Sinar mentari berhasil menerobos cela gorden. Membangunkan seorang wanita yang tengah tertidur pulas diatas tempat tidur. Heeko menggeliat sebelum bangkit untuk bangun. Mengucek matanya lalu memindai tiap sudut ruangan. Irisnya terhenti pada rak buku yang di baliknya adalah kamar Yoongi.
"Yoongi kau sudah pulang?" Pekik Heeko. Berharap ada sahutan dari dalam sana. Namun tidak mendapat respon balik.
Yoongi saat ini tengah menjalankan misinya, sudah tiga hari lelaki itu tidak di rumah dan seharusnya saat ini sudah berada di ruanganya. Namun Yoongi tampaknya belum kembali.
Heeko merapikan dirinya sebelum terjun ke kamar mandi, mengucir rambut dan hendak pergi. Namun atensinya terhenti sebab ada satu hal yang menggilitik nuraninya sejak lama. Mumpung pria itu tidak ada di apartemen dan ini lah kesempatannya gadis itu, ia beratensi masuk ke ruangan yang di jadikan kamar Yoongi saat ini dan penasaran kenapa Yoongi membuat ruangan yang sama sekali tidak boleh di masuki siapapun tanpa terkecuali.
Perlahan Heeko mendekati pintu berbentuk rak tersebut, mencari tombol untuk masuk kesananya. Nyatanya Heeko tidak menemukan tombol atau apapun itu untuk membukanya, dan sepertinya ruangan itu tidak memiliki kunci. Sebab tidak sampai lima detik Heeko sudah berada di ruangan itu.
Ruangan itu tampak gelap. Heeko meraba dinding untuk mencari kontak lampu, dan pada saat Heeko berhasil menyalakan lampu wanita itu sedikit terkejut.
Ruangan itu tampak seperti ruangan editor musik yang pernah di lihatnya di kantor Namjoon, ada komputer dengan dua monitor besar, dan beberapa tombol yang tidak bisa dipahami apa kegunaannya. Beberapa foto dan kertas menempel di dinding dan ada sebuah piano di sudut ruangan tersebut.
Heeko mengambil sebuah buku di atas meja di dekat komputer, Heeko membukanya. Buku berisi coretan dan not balok yang kurang di mengertinya. Matanya juga tertuju pada bingkai foto yang terlatak di atas meja, foto yang berisikan tiga orang yang Heeko yakini itu adalah foto keluarga Yoongi.
Beberapa pertanyaan yang berhasil di simpulkannya dari apa yang ia lihat, siapa Yoongi sebenarnya? Ditempat kecil ini dimana Yoongi tidur?, sebab Heeko tidak menemukan tempat tidur yang layak, melainkan hanya selimut dan bantal yang terlipat rapi di atas sofa di sudur ruangan.
Tiba-tiba seseorang melingkarkan tangannya di pinggang Heeko, sontak gadis itu kaget dan menjatuhkan buku yang tengah berusaha dibaca.
"Siapa yang menyuruhmu masuk ke kamar ini dan menyentuh barang-barangku?" bisik pemilik tangan tepat di daun telinga Heeko.
"Yo- Yoongi, kau sudah pu- pulang? Pagi sekali kau pulang haha" sambungnya tertawa, Heeko tertangkap basah.
Yoongi menopang dagunya di pundak Heeko seraya kembali berbisik "ada hukuman untuk seseorang yang berani masuk tanpa izin"
"Hu- hukuman, hukuman apa?"
Yoongi meraih sisi pinggang Heeko dan memutar tubuh sang gadis menghadap ke arahnya. Dengan cepat Yoongi mengecup bibir Heeko sekilas dan membuat wanita itu terlonjak kaget.
"Hukuman selesai, selamat pagi" nada bicara memang terkesan hangat namun pria itu menyapa tanpa ekpresi.
"Eh oh ya, se- selamat pagi haha iya selamat pagi" Heeko kembali tertawa menutupi kegugupannya
"Baiklah. Aku buatkan sarapan untukmu, tunggu sebentar" Heeko berusaha hendak kabur tetapi Yoongi berhasil meraih lengan wanita itu dan mencengkramnnya erat.
"Apa yang kamu lakukan disini, hmm?" Tanya Yoongi sembari menghempaskan tubuhnya di sofa usang itu.
"Aku tidak, hanya penasaran saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY MEETS EVIL || Min Yoongi
FanfictionYoo Heeko, gadis keturunan Jepang dan Korea mencoba mencari peruntungan di negeri Ginseng sembari belajar hidup mandiri. Gadis itu baru saja mulai menata hidup barunya. Membeli sebuah apartemen di Kota Seoul. Siapa sangka apartemen yang di beli deng...