Bagian Dua Puluh Sembilan

7.6K 942 59
                                    

"Oh sudah sadar" Taehyung antusias begitu Heeko mengerjap.

"Dimana?" Lirih Heeko lemah.

"Di Rumah sakit"

"Kenapa kamu bisa disini, tae?"

"Kamu tidak sadarkan diri di jalan, ja-jadi aku membawamu kemari" Taehyung menggagap.

"Benarkah?"

Taehyung mengangguk. Netra gadis itu memindai ruangan yang asing baginya. Melirik jam di dinding sisi kiri yang menunjukan pukul sembilan pagi. Heeko menghela dan kembali menutup mata.

"Dimana dia?" Tanya gadis itu

"Siapa?" Taehyung berpikir sejenak sebelum ia tahu siapa yang dimaksud Heeko "ah dia, mungkin di rumah"

"Oh begitu" mendengar itu Heeko tidak tertarik untuk membahas seseorang yang dimaksud.

Heeko ingin menegakan tubuhnya, namun Taehyung menahan, terlalu cepat bagi Heeko untuk beraktivas terlalu dalam. Namun Heeko terus memaksa. Terpaksa Taehyung meninggikan tempat tidur di kepala Heeko.

"Sudah berapa lama aku disini?" Tanya gadis itu.

"Baru satu malam"

"Begitukah, seperti setahun" tawanya sinis.

Sesaat hening menyelimuti mereka berdua. Taehyung tidak henti menatap gadis itu khawatir. Sementara Heeko menatap kosong ujung ranjangnya, berusaha mengingat kembali peristiwa sebelum berakhir disini, walau otaknya belum bisa berpikir dengan baik.

"Kemarin kamu kamana saja?" Taehyung mengambil alih percakapan yang sempat terhenti sesaat.

"Aku hanya ingin menenangkan diri"

"Kenapa harus menghilang, kamu tidak bisa di hubungi"

"Aku hanya ingin sendiri"

"Kau membuatku takut Heeko"

"Oh ya? Mendekatlah" pinta Heeko menepuk sisi ranjangnya menatap Taehyung hangat dengan mata berkaca-kaca.

Taehyung lalu duduk disisi tempat tidur sesuai titah dan tak pernah beralih menatap Heeko heran.

Heeko meraih tangan Taehyung menariknya dalam dekapannya. Seperti biasa mendekap Taehyung membuatnya sedikit lebih tenang.

"jujur sebenarnya aku takut" Heeko terdengar serak. Gadis itu kembali menangis.

Taehyung terkejut tapi namun bisa mengendalikan dirinya. Dibalasnya pelukkan Heeko, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang gadis "Jangan takut, kamu wanita kuat. Kamu punya aku disini" lirihnya sambil menepuk-nepuk punggung Heeko pelan.

Mereka saling berpelukan, menyalurkan kehangatan dan kekuatan satu sama lain, Heeko yang sedang di masa-masa buruk saat ini butuh sandaran dan Taehyung siap menjadi sandaran tersebut. Walau ditempat lain ada seseorang yang bersedia tapi terlalu malas untuk mengatakannya.

¤¤¤

Beberapa jam yang lalu...

Taehyung langsung datang begitu Yoongi memberitahu Heeko tengah di rawat di rumah sakit

"Bagaiamana keadaan Heeko, kak?" Taehyung khawatir.

"Hanya demam biasa dan kelelahan. Jagalah dia dan bilang kalau kau yang membawanya kesini" pinta Yoongi malas.

"Kenapa tidak jujur saja?"

"Aku tidak yakin dia akan suka dengan keberadaanku disini. Aku pulang dulu"

"Kak Yoongi?"

¤¤¤

Beberapa hari di rawat Heeko pun di perbolehkan pulang, selama beberapa hari Taehyung setia menjaga Heeko. Pria itu selalu menolak ketika Heeko nyinyir memintanya untuk pulang dan istirahat. Sementara Yoongi, pria itu bahkan tidak pernah menjenguk gadis yang sudah hampir tiga bulan tinggal satu atap dengannya, jangan kan menjenguk mengirimkan buah atau makanan saja tidak pernah sama sekali. Bukannya tidak peduli, hanya saja Yoongi tidak berani masuk ke ruangan dimana Heeko di rawat. Ada perasaan malas untuk mengatakan permintaan maaf karena jika mereka bertemu, adegan itu mau tidak mau harus di lakukan Yoongi, dan pria itu amatlah malas melakukannya.

"Pulang ke apartemenku atau apartemen Kak Yoongi" Taehyung membantu mengemasi barang Heeko.

"Apartemen ku saja, aku tidak ingin merepotkanmu Tae" ucap gadis itu duduk di sisi ranjang menatap pria yang mondar mandir merapikan barangnya.

"Malah aku bersyukur kalau kau tinggal bersamaku. Tapi aku tidak akan memaksa. Jika butuh apa-apa kau bisa hubungi aku"

"Siap ayah Tae" Heeko meletakan sisi telapak tangannya di dahi dengan gelagat memberi hormat. Kedua ujung bibir gadis itu naik menampakan senyum merekah di pagi hari.

"Ayah Tae?"

"Iya, Kamu seperti ayahku saja, menjaga dengan tulus"

"Ah dasar, aku sudah bilang kau juga tanggung jawab ku" Taehyung menggeleng sebelum disusul gelak tawa mereka bergema seantero kamar rawatan.

¤¤¤

Raut wajah Heeko seketika berubah begitu melihat Yoongi tengah asik menikmati sarapan di tengah hari. Seolah kedatangan Heeko di apartemen tidak ada bedanya dengan aktivitas kesehariannya. Berbeda dengan Taehyung yang sangat khawatir bahkan untuk hal terkecil sekalipun

"Heeko, istirahat di kamar saja ya?" Tanya Taehyung sembari membawakan satu tas berisi barang Heeko selama di rumah sakit.

"Aku di disana saja Tae, disini lebih nyaman" Gadis itu tersenyum simpul sembari menujuk sofa di depan televisi.

"Tapi kamu harus banyak istirahat, akan lebih baik di kamar saja"

"Aku tidak punya kamar Tae, ranjangku selama ini hanya di sana" gadis itu meninggikan suaranya bermaksud menyinggung pria lain yang tengah berada di meja makan sana.

"Jika memang seperti ini akan lebih baik kau di apartemenku saja"

"Sudah lah Tae, aku tidak apa-apa"

"Pakai saja kamarku jika kau ingin" Sergah Yoongi nyaring.

Heeko terkejut, Kenapa Yoongi tiba-tiba baik, bukan baik atau lebih tepatnya bersedia meminjamkan kamarnya yang selama ini pintunya saja tidak bisa di sentuh, apa pria itu makan sarapan dengan susu basi? Entahlah, Heeko menaruh curiga tapi ia sedikit merasa senang.

"Tidak terima kasih, aku disini saja" Heeko sok berbasa-basi.

"Itu terserahmu jika ingin"

"Tidak apa Heeko, lebih baik di kamar daripada disini, aku akan membantumu"

Taehyung menggenggam tangan gadis itu agar tidak roboh, sebab Heeko masih terlalu lemah untuk bisa kembali berjalan sendiri.

Tanpa ada yang tau ada sepasang netra yang menatap mereka dengan sorot jengkel.







Tbc

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang