Waktu menunjukan pukul sembilan malam. Sudah hampir seharian Heeko dan Yoongi menikmati waktu berdua. Menikmati jajajan kaki lima. Dan bermain game di area permainan. Untuk pertama kalinya Heeko melihat Yoongi tertawa lepas. Dan itu berhasil membuat jantung Heeko menjadi tidak normal.
Kini Heeko mengajak Yoongi ke sebuah bukit di tengah kota atau biasanya di sebut N Tower. Dari atas sana bisa terlihat panorama sungai kota Seoul yang luar biasa indahnya. Juga menara Namsan yang menjulang tinggi dengan lampu berkelap kelip disana. Heeko menarik Yoongi pada sebuah bangku kosong dengan tumpukan salju yang menghadap kota. Heeko Membersihkan bangku lalu mendudukinya.
Biasanya di tempat ini banyak sekali orang menikmati panorama luar biasa menakjubkan diatas sana. Namun kali ini hanya satu atau dua orang berada disana. Mungkin mereka lebih memilih menghangatkan diri di rumah ketimbang harus keluar malam dengah guyuran tipis salju.
"Bukankah ini sangat indah. Aku baru satu kali kesini dan sudah hafal jalannya" Heeko antusias menunjuk ke arah gemerlap lampu-lampu sekitar sungai han.
"Ini juga kali pertamaku" Yoongi memandang lepas panorama disana.
"Benarkah?" Lalu disusul anggukan Yoongi.
Heeko menghela. Matanya kini beralih menyoroti bulan berwarna putih pucat "Disinilah aku berkencan terakhir kali dengan Jungkook" lirihnya pelan.
"Andaikan saja aku tidak keras kepala memintanya datang kesini dan tidak bertengkar. Mungkin Jungkook masih ada di dunia ini" Heeko mengambil jeda sesaat sebelum kembali melanjutkan "Dia pria yang baik dan ceria. Aku sangat betah berlama-lama dengannya. Pria yang rela berkorban agar kekasihnya tetap baik-baik saja" netra gadis itu kini berkaca-kaca. "Aku merindukannya" lepas sudah air mata Heeko mengalir membentuk sungai kecil di pipinya.
"Jadi kau mengajaku kesini hanya untuk memutar kembali memori konyol yang kau sebut indah bersama orang yang sudah mati?"
Heeko tertohok. Ucapan pria itu seperti anak panah yang menghujam siapa saja yang diinginkanya. menyela dengan intonasi tinggi. Bukankah itu tidak baik?.
"Maafkan aku. Aku hanya terbawa suasana, tempat ini terlalu banyak kenangan" Heeko menghapus kasar air matanya.
hening kembali menguasai suasana. Hanya suara angin musim dingin yang berhembus sepoi namun bisa membekukan darah jika berlama-lama tidak mengunakan pakaian hangat.
"Apa kamu pernah mendapat ciuman pertama, Yoon?" Sial, seharusnya Heeko tidak menanyakan hal demikian. Namun terkadang hati pikiran dan lisan tidak sejalan.
"Ciuman pertama?" Netra Yoongi beralih menatap Heeko yang tengah pura-pura tenang menatap langit.
"Ya, orang bilang jika kamu berhasil mendapatkan ciuman cinta pertamamu dari gadis atau lelaki yang disukai, berarti suatu saat nanti mereka bisa berjodoh" gadis itu mengecilkan suaranya, kecerobohan membuat suasana semakin aneh dan canggung. Heeko amat merutuk dirinya.
"Omong kosong"
"Itu memang terdengar konyol, tapi aku percaya"
Yoongi berdecih dan kembali menatap cahaya bulan yang terpantulkan di permukaan sungai.
"Kau pernah mendapatkannya?" Tanya Yoongi tiba-tiba
Heeko menggeleng "Saat itu aku masih sekolah dasar, aku jatuh cinta pada ketua kelasku. Aku ingin sekali mendapat ciuman itu. Namun aku tidak berhasil. Oh iya apa kau pernah mendapatkannya, Yoon?"
Tidak tampak respon balik atau ketertarikan Yoongi untuk membahas hal itu. netra Yoongi masih bermain dengan gemerlap kota dari ketinggian .
"Pria macam dirimu tidak mungkin. Kau sedingin es biasanya mana ada ketertarikan terhadap wanita" Heeko menyela sembari tertawa.
"Tentu, aku pernah mendapatkannya" Yoongi menjawab datar.
"Benarkah?" Heeko terbelalak, netranya kini beralih ke arah Yoongi dengan sorot terkejut "wow, Yoon luar biasa" Heeko bertepuk tangan dengan perasaan riang namun ada hatinya terasa tertusuk panah kecil.
"Kapan? Sekolah dasar kah? Sekolah menengah kah? Ayolah Yoon beri tahu aku" Imbuhnya
"Kenapa ingin tahu?"
"Aku tidak menyangka saja"
Untuk kesekian kalinya hening kembali berkuasa. Angin terus menghembus semakin dingin. Heeko merasa canggung mengingat hal baru mereka bahas. Sementara Yoongi beralih menatap langit.
"Itu seminggu yang lalu?" Lirih Yoongi datar
"Benarkah siapa? Jangan bilang targetmu kemarin adalah cinta pertama mu"
Yoongi menggeleng "Seseorang yang hampir meninggalkan ku sendirian disaat aku tidak ingin melepaskanya. Dan terus membahas kekasihnya yang sudah mati"
Heeko tertegun. Ia tahu siapa yang di maksud Yoongi, sangat tahu betul siapa wanita itu . Tapi bagaimana bisa. Apa pria itu tidak pernah jatuh cinta?
Yoongi kembali menoleh ke arah Heeko yang tampak sudah jengah. Di keluarkan tangan gadis itu dari saku coatnya lalu merubahnya menjadi sebuah genggaman.
"Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau. Kau adalah wanitaku, Heeko!" Lirihnya berhasil membuat Heeko semakin bergidik dan spontan netranya menatap Yoongi di sampingnya.
"Hey, bagaimana bisa. Kau bahkan tidak tahu bagaimana perasaanku"
"Jika kau tidak mencintaiku, akan ku buat kau mencintaiku"
"Ma-ma-mana bisa. Kau bahkan..." Yoongi meraih pundak Heeko lalu mengecup bibirnya sekilas.
"Jika tempat ini mengingatkanmu tentang kematian kekasihmu. Akan ku ubah tempat ini adalah tempat dimana kencan pertama kita di mulai" Yoongi mendekatkan bibirnya di telinga Heeko membisikinya.
"Yoongi-ssi" Heeko sudah bersiap meledak.
"Jadi berhentilah membicarakan pria lain denganku. Aku cemburu"
"Yoon, jadi kau selama ini adalah..." Heeko sangat gugup.
Yoongi mengangguk lambat.
"Tidak mungkin"
"Tidak ada yang tidak mungkin" .
Heeko menatap Yoongi lekat-lekat, netra mereka saling tertumbuk satu sama lain. Heeko mencari kebohongan di mata Yoongi untuk di jadikan alasan penolakan, tapi pria itu tampak serius. Malah Heeko yang kini semakin menyukai Yoongi.
"aku tidak mengerti, tapi sepertinya aku juga merasakan hal yang sama. Aku menyukaimu Yoon" bisik gadis itu tersenyum.
Yoongi kembali mendekatkan wajah mereka sebelum bibir itu saling tertaut mesra. Ciuman hangat berubah menjadi panas dan membara. Bahkan udara dingin tidak mampu menyentuh kedua insan yang ternyata saling mencintai.
"Maafkan aku Jungkook, sudah saatnya aku membuka hatiku untuk orang lain"
-tbc
Ini Yoongi waktu di N Tower, gans ga sih? Ya iyalah masi nanya juga😌
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY MEETS EVIL || Min Yoongi
Fiksi PenggemarYoo Heeko, gadis keturunan Jepang dan Korea mencoba mencari peruntungan di negeri Ginseng sembari belajar hidup mandiri. Gadis itu baru saja mulai menata hidup barunya. Membeli sebuah apartemen di Kota Seoul. Siapa sangka apartemen yang di beli deng...