Part 21

166K 6.7K 246
                                    

Namun karna ia penasaran, jadilah ia turun menemui seseorang yang ada diruang tamu.

Saat di tangga Hani berhenti mendadak karna yang ia lihat sekarang adalah Ivan. Saat ia ingin berbalik, tiba-tiba Rani memanggilnya dan dengan terpaksa Hani berbalik dan mendekat kearah mamanya.

"Kenapa ma?" tanyanya.

"Duduk dulu dong sayang" ucap Rani sambil menepuk sofa disebelah nya.

Hani pun menurutinya. Ia duduk menghadap Ivan. Sebenarnya ia masih teramat kesal terhadap Ivan. Namun apa boleh buat, disitu ada Rani yang masih setia duduk dengan tenang.

"Kenapa ma?" ulang Hani lagi.

"Itu nak Ivan katanya pengen ngobrol sama kamu. Yaudah mama tinggal ke dapur dulu ya sayang." ucap Rani dan setelah itu berlenggang pergi menuju dapur.

Di ruang tamu hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Kemudian Ivan memberanikan diri untuk meminta maaf.

"Gue minta maaf." ucap nya datar.

Hani hanya melirik sekilas dan sekarang ia hanya fokus pada ponselnya. Padahal yang ia lakukan hanya lah menggeser-geser layar saja.

"Gue minta maaf." ucap Ivan sekali lagi.

"Gue gak butuh maaf dari lo!" balas Hani ketus.

"Gue tau gue salah dan makanya gue bela-belain kesini cuma buat minta maaf langsung sama lo. Dan buat selanjutnya terserah lo mau maafin atau gak itu bukan urusan gue lagi." ucap Ivan dingin.

"Dengan mudahnya lo bilang kayak gitu, lo tuh tau gak sih? Tadi itu lo sama aja udah permaluin gue di depan umum. Apa salah gue coba? Gue cuma mau lo minta maaf sama gue! Udah itu aja, gak lebih. Dan sekarang dengan gampangnya lo cuma bilang 'gue minta maaf' setelah apa yang udah lo lakuin ke gue? Iya?!" setelah mengatakan itu Hani pergi dari hadapan Ivan.

"Segitu bencinya lo sama gue Han?" batin Ivan sambil menatap kepergian Hani.

"Hani! Kamu mau kemana sayang?!" teriak Rani dari bawah.

Tak mendapat respon dari Hani, Rani segera menghampiri Ivan di ruang tamu.

"Hani kenapa nak Ivan?" tanyanya saat sudah sampai di hadapan calon menantunya itu.

"Maafin aku tan, ini semua salah aku."ucap Ivan sambil menunduk lesu.

"Memangnya kalian ada masalah apa?" tanya Rani dan duduk berhadapan dengan Ivan.

"Jadi gini ...." Ivan mulai menjelaskan semua dari awal hingga akhir.

"Ya ampun sayang, maafin Hani ya. Tante jadi gak enak sama kamu."

"Gak papa kok tan, aku bisa ngertiin keadaan Hani sekarang."

"Yaudah nanti tante coba buat bicara sama Hani ya. Siapa tau dia mau maafin kamu setelah tante kasih tau."

"Tapi aku pesen tan, kalo dia belum bisa maafin aku jangan dipaksa. Nanti dia malah tambah benci sama aku. Yaudah kalo gitu aku pamit pulang dulu tan. Salam buat Kak Rayhan sama Hani juga."ucap Ivan sambil berdiri dan mencium punggung tangan Rani.

"Iya hati-hati ya, Van, sekali lagi tante minta maaf soal Hani."

"Iya tan, kalo gitu aku pamit. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

      
                                          ●●●

Di kamar Hani hanya duduk sambil mendengarkan musik menggunakan headset dan mengamati setiap foto yang ada pada album.

Disitu terdapat seorang anak perempuan berumur sekitar tujuah tahunan yang sedang tertawa lepas dan pipinya dicium oleh anak laki-laki disebelahnya.

Married With Ketua OSIS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang