71. Mantan Gebetan

3.1K 310 88
                                    

Hujan dan Minggu adalah dua hal yang jika dipadukan maka menciptakan kemalasan yang luar biasa menurut Sakka.

Sakka masih malas-malasan diatas kasurnya padahal dia udah bangun dari 2 jam yang lalu.

"Sakka bantuin mama yuk nak"

Mama masuk kekamar Sakka terus duduk di pinggir ranjangnya Sakka.

"Hn"

"Kamu tolong belanja ya"

"Suruh Sarada aja mah"

"Sarada nya pergi sama Siwon tadi"

"Shin"

"Shin turnamen"

"Shun"

"Shun bantuin Mama masak di dapur"

"Bang Suho aja"

"Yah kamu kan tau abang kamu itu paling ga bisa dibangunin pagi-pagi gini apalagi hujan"

"Papa"

"Papa kamu sakit sayang, kamu aja ya"

"Males dingin"

"Hmmm... ya udah deh, Mama belanja sendirian aja"

"Eh apa?!!"

Sakka langsung bangun pas denger kalo mama mau belanja sendirian, mana tega dia nyuruh mama belanja sendirian hujan-hujan gini apalagi mama lagi hamil.

"Mama dirumah aja, biar Sakka yang belanja"

Sakka langsung masuk kamar mandi sementara mama geleng-geleng terus keluar dari kamar Sakka.

.

.

.

Sakka baru aja keluar dari pintu rumah, hujannya udah lumayan reda.

"Sakka!!"

Sakka langsung noleh pas namanya dipanggil eh ternyata yang manggil Raiga.

"Oyy Ga, tumben pagi-pagi kerumah gue"

"Gue minta tolong dong"

"Apaan?"

"Kakak gue pulang, pesawatnya sampe jam 10. Tolong jemput yah, gue mau jalan nih sama cewek gue"

"Lah lah, ga ga"

"Tolong lah Sak"

"Bukannya gue ga mau nolong tapi lo kan tau"

"Iya gue ngerti tapi tolong yah!!"

"Iya iya"

"The best deh lo pokoknya, thank ya!! Lopek-lopek gue pokoknya sama lu"

"Najis, sana jauh jauh!!"

"Iye iye"

Si Raiga pergi sementara Sakka helan nafas terus buka pintu rumahnya.

"Mah Abang pulangnya agak lama nanti"

"Iya ga papa"

Sakka pun masuk kedalam mobilnya Suho setelah dia nyolong kunci nya di kamar Suho.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang akhirnya Sakka sampe di bandara, Sakka ngelirik jam tangannya yang nunjukin jam 10.

"Sakka!!"

BRUKKK

Tiba-tiba badannya Sakka diterjang sama cewek beruntung Sakka ga jatoh sementara si cewek malah eratin pelukan nya.

"I miss you so much"

"S-sakura"

Muka Sakka udah merah gitu bukan karena dia gugup dipeluk sama Sakura, Kakaknya Raiga tapi masalahnya si Sakura ga pake BH jadi Sakka bisa rasain dada Sakura yang bergesekan sama badannya Sakka.

Tahan Sak, tahan. Anak orang.

Si Sakura lepasin pelukannya terus nyium bibirnya Sakka sebentar, lumayan Sak rezeki ya kan.

"How are you?"

"Baik"

"Dimana Raiga?"

"D-dia emm... sakit perut"

"Ohh jadi kau yang menjemputku? Aku senang sekali karena kau adalah orang pertama yang aku temui"

Sakura mau meluk Sakka lagi tapi si Sakka udah mundur duluan bikin Sakura keheranan.

"Kenapa?"

"Anu"

"Apaan Sak?"

"Lo ga pake daleman"

Muka Sakura langsung merah sambil nutupin dadanya pake tangan.

"Mesum!!! kamu tuh ga pernah berubah ya!!"

"Hei? Aku bukannya mesum"

"Lalu apa? sangat mesum?!"

Suara Sakura tuh lumayan keras sampe orang-orang natap kearah mereka.

"Kecilkan suaramu, orang-orang bisa mengira aku melakukan pelecahan padamu"

"Kau memang baru saja melakukannya Sakka!!"

"What the fuck?! kau yang mengesekan dadamu dibadanku bagaimana bisa kau menuduh ku melakukan pelecehan"

"Argggg!!! Kau menyebalkan!! aku menyesal mengatakan rindu padamu!!"

Yah pada kenyataannya Sakka dan Sakura itu bagaikan anjing dan kuncing ya ga bisa berdamai.

•••
TBC


btw mau nanya dong, cerita tentang siapa yang paling kalian tunggu-tunggu? papa? mama? papa mama? Sarada? Shin? Shun? Sakka? Suho?

S-seven [Book 2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang