Bagian Tiga Belas

8.4K 986 11
                                    

Taehyung tersenyum. Senyumannya kali ini berbeda dengan sebelumnya. Senyum yang mengandung sebuah arti. Dan Heeko tidak mampu mengartikan.

"Cepat atau lambat kami akan tahu" kalimat yang terlontar dari bibir Taehyung membuat penasaran Heeko kian menggunung. Taehyung pasti tahu apa yang dilakukan Yoongi. Tapi kenapa harus di rahasiakan. Ayolah Heeko sampai kapan kau terus ingin tahu dengan pria misterius itu?

"Begitukah?" Heeko menutup rasa penasarannya. Lantaran makanan yang dipesan sudah mendarat di atas meja.

"Heeko, Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya disini. Apa yang membuat kemari?" Taehyung mengambil alih memulai percakapan yang sempat terhenti beberapa saat.

"Sudah ku katakan, aku salah tempat" Heeko menyahut di sela kunyahannya.

"Jika kamu salah tempat kenapa tadi berdiri di tempat pesanan"

Heeko tertohok. Ia tertangkap basah kedua kalinya oleh Taehyung. Heeko tidak bisa menutup kebohongannya. Dan hanya mampu menghela.

"Sebenarnya aku ingin makan disini. Makan sendirian di apartemen tidaklah enak. Tapi kamu lihat sendiri. Busanaku tidak cocok berada di tempat ini" Heeko berucap dengan ekpresi putus asa dan sukses mengundang tawa Taehyung.

Taehyung tertawa geli. Gadis dihadapannya ini benar-benar menggemaskan.

"Hey, kamu membuatku malu Tae" lirih gadis itu protes.

"Bukan begitu, kamu sungguh menggemaskan"

"Sudahlah. Jangan tertawa. Kamu semakin membuatku tak nyaman"

"Maaf. Baiklah aku tidak akan tertawa" Taehyung berusaha menghentikan tawanya. Walau itu sulit.

"Jika tidak keberatan. Aku bersedia menemanimu jika Kak Yoongi tidak ada"

Pernyataan Taehyung berhasil membuat aktivitas makan Heeko terhenti. Jantungnya berdesir. Pria di hadapannya sangat reaktif. Taehyung begitu peka bahkan Heeko tidak berpikir sampai kesana.

"Ah tidak usah. Aku tidak ingin merepotkanmu. Bukankah kamu sangat sibuk?"

"Tidak apa. Akan lebih menyenangkan jika kita bersama. Aku juga butuh orang sepertimu dikala jenuh menghadang"

"Baiklah Kim Taehyung. Jika kau terus memaksa aku tidak tahu berbuat apa"

Mereka saling menyunggingkan senyum. Menyalurkan aura bahagia satu sama lain. Keakraban yang terjalin sangat cepat. Dan kapan tali persahabatan mulai terjalin. Mereka tidak tahu.

¤¤¤

Makan malam bertema tak terduga kini berakhir. Taehyung menawarkan diri mengantar Heeko pulang. Dan tentu gadis pencinta gratis ini mau saja. Walau dengan sedikit basa basi.

Selama perjalan menuju arah pulang. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir keduanya. Taehyung sibuk memandangi jalanan dan sedang menyetir. Sementara gadis berambut hitam lebat berparas anggun khas Jepang ini malah sibuk memandang Taehyung di sampingnya.

"Apa belum puas kau menatapku Heeko?" Heeko tersedak. Untuk kesekian kalinya ia tertangkap oleh korban netranya.

"Aku penasaran. Apa pekerjaanmu sampai membuatmu selalu sibuk Tae?" Heeko memandangi Taehyung bukanlah untuk memuaskan hasrat akan ketampanan dimilikinya. Melainkan rasa penasaran yang terus tumbuh seiring berjalannya waktu.

"Aku seorang dokter forensik"

"Wow" Spontan sang gadis berdecak kagum. "Pekerjaanmu keren sekali Tae" Imbuhnya

"Apa yang keren. Menangani mayat-mayat busuk tidak berbentuk sampai tidak memiliki waktu istirahat kamu bilang itu keren. Jangan jadi korban drama"

"Tapi bagiku itu keren"

"Jika aku boleh bertukar pekerjaan, Aku ingin bekerja sepertimu. Kamu hanya tidak mengerti betapa sibuknya pekerjaan itu. Bahkan untuk makan saja aku tidak sempat"

"Benarkah?. Hmm Tae"

"Iya"

"Jika kau tidak punya waktu untuk menyiapkan makanan. Datanglah ke kafe ku untuk makan. Khusus untukmu gratis"

"Jangan Heeko. Kamu akan rugi"

"Tidak. Anggap saja ini sebagai rasa terima kasihku telah membantuku menghadapi Yoongi" Heeko menggeleng pasti dengan ucapannya.

"Baiklah. Kau tidak boleh menarik ucapanmu Yoo Heeko!"

"Tidak akan"

Percakapan mereka terhenti sesaat. Sebelum giliran Heeko mengambil alih.

"Tae"

"Ya?"

"Apa kamu tidak ingin punya hubungan lebih akrab dengan Yoongi?"

Taehyung diam. Tak tampak akan merespon pertanyaan Heeko yang datang tiba-tiba. Taehyung menghela nafas panjang. Laju mobilnya melambat. Pria itu tengah mengumpulkan tenaga demi menjawab pertanyaan Heeko.

"Aku ingin itu terjadi. Aku ingin Kak Yoongi menganggapku sebagai seorang adik dan bukan sebagai rekan kerja. Tapi untuk masuk ke dalam kehidupan kak Yoongi dan mendapat posisi itu aku tidak bisa. Kak Yoongi terlalu menutup rapat kehidupannya. Bahkan dari orang terdekat sekalipun"

"Bahkan untuk waktu lima tahun belakang?"

Taehyung mengangguk lamban. Memperjelas jawaban tanpa berucap.

Kini mobil Taehyung sampai pada tujuannya, Heeko turun dan berterima kasih sebelum mobil berlalu meninggalkan Heeko masih membatu di koridor apartemen.

Sedari tadi kincir-kincir otak Heeko terus berputar. Menelurkan sebuah ide yang menurutnya cemerlang. Ide yang tidak akan ia ungkapkan pada Taehyung atau Yoongi. Heeko tahu kalau ia sudah kelewat batas. Tapi untuk menyatukan kedua pria itu agar menjadi lebih dekat bukankah itu hal yang baik?.

¤¤¤

Ini adalah malam kedua Heeko memilih pergi bekerja tidak menggunakan mobil pribadi. Entah apa merasuki otaknya. Bagi Heeko berjalan menikmati angin malam musim gugur merupakan kegiatan yang menenangkan. Walau jam sudah menunjukan pukul sebelas malam sekalipun.

Heeko memang pulang terlambat. Ada sedikit pekerjaan tertinggal sebelum di rampungkan. Dan Heeko beratensi menyelesaikan malam itu juga.

Tanpa mengenal rasa takut Heeko menyusuri trotoar gelap. Samar-samar Heeko melihat seseorang mencurigakan di seberang sana. Tunggu, Heeko mengenal siapa orang itu. Dari pakaian yang kenakannya. Pria yang mengenakan Hoodie hitam dan masker yang sama dilihatnya pagi tadi sebelum berangkat bekerja.

"Min Yoongi" tebaknya.







-Tbc-
Maaf jarang nongol ya chingu, bikos lagi nyari tempat yang nyamam buat bikin. Soalnya kos ga kondusif. Maklum ngekosnya ga sendirian kek dulu... Maafkeun...

Habis baca jan lupa tinggalin jejak yaw, saran dan kritikan dari chingu adalah sumber kekuatan dora bikin work ini..


BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang