Bagian Tiga Puluh Satu

8.4K 1K 144
                                    

Tak lama terdengar seseorang menekan kode pintu utama. Seorang gadis membawa dua kantong plastik berisi persediaan bahan makanan muncul dari balik pintu. .

Mendengar sapaan selamat pagi dari wanita itu, pandangan Yoongi beralih cepat ke sumber suara.

"Hah? Bukankah kau sudah kembali?" Yoongi menggagap. Lidah pria itu kelu ketika sosok yang tengah di carinya seperti orang gila berdiri menatapnya hangat.

"Pergi? Pergi kemana? Ah aku baru saja dari super market, kau mau titip sesuatu ya?"

"Bukan itu, kamu bilang akan kembali ke Jepang pagi ini"

"Ah itu..." Heeko beranjak menuju dapur,  mengeluarkan satu persatu isi dari kantong belanjaan lalu memindahkan ke dalam lemari pendingin "seseorang membuat ku luluh akan janjinya. Jadi aku batal ke Jepang. Oh iya ambilah, ini untukmu" dari dapur Heeko melempar sebuah minuman penghilang mabuk.

Yoongi menatap Heeko dengan perasan amburadul, senang, marah, kesal, bahagia bercampur menjadi satu layaknya sebuah nasi campur yang di siap di hidangkan. Yoongi lalu bangkit berjalan sedikit uringan ke arah Heeko yang tengah menyiapkan sarapan pagi. Tiba-tiba tangan Yoongi melingkar di pinggang Heeko. Menenggelamkan wajah lusuh itu di leher Heeko. Pria itu memeluknya dari belakang.

Heeko tentu terkejut begitu pria itu mendekapnya. Walau ritme jantung Heeko terpacu dua kali lebih cepat. Gadis itu berusaha mengontrol dirinya.

"Ah ti-tidak u-usag berle-lebihan Yoon..." lidah berubah kelu. Perlakuan Yoongi secara tiba-tiba membuat otaknya menjadi buntu dan kacau.

"Terima kasih untuk tidak pergi" bisik Yoongi.

Heeko luluh dengan bisikan manis di tepat di daun telinganya. Dengan berani Heeko memutar badannya ke arah Yoongi.  Mengalungkan tangannya di leher Yoongi. Tatapan mereka bertemu. Walau Heeko kini berusaha menahan  gugup "ku harap kau tidak lupa dengan janji mu. Min Yoongi!" Bisiknya tersenyum hangat.

Yoongi menggeleng, sebelum tatapan mereka kembali beradu "tidak, aku tidak akan lupa" imbuhnya.

Yoongi memperdekat jarak di antara wajah mereka hingga hidung dan kening mereka saling beradu. Ada senyum terukhir di bibir masing.

Yoongi yang tidak bisa menahan diri lagi akhirnya berhasil mengecup bibir Heeko sekilas. "Kau milik ku Yoo Heeko" bisiknya menarik pinggang gadis itu agar lebih dekat.

Yoongi perlahan kembali menautkan bibirnya. Gadis tertegun sesaat sebelum dirinya terbawa suasana. membalas kecupan menjadi sebuah ciuman yang hangat dan memperdalamnya. Bibir mereka terus bermain, melumat, menggulum bahkan menggigit.

Saat Yoongi hendak beralih mengecup leher Heeko. Gadis mendorong Yoongi menjauh darinya. Pria itu terjerembab. Wajah Heeko berubah merah padam. Jantungnya kini seolah ingin meloncat keluar. Heeko mengambil nafas kasar "apa yang kau lakukan" pekiknya jengah dan berlari menuju kamar mengunci pintu meninggalkan Yoongi yang menatapnya heran.

Heeko bersandar di balik pintu. Ia terduduk melipat kaki. Heeko menepuk-nepuk pipinya agar tersadar dari nafsunya. Namun bayangan bibir Yoongi yang melumat lembut mengalahkan semuanya.

"Apa yang telah aku lakukan? Bagaimana ini?" Nafas gadis itu tersengal-sengal. Heeko menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.

"Apa dia bilang? Aku miliknya, yang bernar saja" Heeko bergumam jengah.

"Berani sekali dia menciumku"

"Tapi kenapa aku membalasnya?"

"Kenapa jantung berdegup seperti ini" Heeko memukul dadanya pelan. Heeko meracau semakin tidak jelas.

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang