Bagian Dua Puluh Lima

7.7K 978 39
                                    

"Halo selamat pagi" sapa Heeko pada gadis yang tengah duduk menikmati pagi.

Gadis itu membuka sebelah matanya, melirik ke sumber suara yang berani mengganggu aktivitas paginya. Lantas gadis itu kembali menutup matanya tanpa peduli sama sekali.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya Heeko sambil menyunggingkan senyum terbaiknya.

"Masih banyak bangku kosong di tempat ini, kenapa harus disini?" Ketus gadis itu dingin. Membuat Heeko sedikit tertegun.

"Aku hanya tak ingin sendirian" ucapnya setenang mungkin

"Ya sudah" gadis itu beringsut memberikan tempat untuk Heeko duduk. Gadis itu kembali ke melanjutkan aktivitasnya.

Diam-diam Heeko memandangi gadis itu lekat-lekat, netranya berkelana memindai setiap yang ada pada gadis muda di sampingnya. Sangat mirip sekali dengan Yoongi, bisa di katakan Yoongi versi perempuan. Berkulit putih pucat dengan mata sipit namun setajam elang, rambut hitam legam sebahu dan berponi, mengenakan piyama rumah sakit dan di baluti pakaian hangat. Air wajahnya sangat tenang. Heeko akui gadis itu amatlah manis.

"Sudah puas memandangiku?" Tanya gadis itu tiba-tiba dan berhasil membuat Heeko kaget. Heeko hanya mampu membalas dengan menyunggingkan senyum. Sifat gadis ini tidak ada bedanya dengan sang kakak.

"Kau perawat baruku?" Tanyanya kembali.

"Bukan" Heeko melembut.

"Lalu siapa?"

"Aku Yoo Heeko. Aku teman kakakmu" ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Hah?" Gadis itu membuka matanya dan menoleh cepat, menatap Heeko dengan sorot tajam dan menyengat, pupil coklatnya berkilat sejenak. Menampakkan sisi kebencian saat Heeko menyebut kata "kakak".

"Apa bajingan itu mengirimu kesini?. Pergilah sebelum aku benar-benar marah" bentak gadis itu dan hendak pergi.

"Tidak, dia bahkan tidak mengetahui aku kesini" Sahut Heeko menahan tangan gadis itu agar tidak pergi.

"Benar begitu?" Tanyanya berbalik menatap netra Heeko lekat-lekat.

"Iya, percayalah" Heeko tidak yakin dengan ucapannya, tapi ia berharap gadis itu bisa percaya padanya.

Sang gadis menghela, dan kembali duduk dengan tangan yang dilipat ke dada. Netranya kini tertuju pada air mancur yang berada di tengah taman rumah sakit.

"Apa yang dikatakannya padamu?" Tanya nya datar.

"Maksudnya?"

"Ya apa yang dikatakannya padamu tentangku, apa dia berkata kalau dia punya adik gila yang ingin di enyahkan dari dunia ini?"

Heeko menggeleng "tidak tidak tidak. justru sebaliknya"

Gadis itu menatap Heeko dengan sorot penuh tanda tanya. Heeko yakin gadis itu pasti ingin tahu kenapa, namun enggan bertanya. Harga dirinya melarang itu semua.

"Dia berkata kalau dia memiliki seorang adik yang ingin dilindunginya" lirih Heeko membalas tatapannya.

"Cih pembohong" sanggahnya tak percaya namun iris coklat milik itu tidak bisa berbohong, Ada kelegaan tersirat disana.

"Namamu siapa?" Heeko berbasa basi.

"Dia tidak memberi tahumu?"

"Sudah, tapi aku ingin mendengar langsung darimu"

Gadis itu menghela sebeluk melanjutkan "namaku Yoonji. Min Yoonji" sahutnya.

"Kau gadis yang manis" Heeko tersenyum lebar sembari mengacak rambut Yoonji. Gadis itu tertegun dengan perlakuan Heeko secara tiba-tiba. Akan tetapi diam-diam Yoonji menyukainya. Sebab itu biarkan Heeko menyentuh kepalanya.

"Umurku sudah dua puluh lima tahun, sangat aneh jika kau memanggilku gadis manis" protesnya.

"Du-dua puluh lima?. Berarti kau lebih muda dari ku satu tahun" Heeko terkejut begitu mengetahui umur Yoonji,  padahal Yoonji tampak seperti gadis berumur delapan belas tahun.

Sepintas pikiran tentang Yoongi menusuk tepat di otaknya. Heeko amat yakin Yoongi pasti lebih tua darinya, tapi berapa tahunkah?

"Berarti kakakmu?"

"Mungkin sudah dua puluh delapan tahun"

"Wow" Heeko kagum dengan visual kakak beradik yang tampak awet muda. Heeko merutuk dirinya telah memperlakukan Yoongi secara tidak sopan.

"Ah ini aku membawa kimbab isi mozarela. Kau mau?" Tawar Heeko sambil menyodorkan satu kotak kimbab yang mulai dingin.

"Benarkah? Kakak bisa tahu makanan favoritku?"

"Yoongi memberitahuku"

Ada senyum terukir dibibir Yoonji namun cepat-cepat digulumnya. Dan Heeko berhasil menangkap senyuman itu.

"Tu-tunggu, kakak tidak memasukan racun disinikan?" Tanya Yoonji begitu polosnya.

Heeko tertawa geli dan kembali mengacak rambut Yoonji "Jika kamu tidak percaya, apa bersedia makan bersama?"

"Baiklah, aku setuju" Heeko membuka kotak berisi sepuluh potongan kimbab yang mulai dingin dan memakannya bersama.

"Bagaimana kabar kakakku?" Tanya Yoonji di selah kunyahannya.

"Ah, dia sangat merindukanmu"

"Jika dia rindu kenapa tidak pernah menjengukku?"

"Kamu hanya tidak tahu" lirih Heeko. "Oh iya bolehkah aku sering datang kesini" tukas Heeko.

"Tidak"

"Kenapa?"

"Kecuali kakak membawakan kimbab lagi untukku, baru kakak boleh datang"

"Tentu saja. Akan ku bawakan satu truk kimbab untukmu" ucap Heeko sembari tertawa.

Cukup mudah menaklukan Min Yoonji. Gadis yang diyakini Heeko seorang periang dan sangat manis. Peristiwa kelam yang di alaminya dulu harus segera di lupakan. Sebab akan sangat rugi jika Yoonji tidak dapat merasakan kembali bagaimana hidup dengan normal.

Mereka menikmati kimbab dalam tawa di suasana dingin namun menenangkan. Mereka tidak sadar jika ada seseorang yang tengah memperhatikan dengan rasa penasaran amat besar.

¤¤¤

Tiga puluh menit kemudian Yoongi dan Heeko sudah berada di dalam mobil dan menuju perjalanan pulang. Tak ada sepatah katapun yang terucap setelah Heeko berhasil mengambil hati Yoonji. Sama seperti adiknya, Harga diri pria itu melarang untuk menanyakan apa yang mereka berdua tadi lakukan. Tetap saja Yoongi tak berani berkata sepatah katapun. Walau ingin menanyakan.

"Dia gadis yang manis" ucap Heeko mencairkan suasana yang tidak kalah dingin dibanding diluar sana. "Mulai minggu depan aku akan rutin menjenguknya"

"Tidak"

"Kenapa, Yoonji ingin aku datang. Kamu tidak bisa melarangku Yoon. Lagipula aku bertemu dengannya bukan demi dirimu" protes Heeko dengan intonasi semakin tinggi.

"Cih"

Suasana kembali hening. Heeko sibuk dengan ponselnya dan Yoongi fokus menyetir. Diam-diam Yoongi tersenyum. Taehyung benar, ternyata Heeko memanglah berguna. Dan Yoongi harus bisa memanfaatkan keadaan dengan sangat baik.





Tbc

BOY MEETS EVIL || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang