Disinilah Hani berada. Tempat yang asing baginya dan juga jauh dari pusat kota.
Perlahan tapi pasti,matanya mulai mengerjap dan terbuka sempurna. Pertama kali yang ia lihat adalah seorang gadis yang berdiri di depannya dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Gimana tidurnya princes? Nyenyak?!"tanyanya dengan senyum devil.
"Lo siapa?"tanya Hani.
Cewek itu maju tiga langkah tepat di depan Hani yang duduk di kursi dengan tangan dan kaki diikat.
Tangannya terulur mencekram dagu Hani. Mau tak mau Hani pun menatap gadis di hadapannya ini.
"Lo gatau siapa gue?!"
Yang ditanya hanya menggeleng pelan.
"Gue Luna MANTAN pacarnya Ivan!!"teriak Luna sambil melepaskan cengkramannya dengan kasar.
Hani tertawa meremehkan. "Oh mantan ya"balas Hani sangat santai.
Luna yang mendengar itupun geram dan menjambak rambut Hani. "Kenapa?! Sakit? Iya!!"teriak Luna saat melihat Hani meringis kesakitan.
"B aja"
Tangannya memang sudah berhenti menjambak rambut Hani. Namun kini beralih pada pipi mulus Hani. Atau lebih tepatnya menampar.
"Dasar bitch! Lo yang udah buat Ivan berubah!! Dan lo juga yang udah ambil Ivan dari gue!"ucap Luna yang kembali menampar pipi Hani.
Hani yang diperlakukan sedemikian rupa sudah mati-matian menahan rasa sakitnya. Namun ia harus tegar dan kuat menghadapi anak siluman seperti Luna.
"Sorry ya gue tegasin sama lo yang katanya MANTAN pacarnya Ivan. Pertama gue gak pernah buat Ivan berubah. Kedua gue juga gak pernah rebut Ivan dari lo. Bukannya lo sendiri ya yang ninggalin Ivan? Dan milih pergi sama cowok lain?"jelas Hani sambil tersenyum miring.
Emosinya sudah sampai di puncak ubun-ubun. Kini tangannya terangkat keatas dan...
Bugh
Suara pukulan cukup keras bahkan aksinya lebih parah dari yang tadi. Ya! Luna kini meninju pipi Hani dan melukai sudut bibirnya.
Sudah tidak diragukan lagi kemampuannya untuk baku hantam dengan lawan. Bahkan lawan 10 orang laki-laki yang berbadan kekar saja mereka kalah dengan semua pukulan telak dari Luna.
"Kurang ajar!! Jaga omongan lo jalang!!!"ucap Luna marah.
Hani kembali tertawa dengan keadaan bibir yang sudah robek sedikit. "Ga salah? Yang jalang disini itu bukannya lo ya?"
Stok kesabaran Luna sudah habis. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. Tak membutuhkan waktu yang lama. Dua orang berbadan kekar serta tatapan tajam itu sudah datang sesuai perintah Luna.
"Bawa perempuan ini ke tempat kemarin! Jangan sampai ada yang tau atau nyawa kalian yang jadi taruhannya!!"
"Baik nona"
Dua orang itu segera menarik paksa tubuh Hani untuk berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu.
"Lepas!!"ucap Hani berusaha berontak namun nihil tidak berhasil.
"Diam!"sentak salah satu dari mereka.
Karena tangan dan kakinya sudah terlepas dari ikatan. Segera cewek itu memanfaatkan peluang ini untuk kabur.
Tetapi baru beberapa langkah ia berlari,tiba-tiba ada yang menariknya dari belakang.
"Mau coba kabur?! Iya!"tanya Luna disertai cengkraman yang kuat pada lengan kanan Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...