Malam itu Yoongi tidak bisa tidur nyenyak. Kamar rawatan nyaman dan hangat, dengan kasurnya yang lembut. Namun hatinya gelisah dan tentu saja rindu.
Sudah hampir tiga hari semenjak sadar namun Heeko tak dapat dia temukan. Bukan menghilang namun berbagai alasan membuatnya harus bersabar untuk menunggu waktu tepat. Dan Yoongi benci itu.
Tingkah Yoonji dan Jimin selama ini seolah menghalang-halangi membuatnya menaruh curiga. Apa yang sebenarnya terjadi?
Rindu yang semakin menyesakan membuat Yoongi tidak bisa menunda lagi. Dia harus bertemu Heeko hari itu juga bagaimana pun caranya.
Tubuh yang masih ngilu bisa ditahan namun tidak dengan hatinya. Secara diam-diam tanpa membangunkan Yoonji yang tertidur pulas dan kebetulan Jimin punya urusan mendadak. Menyeret infus yang terhubung ke tanganya pria itu berhasil keluar. Tujuan selanjutnya adalah bagian administrasi. Menanyakan dimana sang istri di rawat adalah langkah selanjutnya.
Berawal para staf ragu dengan siapa Yoongi, pria itu berani menunjukan identitasnya jika dia adalah suami sah Heeko.
"Ah Yoo Heeko sedang berada di ICU, staf kami akan mengantar anda kesana" Sahut salah satu staf yang berdiri di balik mejanya.
Bersama seorang dokter yang kebetulan adalah dokter yang menangani Heeko, Yoongi di tuntun kesana. Ada sesuatu yang membuatnya penasaran. Sudah hampir seminggu kenapa Heeko masih berada ICU, bukankah seharusnya sudah di ruang rawatan sama sepertinya. Yoongi merasa ada yang tidak beres.
Dokter itu menuntun Yoongi pada sebuah ruangan yang kentara dengan bau medis yang kuat. Yoongi memindai setiap sudut ruangan seperti sebuah mesin pemindai. Ruangan itu terlihat aneh. Ruangan yang terbagi menjadi dua dengan kaca besar sebagai pemisah. Ruangan dimana Yoongi berada tampak seperti ruang tunggu atau ruang istirahat untuk keluarga pasien, tidak tampak ada tanda-tanda kehidupan disana dan ruangan yang di batasi kaca adalah ruangan rawatan khusus yang tidak bisa di masuki sembarang orang. Yoongi mengenal sosok berada dalam ruangan itu. Wanita yang saat ini sedang di rindukannya terbaring lemah dengan berbagai alat medis yang menempel pada tubuhnya. Pria itu bergetar.
"Apa yang terjadi?"
"Yoo Heeko mengalami gagal jantung. Beberapa tulang rusuknya patah dan mengenai jantungnya sehingga beberapa bagian jantungnya mengalami kerusakan fungsi. Untuk saat ini dia harus menggukan alat bantu agar dapat bertahan hidup"
Yoongi menarik nafas dengan sangat panjang dan berusaha menelan ludah, tetapi rasanya seolah ada tangan raksasa yang sedang mencekik lehernya. Sehingga lupa bagaimana cara bernafas dengan benar. Kedua kaki Yoongi mendadak lemas dan rasanya baik lutut maupun sikunya tak bisa lagi bergerak.
Kesan yang Yoongi rasakan sangat menyakitkan, seolah ada aliran listrik mengalir kuat menyentrum dirinya. Ia tertohok, hatinya sakit tidak terperi seperti ribuan anak panah menghujam tepat di jantungnya mencabik hingga hancur tak tersisa.
Ini bukan kenyataan yang diinginkan Yoongi, bukan hanya Yoongi saja siapapun yang berada di posisinya pasti tidak akan ada yang menginginkan hal ini.
"Apa bisa di sembuhkan?" Suara Yoongi berubah serak.
"Jika ada yang bersedia mendonorkan jantung dan cocok dengan tubuhnya. Kemungkinan bisa di selamatkan"
Yoongi memejamkan matanya berharap saat membuka mata semua kembali pada seperti dulu, namun ini adalah kenyataanya, seberapa kali dia memejamkan mata tetap saja inilah yang telah terjadi.
Pria itu terjerembab, memilin wajah sembari memukul tubuhnya sendiri, hatinya terasa terbakar dan sangat sakit.
Tak berselang lama beberapa orang masuk keruangan itu. Mereka adalah anggota keluarga Heeko yaitu orang tua Heeko dan Haruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY MEETS EVIL || Min Yoongi
FanfictionYoo Heeko, gadis keturunan Jepang dan Korea mencoba mencari peruntungan di negeri Ginseng sembari belajar hidup mandiri. Gadis itu baru saja mulai menata hidup barunya. Membeli sebuah apartemen di Kota Seoul. Siapa sangka apartemen yang di beli deng...