Bagian Empat Puluh Dua

6.4K 756 83
                                    

[M] 18+

Ding dong

Suara bel itu terdengar lagi. Tujuh belas kali bel itu terus berbunyi. Yoongi tengah duduk di balkon sama sekali tidak tertarik untuk membukakan pintu ataupun menerima tamu.

"Seberapa lama ia akan bertahan?" Pria itu tersenyum sinis. Netranya menatap langit. Membiarkan wajah pucatnya diterpa sinar remang dari sang rembulan.

Setengah jam berlalu tetap saja bel itu terus berbunyi. Walau ritme kian melambat dan seseorang di luar sana masih tetap bersikukuh untuk bertemu dengannya.

"Baiklah, aku kalah. Ini sangat mengganggu ku" Yoongi beranjak dari balkon beratensi membuka pintu. Saat pintu itu di buka muncul sesosok perempuan berambut ikal coklat tua tersenyum ramah menyapanya.

Yoongi membeliak begitu tahu siapa sosok itu. Perempuan yang belakangan terus menari-nari di pikirannya. Itu Heeko

"Kau?" Tanya Yoongi heran.

"Anu oh apa tawaranmu masih berlaku?"

"Tawaran apa?"

"Bukankah apartemen ini masih terbuka?"

Yoongi terdiam. Matanya memindai Heeko dari kaki sampai kepala sebelum tertumbuk pada kedua matanya.

Tanpa berpikir lebih lama lagi Yoongi menarik lengan Heeko lalu menghempaskannya ke dinding. Lelaki itu mengurung Heeko menggunakan kedua tangannya sambil menatap iris indah itu lekat-lekat. Gadis itu kaget namun ia bisa mengendalikan ekspresinya

"Uh kenapa kau?" Heeko menatap Yoongi heran.

"Dengar!, aku hanya mengatakan sekali saja" Yoongi mendekati telinga sang gadis. Hembusan nafas Yoongi terasa hangat menyapu daun telinga membuat Heeko merinding.

"Mau atau tidak, jadilah wanitaku seutuhnya malam ini" gumam Yoongi dengan suara yang si lembut-lembutkan

kali ini Heeko tidak bisa mengendalikan ekspresi kagetnya. Tubuhnya membatu namun kaki nya gemetar. Jantungnya terpacu tiga kali lebih cepat mungkin lebih keterlaluan.

"Yoongmmpphhh" Tanpa ada aba-aba Yoongi menautkan bibirnya di bibir Heeko. Yoongi terus melumat bibir Heeko. Sedangkan gadis itu terus saja membatu. Namun sepersekian detik kemudian Heeko mulai terbiasa dengan aktivitas Yoongi.

Yoongi kemudian menggendong wanita itu san membawanya ke kamar. Secara perlahan Yoongi merebahkan wanita itu. Heeko menurut tanpa protes.  Yoongi kemudian menindihnya dan mengunci tangan Heeko dengan menggenggamnya. Yoongi kembali melumat bibir gadis dengan sentuhan yang sangat lembut .

Merasa kehabisan nafas Heeko berusaha meronta agar Yoongi sesaat menjauh darinya.

"Yoongi apa maksud semua ini?" Nafas  Heeko tersengal-sengal. Dilepaskannya salah satu tangan dari genggaman lalu menyapu bibirnya.

"Aku hanya tidak ingin kau kabur lagi. Ingat! Kau milikku" bisik pria itu tersenyum miring.

"Tapi aku..."

Yoongi kembali menautkan bibirnya, tanpa peduli apa yang dikatakan Heeko selanjutnya. Kali ini bibir Yoongi bergeser ke leher, menggelamkan kepalanya di ceruk leher Heeko. Yoongi mengecupnya perlahan meninggalkan beberapa tanda kemerahan di leher wanita itu. Heeko pasrah, di biarkann7ya Yoongi menjamah dirinya untuk malam ini. Baginya ini adalah bentuk hukuman karena berani 'kabur' dari seorang Min Yoongi.

Perlahan Yoongi membuka satu persatu kancing baju Heeko. Menampakan lekuk tubuh indahnya. Bibir Heeko tak henti-hentinya menyebut nama Yoongi saat pria itu terus bekerja.

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang