Bagian Empat Puluh Lima

5.7K 695 43
                                    

Heeko memutar otaknya mengingat kembali setiap detail yang telah dilewatkannya. Ingatannya buntu, terakhir kali yang diingatnya ketika Yoongi menyentil dahinya setelah itu semuanya buram. Heeko menepuk kepalanya sebab ia menyadari sesuatu.

"Apa Yoongi menyiapkan ini sementara aku tidak menyadari dan langsung tertidur. Astaga Heeko apa yang telah kau lakukan" Heeko di rundung rasa bersalah. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di kedua lutut yang dipeluknya.

Tak lama suara isakan juga terdengar dari Heeko. Wanita merasa sangat bersalah. Malam yang seharusnya spesial kini berantakan oleh ulahnya.

Isak tangis Heeko mengundang Yoongi tersadar, lelaki itu terbangun dan menemukan sang istri tengah menangis seperti hantu.

"Hey ada apa?"

"Maafkan aku" Heeko tidak beralih dari posisinya. Suaranya tidak terlalu jelas akan tetapi Yoongi berhasil menangkap ucapannya.

"Maaf kenapa?"

"Aku mengacaukan semuanya?"

Kali ini Yoongi tidak paham, otak nya berputar mencari tahu apa maksud Heeko dengan kata 'mengacaukan' itu.

"Mengacaukan apa?"

Heeko mengangkat kepalanya dan menatap Yoongi dengan raut sendu.

"Aku mengacaukan malam pertama kita"

Pria itu bergidik ngeri. Jujur saja Yoongi masih belum terbiasa mendengat kata 'kita' di antara mereka apalagi harus mendengar kalimat 'malam pertama kita'. Baginya itu terdengar menggelikan.

"Kamu sudah menyiapkan ini semua, tapi aku mengacaukannya"

"Su- sudah lah, ini bukan salah mu. Semua hal konyol ini bukan aku yang menyiapkan, staf hotel berinisiatif memberi bonus sebab sebelum memesan kamar aku mengatakan bahwa aku baru saja menikah"

"Oh ya?"

"Lalu cincin ini" Heeko meraih kotak merah berisi cincin di atas nakas dan menunjukannya pada Yoongi

"Itu baru ku letakan disana"

"Benarkah itu?"

Yoongi mengangguk. "hapus air matamu, untuk apa menangisi hal yang tidak penting seperti ini" tidak ada usapan air mata, kecupan atau pelukan pengantar tidur. Yoongi malah tidur duluan.

¤¤¤

Dua belas jam kemudian Heeko dan Yoongi berada di kota Seoul, rencana untuk tinggal di Daegu beberapa harus batal perihal ia mendapat telepon dari Rumah sakit tempat Yoonji di rawat kalau sang adik di perbolehkan pulang dan Yoonji meminta untuk secepatnya di jemput.

Heeko dan Yoongi tengah berada di taman rumah sakit menunggu Yoonji yang tengah  mengikuti prosedur sebelum benar-benar di perbolehkan pulang.

"Hee" sapa Yoongi datar.

"Ya, ada apa?"

"Tidak jadi"

"Kenapa tidak jadi, katakan saja"

"Hmm- mana cincin itu?"

"Oh itu haha, kau khawatir aku meninggalkannya di hotel? Tentu saja tidak" Heeko tertawa kecil, tangannya beralih ke leher dan menampakan kalung berliontin cincin yang di maksud Yoongi "aku meletakannya disini, bukankah pernikahan kita sementara waktu harus di rahasiakan?" Sambungnya.

"Aku tidak khawatir sama sekali" Ucapan pria itu benar-benar tidak romantis sama sekali. Belum dua puluh empat jam mereka menjadi sepasang suami istri Yoongi seolah tidak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Beruntung Yoongi mendapat istri yang paham akan kondisinya, jika tidak semuanya akan berakhir sebelum dimulai.

"Oh kau memakainya?" Heeko menarik tangan Yoongi, melihat cincin yang melingkar di jari manis Yoongi yang sama persis dengan miliknya.

"Kenapa tarik-tarik" Yoongi lekas menarik tangannya menjauh dari Heeko. Ia mengepal tangannya bermaksud menyembunyikan cincin tersebut.

Heeko menatap Yoongi dengan sorot menusuk, iris coklat itu berkilat sejenak menunjukan tatapan siap memangsa.

"Kenapa kau menatapku begitu?" Lirih Yoongi tanpa melirik Heeko sedikitpun.

"Kau menggemaskan" Heeko lalu mencubit kedua pipi Yoongi sambil tertawa. Di susul lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Hey apa yang kau lakukan, berhenti!" Yoongi hanya berucap namun tidak bertindak menangkis serangan cubitan Heeko.

"Kenapa kamu menggemaskan, Yoon" Heeko terus mencubit pipi Yoongi dan  menggoyang-goyangkan ke kiri dan ke kanan.

"Menjauh dari pipiku" dustanya.

"Aku tidak meminta kalian bermesraan disini" sosok gadis itu tampak melipat tangan di dada berdiri di belakang Heeko dan Yoongi. Gadis itu sukses membuat pengantin baru itu terkejut.

"Astaga Yoonji. Kamu membuatku kaget" protes Heeko dengan nafas tersengal-sengal.

"Kak Yoon, kenapa membawa wanita ini bersamamu?" Protes Yoonji bersamaan dengan dilayangkannya tatapan tajam pada Yoongi.

"Kenapa? Kamu tidak suka? kalau begitu aku permisi pulang. Selamat menghabiskan waktu bersama" Heeko bangkit berpura-pura beranjak pergi. Namun dengan cepat Yoonji mencengkram lengan Heeko.

"Kenapa pulang. Aku juga ingin menghabiskan waktu bersama Kak Hee juga" Yoonji tersenyum manis menampakan jejeran gigi rapinya "Ayo kita pulang. Kak Yoon bawa koper ku, aku ingin bersama Kak Hee"

Yoongi mengangguk sembari menggulum senyumnya. Melihat Yoonji dan Heeko akur saja itu menjadi kebahagiaan luar biasa bagi Yoongi sebab Yoonji bukanlah gadis yang mudah dekat dengan orang lain.

¤¤¤

"Kak Yoon kau tidur di sofa saja. Aku dan kak Heeko tidur di kamar" titah Yoonji sembari melemparkan tubuhnya di atas ranjang.

"Tentu" jawab Yoongi datar.

"Tidak apa kan?"

Yoongi menjawab dengan sekali anggukan kemudian beranjak memindahkan barang Yoonji ke lemari jati di pojok kamar.

"Heeko, setelah ini aku mau keluar, jaga Yoonji" perintah Yoongi bernada datar.

"Tentu" Heeko menyahut.

"Kakak mau kemana?, aku baru setengah jam berada di sini dan kau sudah mau pergi"

"Ada perlu mendadak"

"Baiklah, aku tidak akan bertanya lebih dalam lagi"

"Terima kasih sudah mengerti, Istirahatlah, kau pasti lelah"

"Iya kak, kakak juga pulangnya jangan terlalu larut"

Yoongi menjawab dengan sekali anggukan. Selepas merapikan barang-barang Yoonji di lemari Yoongi bersiap-siap untuk pergi. Heeko yang tengah berada di dapur menghampiri Yoongi yang tengah memasang sepatu.

"Kau mau kemana?" Bisik Heeko bermaksud agar Yoonji tidak mendengar percakapan mereka.

"Aku mau menemui Taehyung, kami sudah berjanji bertemu" bisik Yoongi.

"Baiklah, aku percaya padamu kau pasti bisa" Heeko menepuk kedua lengan Yoongi dua kali.

Tidak ada pelukan selamat tinggal Yoongi berbalik dan meninggalkan Heeko yang berdiri seperti menunggu sesuatu darinya.

"Apakah aku ini benar-benar istrimu?" Batin Heeko.

Tbc.
.
.
.
.
.
Holla! Gimana gaes...
Ceritanya ngambang yekan?
Udah jujur aja, aku ga marah kok...

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang