Part 12

221K 9.4K 944
                                    

"Bagaimana apakah kalian menerimanya?" tanya Bima hati-hati.

Hani dan Ivan saling tatap dan mereka dengan mantap menganggukan kepala mereka.

"Alhamdulillah." ucap semuanya.

"Bagaimana jika kalian jalan-jalan terlebih dahulu, terserah kalian ingin pergi kemana. Supaya kalian itu tambah kenal satu sama lain." ucap Tio memberi saran.

Hani dan Ivan kembali bertatapan dengan satu alis yang terangkat. Seolah-olah mereka sedang memberi isyarat satu dengan yang lain.

"Gimana? Kalian mau kan?" ucap Tio tidak sabaran.

Keduanya hanya mengangguk pasrah.

"Ya udah tunggu apa lagi." ucap Vera.

Keduanya lantas berdiri dari tempat duduk nya. Sebelum benar-benar beranjak pergi, Hani menoleh ke arah mamanya yang sedang tersenyum kearahnya.

"Udah gak papa sayang, nanti masalah pulang biar sekalian dianterin sama nak Ivan." ucap Rani sambil menoleh kearah Ivan.

"Iya kan nak Ivan?" lanjut Rani.

"Iya tante."

"Tuh, nak Ivan aja gak papa kok, udah sana jalan nanti keburu malam."

Hani mengangguk pasrah. "Ya udah aku jalan dulu ya ma. Assalamualaikum," ucap Hani sambil menyalimi semua orang yang ada disitu.

"Waalaikumsalam." balas mereka semua.

Hani dan Ivan segera turun untuk menuju ke parkiran. Setelah sampai di parkiran Ivan langsung masuk ke bagian kemudi dan diikuti Hani yang duduk di samping tempat kemudi. Ivan mulai menyalakan mesin mobil nya dan tak butuh waktu lama, mobil itu sudah membelah padatnya jalan raya pada malam hari ini.

Di dalam mobil tidak ada yang membuka suara, hanya suara dari radio mobil yang menemani kesunyian yang melanda kedua insan itu. Sampai akhirnya Ivan lah yang memecahkan keheningan tersebut.

"Mau kemana?" tanyanya dingin.

Hani menoleh dan berujar. "Lo nanya ke gue?" ucap Hani sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Hm."

"Terserah."

Setelah itu keadaan di dalam mobil kembali hening sampai akhirnya mobil yang dikendarai oleh Ivan berhenti di depan sebuah kafe yang cukup ramai.

"Turun." perintahnya pada Hani.

Keduanya turun dan berjalan beriringan memasuki kafe tersebut. Mereka berdua memutuskan untuk duduk di meja paling pojok dekat jendela.

"Pesen apa?" tanya Ivan dengan datar.

"Milkshake."

"Mbak." panggil Ivan pada salah satu pelayan.

"Iya mas, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang pelayan sopan.

"Milkshake 2." ucap nya masih dengan nada dingin.

"Ada lagi?"

Ivan hanya menggelengkan kepalanya.

"Baik ditunggu 5 menit." setelah itu pelayan pun pergi.

Hening.

Tidak ada yang membuka percakapan sampai akhirnya suara pelayan menginstrupsi keduanya.

"Permisi mas mbak, ini pesanannya."

"Makasih." ucap Hani.

Setelah itu pelayan pun pergi. Dan masih keadaan hening yang menyelimuti kedua insan itu.

Married With Ketua OSIS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang