Bagian Lima Belas

8.2K 943 9
                                    

Suara berat muncul dari arah belakang Heeko.

Merasa namanya di panggil Heeko menoleh ke sumber suara. Kim Taehyung, pria itu berjalan mendekat ke arah Heeko. Pria mengenakan mantel hitam dibalut celana kulot senada tampak khawatir menatap Heeko lusuh.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Taehyung seraya menjongkok di samping Heeko.

"Yoongi memberi tahumu?"

Taehyung menjawab dengan sekali anggukan.

"Kenapa?" Tanya Heeko hati-hati.

"Dia bilang sepertinya kau butuh bantuan"

"Aku tak butuh bantuan. pergilah"

"Tidak, kamu butuh" Tangan Taehyung beralih menyentuh pundak Heeko. Namun sebelum tangan itu berhasil sampai di pundak sang gadis. Heeko mengelak.

"Pergilah, Tae"

"Kamu takut jika aku orang yang sama seperti kak Yoongi?" Jika Taehyung hanya menebak-nebak. Maka tebakannya memang benar adanya. Heeko memikirkan hal yang sama persis dengan ucapan Taehyung berusan.

"Apa menurutmu aku begitu?" Imbuhnya

Heeko tidak menggubris. tatapan kosongnya masih tertuju pada sungai mengalir tidak terlalu deras di hadapannya.

"Coba untuk menatap mataku" perlahan Taehyung meraih dagu Heeko. Menuntunya untuk menatap iris sipit miliknya. Heeko tidaklah sekeras itu. Ia menurut saja kemana tangan pria itu membawa dagunya. "Apa aku tampak seperti itu?" Tatapan mereka bertemu. Heeko memindai netra Taehyung mencari kebohongan yang tersembunyi disana. Ia tidak menemukan apa-apa. Melainkan tatapan hangat milik Taehyung yang kehangatanya menjalar di pembuluh darah Heeko.

"Aku takut Tae" lirih Heeko serak. Matanya tidak beralih. Hanya saja buliran air mata sudah meluncur bebas di ujung pelipis.

"Maafkan aku Heeko" Taehyung meraih pundak Heeko. Menyalurkan kekuatan sebisanya agar Heeko tetap kuat menjalani hidup yang dibuat berantakan olehnya.

"Apa yang harus ku lakukan?"

"Kau harus kuat dulu"

"Aku tidak bisa jika seperti ini"

"Kau pasti bisa" kini sepasang tangan itu beralih menyentuh pipi basah sang gadis. Mengungkung wajah Heeko bermaksud menyeka air mata yang membentuk sungai-sungai kecil di pipinya "Aku tahu kamu gadis kuat" sambung Taehyung.

Sungguh bersama Taehyung membuat Heeko merasa tenang.

¤¤¤

Demi kebaikan Heeko, Taehyung mengizinkannya untuk tinggal di apartemennya. Udara malam itu tampak rapuh. Gerombolan awan hitam menyeberangi langit menutupi terangnya bulan. Heeko duduk di balkon apartemen. Tubuh lemahnya ditutupi selimut lembut beroma lemon yang dipinjamkan Taehyung tadi. Netra sayu itu menatap kosong langit kelam yang tak lama lagi sang fajar akan menampakan diri.

Heeko merasa lebih tenang dari beberapa jam yang lalu. namun pikirannya masih amburadul. Kekacauan berkecamuk dalam otaknya yang membuat rasa kantuknya sirna.

Taehyung berdiri dibelakang pintu balkon. Memperhatikan Heeko dengan sorot kasihan. Atau lebih tepatnya merasa bersalah. Gadis tanpa dosa ikut terseret oleh dua pemuda yang tak sengaja dikenalnya. Membawanya kedalam mimpi terburuk dalam hidupnya. Dan sekarang yang bisa dilakukan Taehyung mempertanggungjawabkan semuanya agar Heeko merasa aman menjalani hari di negara asing ini.

"Ini untukmu" Taehyung mengulurkan sebuah mug berisi susu coklat. Sembari juga ikut duduk di samping Heeko " sudah lebih tenang?".

"Entahlah" Jawab Heeko bernada lemah.

"Heeko, ada yang ingin ku katakan padamu?"

"Apa itu?" Sang gadis menjawab tanpa melirik Taehyung sedikitpun. Sorot kosong menatap langit.

"Soal Kak Yoongi"

"Jika kamu hanya ingin menceritakan hal lebih mengerikan yang pernah dilakukan pria itu. lebih baik jangan"

"Bukan itu. ini hal yang harus ku beri tahu padamu. Agar kau tidak bingung kedepannya"

Heeko menghela. Memang beberapa waktu belakang kebingungan sempat melandanya akibat kedua pemuda ini. Dan mungkin saja pernyataan Taehyung amat penting untuk keberlangsungan hidup Heeko selanjutnya. "Apa itu?" sambungnya.

"Sebenarnya..." Taehyung merasa ia tak mampu melanjutkan. Padahal sedari tadi ia mengumpulkan atensi untuk mengatakannya. Lidahnya tiba-tiba kelu. Tak bisa dibayangkan akau terjadi apa setelahnya. Namun Taehyung harus tetap mengatakannya. Ia menghela sebelum kembali melanjutkan "Yoongi seorang pembunuh bayaran"

Prakkk...

Mug klasik cantik yang di genggam Heeko kini berubah menjadi beling yang berserakan di lantai.

Heeko tertohok. Napasnya terasa tercekik ditenggorokan. Ia menelan ludah dengan susah payah. Tubuhnya seolah berubah menjadi batu sebelum merasa jari-jemarinya kembali bergetar seperti beberapa jam lalu.

"Tidak mungkin" ucap Heeko tak percaya.

"Aku berkata jujur" sergah Taehyung lantang.

Netra Heeko beralih ke netra milik Taehyung. Membiarkan tatapanya berkelana mencari kebohongan dari pernyataan sang pria. Terkadang tatapan mata saja cukup untuk mengatakan apa yang sedang dirasakan. Namun yang ditemukan Heeko hanyalah sekelebat kilatan mata Taehyung yang menyiratkan kalau ucapan sang pria tidak mengandung unsur kebohongan.

"Bagaimana bisa?"

"Karena sebuah tuntutan" Taehyung bermaksud mengatakan itu agar Heeko sedikit lebih tenang.

"walau tuntutan sekalipun tetap saja ia seorang pembunuh" tukas sang gadis menjerit.

Taehyung meraih pundak Heeko membawanya pada posisi saling berhadapan. Dan tatapan mereka kini bertemu.

"Dengarkan dulu bagaimana terjadi sebenarnya".





Tbc.

Gimana chingu?

Dan ini lebih banyak menceritakan Taehyung di banding Yoongi. Maaf ya chingu. Soalnya perkara harus di selesai satu persatu *ngetik paan gw*

Semoga suka ya chingu...

Habis baca jan lupa tinggalin jejak ya chingu...

Ku tunggu kritik dan saran kalian

Kecup manja dari Taehyung

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang