Sarada lagi decak kesal didalam tenda soalnya dari tadi dia nyari sinyal ga dapet-dapet.
Ceritanya mau ngeluh sama Papa mama soalnya Sarada tuh capek banget. Disuruh itu ini, hari juga udah malem sekarang.
"Lu ngapain sih Sara?" -Namida.
"Ini loh, susah sinyal" -Sarada.
"Ye disini mah GSM" -Wasabi.
"GSM?" -Sarada.
"Geser sedikit mati" -Wasabi.
"Udah udah tidur geh, besok ada tugas" -Namida.
Sarada cuman bisa helan nafas berat terus usaha buat tidur karena ya Sarada tuh ga nyaman tidur ditenda mana dingin lagi. Sukanya yang hangat-hangat makanga Sarada suka tidur sama Suho.
.
.
.
Besoknya mereka pada ngumpul dengerin pengarahan dari Guru Kakashi sama senior mereka namanya Siwon, ganteng loh hehehe.
"Tugas kalian adalah mencari daun terus tempelin dibuku, tulis semua yang kalian tahu tentang daun yang kalian tempel di sampingnya. Mengerti? Kelompoknya sesuai kelompok belajar biasa" -Kakashi.
"Mengerti!!"
Abis itu semua pada mencar dan Sarada itu satu kelompok sama Boruto dan Shikadai.
Mereka sekarang lagi ngumpulin beberapa jenis daun dipinggir sungai. Shikadai yang ngasih informasi seputar daunnya, Sarada yang nulis sama nempel sementara Boruto cari daunnya.
Pas dirasa udah banyak mereka duduk-duduk dulu santai soalnya mereka selesai lebih dulu.
"Pengen cepet pulang deh" -Sarada.
"Sama, disini ga ada sinyal ga bisa maen game" -Boruto.
"Jangan mengeluh, merepotkan" -Shikadai.
"Kek lo ga suka ngeluh aja Shika" -Sarada.
"Tau dah biasanya bilangnya menyebalkan, merepotkan" -Boruto.
"Diamlah Boruto" -Shikadai.
Shikadai decak kesal sementara Sarada sama Boruto ketawa.
"Eh katanya orang tuanya Hamira cerai loh" -Boruto.
"Hamira anak club teater itu?" -Sarada.
"Kasihan, emangnya orang tuanya ga mikirin perasaan Hamira apa?" -Shikadai.
"Iya terus pasti entar Hamira disuruh milih mau tinggal sama papa atau mama" -Boruto.
"Kasihan Hamira" -Shikadai.
"Iya, udah yuk balik. Ngumpul" -Boruto.
Abis itu mereka balik ketempat tendah dan Sarada dari tadi cuman diem.
Pas malem mereka kumpul-kumpul didepan api unggun rame-rame, besok mereka udah pada mau pulang.
Sarada masih diam aja, ga ngobrol sama temen-temen laennya.
Sejujurnya dalam otaknya sekarang isinya cuman tentang 'gimana kalau papa sama mama nya cerai?'. Sarada takut, Sarada sayang sama papa mama. Sarada ga mau milih mama atau papa. Sarada sayang semuanya.
"Sarada?"
"Sara?"
"Sarada?"
"Uchiha Sarada?"
"Dek?"
Setelah kesekian kalinya dipanggil Sarada baru sadar dari lamunannya terus langsung noleh liat Siwon yang masang wajah panik.
"Kak Siwon?"
"Kamu ga papa kan?"
"Eh ga kok kak"
"Syukurlah, dari tadi kamu diem aja soalnya. Kakak jadi khawatir, siapa tau kamu kesambet kan"
Sarada malah ketawa denger omongan seniornya itu.
"Ga papa kok kak"
"Lagi ada masalah ya? Cerita aja, anggap aja kayak kakak sendiri. Lagian Shun juga udah nitipin kamu sama kakak kok"
Jadi Siwon tuh temen dekatnya Shun gitu dan mereka sama-sama osis. Kalo Shun ketua, Shin wakil maka si Siwon ini bendaharanya.
"Emm..."
"Ya?"
"Sarada cuman mikir, kalau seandainya orang tua Sarada pisah kayak orang tuanya Hamira gimana ya? Sarada ga mau milih mau ikut siapa"
"Ngapain mikiran yang kayak gitu?"
"Takut aja"
"Ga usah mikiran apa yang belum terjadi"
Sarada ngangguk terus ngebenerin omongan Siwon dalam hati terus pasang senyum manis.
"Tidur gih, besok pulang"
"Oke kak"
Siwon elus-elus kepalanya Sarada terus ga lama kemudian Sarada masuk ketenda buat tidur sementara Boruto decak kesal liat Siwon yang elus kepalanya Sarada.
•••
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seven [Book 2]
FanfictionKehidupan Sasuke berubah menjadi lebih berwarna setelah dirinya bertemu dengan Sakura hingga hari demi hari mereka lalui bersama dan semuanya semakin indah ketika keduanya memutuskan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Pernikahan, sebuah...