Jadi malam ini kek malam biasanya keluarga S-seven lagi kumpul-kumpul. Sarada sama Shin lagi maen kelitikan sambil direkamin sama Shun, mama sama pala liatin aja anaknya yang lagi asik bercandaan tapi kayaknya ada yang kurang nih.
"Eh Bang Suho sama Bang Sakka mana?" -Sarada.
"Ohh iya mereka mana?" -Shun.
CKLEKKK
Semua langsung noleh kearah pintu yang nampilin Suho sama Sakka tapi si Sakka agak aneh soalnya mukanya ditekuk.
"Bang Sakka kenapa?" -Sarada.
"Kayaknya abis gombalin cewek tapi ceweknya marah terus dilepar pake sepatu" -Shin.
"Hus jangan bercanda" -Shun.
"Ye maaf" -Shin.
Sakka malah lanjut jalan terus masuk kekamarnya sementara Suho ikutan duduk disamping adek-adeknya.
"Bang Sakka kenapa Bang?" -Sarada.
"Beneran ditolak cewek?" -Shin.
"Huss" -Shun.
"Bercanda kali Bang" -Shin.
"Abang juga ga ngerti si Sakka kenapa tadi dikampus kita emang sempet pisah, katanya dia keperpus tadi abis itu dia jadi aneh" -Suho.
"Aneh gimana bang?" -Shun.
"Dia jadi diem, aneh juga liat dia ga ngegombali adek-adek tingkatnya" -Suho.
"Waduh, ga kesambet tuh si abang?" -Shin.
"Shin!!" -Shun.
"Iya bercanda" -Shin.
"Kondisikan juga kali bang" -Sarada.
"Shun coba kamu ngobrol sama Sakka" -Papa.
"Ohh iya pah" -Shun.
Abis itu Shun pergi kekamarnya Sakka mau coba tanya-tanya sekalian nenangi abangnya itu yang mungkin ada masalah.
"Kenapa bang Shun yang disuruh pah?" -Sarada.
"Karena Shun punya pemikiran yang tenang" -Papa
"Ohh" -Sarada, Shin, Suho.
"Ohh ya anak-anak besok kalian packing barang ya" -Mama.
"Hah?! Buat apa ma?" -Shin.
"Karena kita lusa kerumah nenek" -Mama
"Yeayyyyyy" -Sarada.
"Yesss" -Shun.
.
.
.
Dikamarnya Sakka, Shun duduk disamping Sakka yang lagi ngelamun sambil menegang gitarnya.
"Ga mau dipetik tuh gitar bang? Dipegang aja dari tadi"
"Ga mood"
"Tumben lo ga mood, kenapa sih?"
"Gue cuman ngerasa kalo gue konyol"
"Konyol? Lo kenapa sih?"
"Gue nyuruh Bang Suho buat ga maen-maen sama cewek sedangkan gue kerjaannya cuman maen-maen doang"
"Bang ga usah terlalu dipikirin"
"Tapi tetap aja Shun, gue ngerasa kalo gue ini cowok paling brengsek didunia. Gue ga bisa gini terus"
"Bang kalo buat gue lo tu bukan cowok sebrengsek itu, kalo lo emang brengsek mungkin lo udah tidurin semua cewek yang ada dikampus lo dan lo ga ngelakuin itu kan?"
"Shun gue..."
"Bang gue tau sebenernya bukan itu masalah lo"
"Maksud lo?"
"Ini tentang dia kan?"
"Shun tolong jangan bahas dia lagi"
"Kenapa bang? Kenapa kita ga bisa bahas ini lagi?"
"Shun gue..."
"Lo kenapa bang?"
"Gue ga ngerti ada apa dengan diri gue sendiri"
"Liat lebih dalam di diri lo bang, sebenernya apa yang paling lo inginkan?"
Sakka cuman diem sementara Shun helan nafas liat diemnya Sakka.
"2 tahun bang dan lo belum bisa lupain dia, lo lampiasin perasaan lo dengan cara lo maen cewek? Bang lo bukan High School lagi bang"
"Gue tau gue tau itu"
"Cuman ada dua pilihan bang, kejar atau lupakan"
"Gue udah coba opsi yang kedua tapi gagal"
"Berarti lo harus pilih opsi yang pertama"
"Tapi apa gue mampu?"
"Cuman diri lo sendiri yang bisa jawab"
Sakka diem lagi sambil mikirin omongan Shun yang ada benernya juga.
"Dah ah gue mau tidur, duluan ya. Night bro"
Abis itu Shun keluar dari kamar Sakka.
•••
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
S-seven [Book 2]
FanfictionKehidupan Sasuke berubah menjadi lebih berwarna setelah dirinya bertemu dengan Sakura hingga hari demi hari mereka lalui bersama dan semuanya semakin indah ketika keduanya memutuskan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Pernikahan, sebuah...