"Maaf Van ... aku telanjur kecewa sama kamu" balas Hani.
Cewek itu memilih untuk membawa Davi ke RS terdekat untuk mendapat pertolongan pertama. Tidak mungkin jika Hani membawa Davi ke apartemennya. Sama saja ia cari masalah.
"Ayo kak"
"Han kamu mau kemana"
"Bukan urusan kamu" balas Hani dingin.
Hani memberhentikan taksi yang kebetulan melintas dan segera memberitahu tujuannya akan kemana.
"Aarrghh" teriak Ivan frustrasi.
Cowok itu menoleh ke belakang dan mendapati Amanda,Aretha,serta sahabat-sahabatnya yang sedang memperhatikannya.
Dengan langkah penuh emosi ia menghampiri Amanda. Ia tersenyum miring sembari mencengkram dagu cewek itu kuat-kuat.
"Lo mau apain Hani, hah?!"
"Aku cuma mau bikin dia sengsara, Van. Dia udah rebut kamu dari aku. Dan aku mau nyiram muka dia pake air keras supaya dia jadi buruk rupa terus kamu mau terima cinta aku" ujar Amanda dengan suara bergetar ketakutan.
Ivan melepas cengkramannya kasar dan berbalik. Jika saja yang di depannya ini bukan perempuan, sudah pasti bogeman mentah darinya melayang di wajah orang itu.
"Pergi dari hadapan gue sekarang juga atau nyawa lo melayang!" desis Ivan.
Amanda tidak menggubris ucapan Ivan barusan. Dia melangkah maju dan memeluk Ivan dari belakang. Reflek,Ivan menghempas Amanda hingga cewek itu jatuh tersungkur.
"Gue bilang pergi ya pergi!!" bentak Ivan.
"Van aku mohon kasih aku kesempatan sekali lagi"
"Gue tegasin sama lo untuk yang terakhir kalinya. Jangan pernah ganggu gue ataupun Hani. Asal lo tau, gue sama dia gak sekedar pacaran tapi kita udah nikah! Lo mundur atau nyawa lo yang jadi taruhannya!"
Setelah mengatakan itu, Ivan pergi untuk mencari dimana Hani sekarang. Jujur saja ia marah, kesal, dan cemburu dalam satu situasi. Namun ia tidak boleh egois, ia harus minta maaf lagi dengan cewek itu. Ia tidak ingin rumah tangganya hancur ditengah jalan.
"Lo denger sendiri kan Amanda Resita?!" tanya Cinta malas.
"Gak! Gak mungkin! Lo semua pasti bohong kan?!"
"Gak guna" jawab semuanya.
"Untungnya apa coba buat kita. Ivan sama Hani emang udah married dari SMA. Mereka dijodohin sama kakek mereka dan hubungan mereka udah jalan dua tahun lebih" lanjut Oliv.
"Tha, bantuin gue"
Aretha segera membantu Amanda berdiri.
"Gue gak akan biarin lo semua hidup dengan tenang!! Terutama si bitch itu!"
Tasya sudah geram sedaritadi lalu saat mendengar Amanda memanggil Hani dengan sebutan bitch, ia menghampiri Amanda dan menampar cukup keras.
"Jaga omongan lo! Jangan pernah hina Hani lagi atau lo berurusan sama gue" ucap Tasya tajam.
Amanda menyeringai sembari memegangi pipinya yang terasa panas. "Cabut Tha,"
"Dasar pelakor!" umpat Cinta.
"Udah sayang, jangan ngumpat terus" ucap Arif.
"Bodo!"
♡♡♡
"Gimana keadaan teman saya dokter?" tanya Hani.
Dokter wanita setengah paruh baya itu tersenyum. "Teman kamu tidak apa-apa, hanya luka ringan saja. Hari ini juga sudah boleh pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...