Bagian Empat Puluh Tujuh

5.6K 660 34
                                    

“Baik ibu, aku mengerti” Lirih Heeko dalam bahasa Jepang. Tak lama ia lalu memutus sambungan telepon dengan ibunya.

Heeko menghela, diseruputnya late yang menunggu untuk di minum. Irisnya menatap keluar jendela kafe. Memperhatikan setiap langkah pejalan kaki bergantian.  Wanita itu dirundung  kegalauan.

Telepon yang baru diterima merupakan penyebab wajah wanita itu berubah masam. Ayah dan Ibunya berencana berkunjung ke Korea minggu depan membuatnya harus berpikir keras. Bagaimana cara agar bisa menyembunyikan kehidupan barunya, itu yang tengah dipikirkannya.

“apa yang kau pikirkan sampai kau harus menghela delapan kali dalam semenit”

Heeko terkejut begitu mendengar suara berat seorang lelaki. Spontan Heeko menoleh ke sumber suara tepat di belakangnya.

“Tae?”

“Kau menunggu seseorang atau memang sendiri?”

“Tidak. aku memang sendiri bergabunglah”

Taehyung melemparkan senyum hangat pada Heeko sembari duduk di hadapannya, pria itu membawa satu burger dan sebuah Americano.

“apa yang sedang memenuhi pikiranmu saat ini?” Tanyanya.

“ah tidak, bukan apa-apa”

“oh begitu. Aku mengira kita berteman dekat"

Heeko menghembuskan nafas keras, netranya berpindah ke makanan Taehyung “orang tua ku akan berkunjung ke Korea” lirihnya.

“oke, lalu?”

“mereka tidak tahu kalau aku tinggal bersama dengan Yoongi”

“Jadi kau tidak tahu bagaimana cara mengatakannya pada orang tuamu kalau kau tinggal bersama kak Yoongi sehingga kau berpikir untuk menyembunyikannya”

“Tepat sekali”

“Tidak usah di sembunyikan, terus terang saja”

“Itu tidak mudah Tae, apa yang akan mereka pikirkan jika aku tinggal bersama laki-laki yang tidak di kenalnya”

“kan ada Yoonji”

“Oh benar” Heeko tidak sampai berpikir jika ada Yoonji di apartemennya, otak bebalnya hanya memikirkan Yoongi hingga lupa kalau adiknya juga berada disana.

“Jadi terus terang saja, dan katakan kalau Kak Yoongi adalah pelindungmu, karena tinggal bersama Haruna terasa tidak aman”

“Kau benar Tae, kenapa otakku tidak sampai berpikir kesana. Terima kasih Tae, kau memang penyelamatku” Heeko menaikan kedua ujung bibirnya memperlihatkan senyum terbaik siang itu.

"traktir aku setelah semua selesai”

Tak lama lonceng pintu kafe terdengar berbunyi, menandakan kalau seorang pelanggan baru masuk. Spontan Heeko melihat arah pintu dan menemukan sosok yang amat familiar baginya. Heeko mengenali siapa orang itu.

“Jimin” gumamnya tidak percaya.
Heeko kemudian melambaikan tangannya memberi sinyal agar Jimin melihat ke arahnya. Sinyal itu berhasil di tangkap Jimin, lelaki itu juga membalas dengan lambaian tangan.

Jimin mendekati meja Heeko, lelaki itu hendak menyapa namun melihat seorang pria lain yang duduk membelakanginya. Jimin urungkan niatnya.

“Lama tidak jumpa, Jim” sapa Heeko sembari mengulas senyuman.

“Oh iya, apa kabar” Jimin membalas senyuman Heeko hingga kedua irisnya menghilang.

“Oh Jimin kenalkan dia Taehyung, temanku”

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang