunjukin sebuah video.
    .:oOo:.
    Papa duduk diatas podium sambil megang gitar. Suasana disana rame mungkin itu acara pepisahan sekolah.
    "Lagu ini, gue persembahkan buat seseorang yang spesial dihidup gue, orang yang udah merubah hidup gue jadi jauh lebih berwarna, Haruno Sakura"
    Semua orang teriak histeris denger nama mama yang disebut ampe papa mulai metik gitarnya.
    Since i've known you babe
    You were a light for me
    But there's no yours sincerely
    Build me a world to believe
    But still there's a doubt
    In you for loving me
    Though deep down inside
    You see what's in me
    Be my lady be the one
    And great things will come to our heart
    You're my lady you're my one
    Give me chance to show you love🎶🎶
    Suara papa merdu banget apalagi papa yang nyanyinya menghayati banget.
    Papa berdiri dari dari atas podium terus deketi mama yang dari tadi liatin papa nyanyi sambil terharu
    Papa senyum manis banget terus nyium telapak tangan mama.
    Papa berlutut didepan mama sambil kasih liat cincin ampe mama syok terus nangis-nangis.
    "Haruno Sakura, jadilah miliku, kekasih ku"
    Semua orang pada teriak histeris pas liat mama nganggukin kepalanya ampe papa meluk mama.
    .:oOo:.
    Sarada cuman bisa diem, ga bisa berkata-kata lagi. Sumpah papanya romantis banget, ga nyangka papa tripleknya bisa seromantis itu ampe Sarada yang liat aja baper.
    Sementara mama cuman bisa pasang muka malu-malu pas anak cowoknya pada godain dia.
    •••
    TBC
    S-seven [Book 2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang